Spesifikasi Teknis Pekerjaan Listrik Arus Kuat
1.1.
Umum
2.1.1.
Setiap Kontraktor yang
menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh Dokumen Kontrak dengan
teliti untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan ini.
2.1.2.
Kontraktor harus
menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang
digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
2.1.3.
Bila ternyata ada
perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor
untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut, sehingga sesuai dengan ketentuan
pada RKS ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
1.2.
Lingkup Pekerjaan
2.2.1.
Pengadaan, pemasangan dan
pengaturan dari perlengkapan dan bahan yang disebutkan dalam gambar atau
Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini,
antara lain:
·
Sistem penerangan secara
lengkap termasuk di dalamnya pengkawatan dan konduit, titik nyala lampu,
armature, saklar dan seluruh stop‑kontak.
·
Kabel feeder untuk panel penerangan dan
panel-panel tenaga
·
Panel-panel penerangan, Panel-panel tenaga, Panel
Distribusi Utama (PDTR) secara lengkap.
·
Pengadaan dan pemasangan
peralatan kontrol berikut panelnya.
·
Pekerjaan pentanahan/grounding
·
Pengadaaan dan pemasangan UPS
(Uninterruptible Power Supply), kapasitas sesuai dengan Gambar Perencanaan.
2.2.2.
Pengadaan, pemasangan dan
mengecek ulang atas design, baik yang telah disebutkan dalam gambar/Rencana
Kerja dan Syarat-syarat maupun yang tidak disebutkan namun secara umum/teknis
diperlukan untuk memperoleh suatu sistem yang sempurna, aman, siap pakai dan
handal.
2.2.3.
Menyelenggarakan pemeriksaan,
pengujian, dan pengesahan seluruh instalasi listrik yang terpasang.
2.2.4.
Menyerahkan gambar instalasi
yang terpasang (As-built drawings).
1.3.
Ketentuan Bahan dan Peralatan
1.3.1.
Panel Bagi Utama
220 – 380 (PDTR)
2.3.1.1.
Panel PDTR harus rakitan di
Indonesia dan pabrik ‑ pabrik pembuatannya harus telah tergabung dalam APPI
(Assosiasi Pembuat Panel Indonesia).
2.3.1.2.
Cubicle Panel menggunakan
model Form 2.
2.3.1.3.
Komponen pengaman ; Circuit
Breaker, Contactor, Magnetic Contactor, relays,
harus mempunyai breaking capacity sesuai gambar perencanaan pada
tegangan 380/415 Volt ; dan harus sesuai dengan iklim Indonesia .
2.3.1.4.
Untuk Pemakaian komponen harus diusahakan
menggunakan satu produk/merk saja.
2.3.1.5.
Model modul cubicle yang
ditanahkan secara sempurna, pasangan pada lantai dan pintu dilengkapi master
key.
2.3.1.6.
Jenis pasangan dalam (indoor‑type) free standing
panel.
2.3.1.7.
Menggunakan plat baja minimum 2,0 mm dengan rangka
besi siku, kompak dan kuat sehingga mampu menahan stress mekanik pada saat
hubung singkat.
2.3.1.8.
Dilengkapi louvers untuk ventilasi.
2.3.1.9.
Komponen‑komponen peletakannya agar diatur dengan
baik, terlindung, sehingga mudah dioperasikan dan mudah perawatannya.
2.3.1.10.
Meter dan indikator sesuai dengan perletakan yang
mudah dilihat.
2.3.1.11.
Busbar terdiri dari 5 busbar
dengan ukuran seperti gambar rencana.
2.3.1.12.
Seluruh bagian baja/besi dicat dengan powder
coating warna abu‑abu atau ditentukan kemudian.
2.3.1.13.
Jumlah dan jenis komponen panel harus sesuai
dengan gambar rencana.
1.3.2.
Panel Tegangan Rendah
2.3.2.1.
Panel-panel daya dan
penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada seperti yang
ditunjukkan pada gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada
220/380V, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded dan harus dibuat
mengikuti standard PUIL, IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.
2.3.2.2.
Panel menggunakan form 2 dengan busbar biasa
(standard)
2.3.2.3.
Panel-panel harus dibuat dari plat besi setebal 2
mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus di zinchromate dan di cat duco 2
kali dan harus di cat dengan cat powder coating, warna dan cat akan ditentukan
kemudian. Pintu panel-panel harus dilengkapi dengan master key.
2.3.2.4.
Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari
komponen-komponen dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa sehingga
perbaikan-perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen dapat mudah
dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.
2.3.2.5.
Panel PDTR harus dilengkapi dengan Surja Arrester
termasuk sub panel power yang berkaitan dengan IT, PABX, arus lemah/elektronika
yang lainnya.
2.3.2.6.
Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan
dengan keadaan dan keperluannya dan telah disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
2.3.2.7.
Body/badan panel harus ditanahkan secara sempurna.
2.3.2.8.
Komponen panel :
Accessories
Busbar, terminal-terminal,
isolator switch dan perlengkapan lainnya harus buatan pabrik dan berkualitas
dan dipasang di dalam panel dengan kuat dan tidak boleh ada bagian yang
bergetar.
Busbar
-
Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper
terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar netral dan 1 busbar untuk
grounding. Besarnya busbar harus diperhitungkan dengan besar arus yang mengalir
dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan kenaikkan suhu lebih besar dari 65°C.
Untuk itu penampang busbar harus sesuai ketentuan dalam PUIL.
-
Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai
peraturan PLN, dimana lapisan warna busbar tersebut harus tahan terhadap panas
yang timbul.
-
Busbar adalah batang tembaga murni dengan minimum
conduktivitas 98%, rating amper sesuai gambar.
-
Busbar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam
PUIL sebagai berikut :
Phasa : Merah, Kuning dan Hitam
Netral : Biru
Ground : Hijau/Kuning
Circuit breaker
·
Miniature Circuit breaker untuk penerangan menggunakan
MCB dengan breaking capacity minimal 6 kA simetris atau sesuai dengan gambar
perencanaan.
·
Rating arus untuk circuit breaker minimal adalah
10 A. Rating tegangan 240/415 VAC.
·
Miniature Circuit Breaker untuk beban motor
induktif harus menggunakan MCB berkarakteristik curva D, tipe H.
·
Circuit Breaker yang digunakan minimal 1 pole
untuk 1 phasa dan 3 pole untuk 3 phasa.
·
Circuit breaker lainnya harus dari tipe MCCB,
sesuai dengan yang diberikan pada gambar rencana dengan breaking capacity MCCB adjustable
minimal 36 kA.
·
Circiuit breaker harus dari tipe automatic trip
dengan kombinasi thermal dan instantaneouse magnetic unit.
·
Main Circuit Breaker dari setiap panel emergensi
harus dilengkapi shunt trip terminal.
·
Type dan jenis dari Circuit Breaker sesuai dengan
gambar perencanaan.
Alat Ukur
Alat ukur yang dipergunakan
adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan getaran. Untuk Ampermeter
dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1%
dan bebas pengaruh induksi serta bersertifikat tera dari LMK/PLN (minimum 1 buah
untuk setiap jenis alat ukur) disetiap Panel Pembagi
Utama atau Sub Panel
Pembagi.
Alat pengukuran yang
dipakai di PDTR menggunakan jenis Power Management Metering yang dapat
interface pembacaan oleh BAS maupun dapat membaca langsung multi fungsi :
·
KW meter, KWH Meter
·
Ampermeter
·
Voltmeter
·
Frequency Meter
·
Cos Phi Meter
·
KVARH
·
THD
1.3.3.
Kapasitor Bank 415V
1.3.3.1.
Umum
·
Kapasitor harus mengacu dengan standard IEC
60831-1 dan 2 atau standard yang dikeluarkan terdahulu.
·
Toleransi Kapasitansi
Kapasitor antara -5% sampai dengan +10%
·
Tegangan opersional kapasitor
adalah 550V AC 50 Hz dengan toleransi kelebihan tegangan adalah maksimal
10% selama 8 jam dan tidak boleh
melebihi 24 jam.
·
Sistem proteksi internal 100% : HRC fuse dikoordinasikan
dengan alat deteksi tekanan (overpressure):
-
Withstand 50 Hz/1 menit : minimal 4 kV
-
Impuls wave witshtand : 1.2/50µs
-
Tegangan lebih : 2.15Un @ 10s
·
Jenis kapasitor adalah “ Thermo-setting Resin
& Metallized Film”.
·
Temperatur kapasitor adalah
kelas D : - 25ºC sampai dengan 55ºC.
1.3.3.2.
Konstruksi
·
Kapasitor harus memenuhi sertifikat standard ISO
9002 dan ISO 14001
·
Kapasitor dibuat dengan tipe modular yang mana
dapat memenuhi untuk menutup kombinasi susunan perbedaaan power rating (kVAR)
tergantung dari voltage (V), frekuensi (Hz) dan tingkat polusi harmonik pada
jaringan.
·
Kapasitor lengkap dengan HQ protection system
pada tiap elemen phasa tunggal.
1.3.3.3.
Instalasi
·
Kapasitor harus dipasang dalam kondisi ruangan
atau panel berventilasi yang temperaturnya tidak boleh melebihi batas kategori
temperatur di bawah ini :
-
Temperatur ruangan maksimum 40ºc
- Rata-rata temperatur lebih dari 24 jam di ruang listrik :
35ºC
-
Temperatur minimum -5ºC
-
Ketinggian maksimum 2000 m
·
Kapasitor dapat dipasang secara vertikal maupun
horizontal
·
Untuk ketahanan petir 25kV, kapasitor dapat
dipasang sekurang-kurangnya 15 mm antara panel belakang dan bagian kolom.
·
Penggabungan modul kapasitor satu dengan yang
lainnya dalam satu group dianjurkan menggunakan busbar koneksi dengan torsi
pengencangan adalah 19Nm.
1.3.3.4.
Detuned Reactor
Penggunaan Detuned Reactor
untuk jaringan terpolusi harmonik (Harmony Solution) harus dipasang dengan
ketentuan sebagai berikut :
·
Detuned Reactor harus
ditempatkan pada bagian atas panel untuk menghindari panas yang berlebihan di dalam panel.
·
Pemasangan dianjurkan
dilakukan dalam kolom (ruang) terpisah dengan Kapasitor.
·
Detuned Reactor membutuhkan ventilasi dan kipas
pendingin.
1.3.3.5.
Automatic Power Factor Controller :
·
Controller harus mengkontrol secara terus menerus
daya reaktif dari sistem dan tombol on/off kapasitor untuk menghasilkan koreksi
daya yang diinginkan.
·
Controller memenuhi standard IEC 61 010-1.
·
Controller mempunyai tambahan
komunikasi Modbus dan beroperasi diatas suhu sampai dengan 60ºC.
·
Dapat langsung dipasang di panel.
·
Controller dapat memberikan informasi minimal :
Cos phi, tangga koneksi, perputaran sambungan, beban dan reaktif arus, tegangan
dan daya (P.Q.S), suhu sekitar dalam panel, total penyimpangan harmonik
tegangan dan histori alarm.
·
Controller harus mempunyai alarm minimal : faktor
daya rendah, regulasi tidak stabil, chos phi tidak normal, konpensasi lebih,
tegangan rendah, tegangan lebih, THD > 7%,
arus tinggi dan rendah.
1.3.4.
Kabel Tegangan Rendah
2.3.4.1.
Sebelum dipergunakan, kabel
dan peralatan bantu lainnya harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Konsultan Manajemen Konstruksi.
2.3.4.2.
Pada prinsipnya kabel-kabel
yang dipergunakan adalah jenis Brach Cable XLPE/PVC, NYY, NYM, NYA, NYFGbY,
FRC, NYMHY, BCC. Untuk kabel feeder/power dari jenis NYY, kabel penerangan dipergunakan
kabel NYM sedangkan untuk kabel grounding dari jenis BCC
2.3.4.3.
Kabel-kabel yang dipakai
harus dapat dipergunakan untuk tegangan min. 0,6 KV dan 0,5 KV untuk kabel NYM
2.3.4.4.
Kabel FRC (kabel tahan api)
harus mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Fire
Resistance
- Fire
Retardant
- Low
Smoke
- Halogen
Free
- Low
toxicity
- Low
corrosivity
- Ambient Temperature : 20 – 60ºC
2.3.4.5.
Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm²
1.3.5.
Lighting Fixtures
1.3.5.1.
Umum
·
Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL
harus dapat memberikan koreksi factor daya total minimal 0,85.
·
Fitting lampu dari tipe yang tidak menggunakan mur
baut.
·
Semua lighting fixtures harus bebas dari karat dan
lecet-lecet, dicat dengan cat bakar acrylic warna putih atau sesuai dengan
persetujuan pemberi tugas. Contoh dan warna lampu harus disetujui oleh Pemberi
Tugas dan Konsultan Manajemen
Konstruksi.
·
Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus
memberikan effisiensi penerangan yang maksimal, rapih, kuat serta sedemikian
rupa hingga pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan,
pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan.
·
Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur
dan baut sebagai tempat terminal pentanahan (Grounding).
1.3.5.2.
TL LED 2 x 11 W
·
Color : RED
·
Light Source : 1 x Luxeon K2
·
Light Intensity : > 10 cd
·
Wind Load at 200 km / hr : < 40 N
·
Power : 5 W
·
Material : Cover ; UV Protected Glass 5 mm thick,
Housing ; Alumunium
·
Ambient temp. :
- 10ºC < Ta < + 50ºC
·
IP Class : IP 66
1.3.5.3.
TL LED 2 x 22 W
·
Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal
minimal 0.7 mm dengan cat powder coating warna putih.
·
Daya yang dipakai adalah 2 x 22 W, 2 x 11 watt
atau sesuai dengan gambar perencanaan.
·
Reflector terbuat dari allumunium mirror
thickness.
·
Louvre lampu dari bahan alumunium semi-specular/omni
directional glare free lighting control (kendali cahaya anti silau) dengan plat
baja tipis menyilang.
·
Ambient temp. :
- 10ºC < Ta < + 50ºC
·
. IP Class : IP 66
·
Light Intensity : > 10 cd
·
Wind Load at 200 km / hr : < 40 N
1.3.5.4.
Lampu Tabung (Down Light)
·
Lighting fixtures harus dilengkapi dengan
reflector alluminium tebal minimal 1.2 mm.
·
Braket penggantung terbuat dari plat baja tebal
0.8 mm finishing.
·
Type dari ballast yang digunakan adalah
electromagnetic low loss.
·
Lamp holder menggunakan
standard E-27.
·
Diameter dari kap lampu
minimal 150 mm.
·
Daya yang digunakan adalah 2
x 11W dan 1x11W
·
Lampu yang dipakai dari jenis
lampu incandescent dan PLS 4.
1.3.5.5.
Down Light Halogen 50W 12V
·
Rumah lampu terbuat dari alumunium sheet dengan
finishing powder coating electrostatic polyester.
·
Pengunci dan penguat lampu dibuat dari stainless
steel.
·
Dilengkapi dengan transformer step down 12V.
·
Daya lampu adalah 50W.
·
Life Time Halogen minimal 4000 jam.
1.3.5.6.
Lampu TL Balk
·
Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal
minimal 0.3 mm dengan cat powder coating warna putih.
·
Type dari ballast yang digunakan adalah
electromagnetic low loss.
·
Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri
840/865 (Cool Daylight/Neutral White) TL-D.
1.3.5.7.
Lampu Baret
·
Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal
minimal 0.7 mm dengan cat powder coating warna putih.
·
Cover terbuat dari acrylic tebal 3.0 mm.
·
Type dari ballast yang digunakan adalah
electromagnetic low loss.
·
Daya lampu yang digunakan adalah 18W.
·
Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri
840/865 (Cool Daylight/Neutral White) TL-D.
1.3.5.8.
Lampu Wastafel (GMS)
·
Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal
minimal 0.5 mm dengan cat powder coating warna putih.
·
Cover terbuat dari acrylic tebal 2.0 mm.
·
Type dari ballast yang digunakan adalah
electromagnetic low loss.
·
Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri
840/865 (Cool Daylight/Neutral White) TL-D atau sesuai dengan persetujuan
Pemberi Tugas dan Konsultan Manajemen Konstruksi.
1.3.5.9.
Lampu Exit
·
Rumah lampu dari plat baja/besi tebal minimal 0.5
mm dengan cat powder coating warna putih.
·
Type dari ballast yang digunakan adalah
electromagnetic low loss.
·
Frame terbuat dari allumunium
extrusion tanpa cat dengan tebal 1.1 mm.
·
Cover terbuat dari acrylic dengan tebal 2.0 mm.
·
Daya lampu yang digunakan adalah 18W
·
Tabung lampu yang dapat dipakai adalah TL-D Seri
840/865 (Cool Daylight/Neutral White) TL-D.
·
Lampu harus dilengkapi dengan
nicad battery.
1.3.5.10.
Lampu Taman Globe
·
Casing luar terbuat dari acrylic opal tebal 3 mm.
·
Tiang terbuat dari pipa baja diameter 1 1/4” – 1 ½
“ dengan cat khusus.
·
Braket tiang terbuat dari plastik pabrikan.
·
Lamp holder menggunakan
standard E-27.
·
Lampu yang digunakan jenis incandescent.
1.3.5.11.
Lampu Emergency
Sesuai dengan gambar
perencanaan yang dilengkapi dengan nicad battery dengan kapasitas memback-up
lampu minimal sampai dengan 2 jam.
1.3.6.
Kotak-Kontak dan Saklar
2.3.6.1.
Kotak-kontak dan saklar yang
akan dipasang pada dinding tembok bata adalah tipe pemasangan masuk/inbow
(flush mounting).
2.3.6.2.
Kotak-kontak biasa (inbow)
yang dipasang mempunyai rating 13 A dan mengikuti standard VDE, sedangkan
kotak-kontak khusus tenaga (outbow) mempunyai rating 15 A dan mengikuti
standard BS (3 pin) dengan lubang bulat.
2.3.6.3.
Flush-box (inbow doos) untuk tempat saklar,
kotak-kontak dinding dan push button harus dipakai dari jenis bahan blakely
atau metal.
2.3.6.4.
Kotak-kontak dinding yang dipasang 300 mm dari
permukaan lantai kecuali ditentukan lain dan ruang-ruang yang basah/lembab
harus jenis water dicht (WD) sedang untuk saklar dipasang 1,500 mm dari
permukaan lantai atau sesuai gambar.
1.3.7.
Konduit
2.3.7.1.
Konduit instalasi penerangan dan
stop kontak yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact.
2.3.7.2.
Factor pengisian konduit harus mengikuti ketentuan
pada PUIL.
1.3.8.
Rak kabel/Cable Tray
2.3.8.1.
Rak kabel terbuat dari plat
galvanis dan buatan pabrik, ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
2.3.8.2.
Penggantung dibuat dari
Hanger Rod, jarak antar penggantung maximum 1 m. Penggantung harus rapi &
kuat sehingga bila ada pembebanan tidak akan berubah bentuk. Penggantung harus
dicat dasar anti karat sebelum dicat akhir dengan warna abu‑abu.
2.3.8.3.
Bahan-bahan untuk rak kabel
dan penggantung harus buatan pabrik.
1.3.9.
Perlengkapan Instalasi
2.3.9.1.
Perlengkapan instalasi yang
dimaksud adalah material‑material untuk melengkapi instalasi agar diperoleh
hasil yang memenuhi persyaratan, handal dan mudah perawatan.
2.3.9.2.
Seluruh klem kabel yang
digunakan harus buatan pabrik.
2.3.9.3.
Semua penyambungan kabel
harus dilakukan dalam junction box/doos, warna kabel harus sama.
2.3.9.4.
Juction box/doos yang
digunakan harus cukup besar dan dilengkapi tutup pengaman.
1.3.10.
Uinterruptible Power Supply (UPS)
Spesifikasi minimal untuk UPS adalah sebagai berikut
:
- Type : True On Line, Double Conversion
- Kapasitas
Minimal : sesuai yang disebutkan dalam gambar perencanaan/ tender
- Input
Voltage : 380V/3Phase
- Output
Voltage : 380V/220V
- Frequency : 50
Hz ± 5Hz
- Efisiensi : minimal
90%
- Operating
Temp. : 0ºC/+40ºC
- Humidity : <
9% non condensing
- Noise : <40 dBA at 1 meter
- Back
Up Time : 30 menit dengan pemakaian 75%
- Protection : Overload,
short circuit, overvoltag, under voltage, temperature, low battery
- Device : Automatic
Bypass
Maintenance
Internal Bypass
Deep
Battery Discharge Protection
ECO
Mode Operation
Frequency
Inverter
RS
232 Port
1.4.
Persyaratan Teknis Pemasangan
1.4.1.
Panel-panel
2.4.1.1.
Sebelum pemesanan/pembuatan
panel, harus mengajukan gambar kerja untuk mendapatkan persetujuan perencana
dan Konsultan Manajemen Konstruksi.
2.4.1.2.
Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk
dari pabrik pembuat dan harus rata (horizontal).
2.4.1.3.
Letak panel seperti yang ditunjukan dalam gambar,
dapat disesuaikan dengan kondisi setempat.
2.4.1.4.
Untuk panel yang dipasang tertanam (inbow) kabel‑kabel
dari/ke terminal panel harus dilindungi pipa PVC High Impact yang tertanam
dalam tembok secara kuat dan teratur rapi.
Sedangkan untuk panel yang dipasang menempel tembok (outbow), kabel‑kabel
dari/ke terminal panel harus melalui tangga kabel.
2.4.1.5.
Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan
sepatu kabel (cable lug) yang sesuai.
2.4.1.6.
Ketinggian panel yang dipasang pada dinding (wall‑mounted)
= 1,600 mm dari lantai terhadap as panel.
2.4.1.7.
Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus
dilengkapi dengan gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya
permukaan yang tajam.
2.4.1.8.
Semua panel harus ditanahkan.
1.4.2.
Kabel–Kabel
2.4.2.1.
Semua kabel di kedua ujungnya
harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk
mengindentifikasikan arah beban.
2.4.2.2.
Setiap kabel daya pada
ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasikan phasenya
sesuai dengan ketentuan PUIL.
2.4.2.3.
Kabel daya yang dipasang horizontal/vertical harus
dipasang pada tangga kabel, diklem dan disusun rapi.
2.4.2.4.
Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya
sambungan, kecuali pada T-doos untuk instalasi penerangan.
2.4.2.5.
Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih
harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya.
2.4.2.6.
Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau
lebih harus mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan
timah pateri.
2.4.2.7.
Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau
jalan atau instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan
pelindung pipa galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
2.4.2.8.
Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding
atau beton harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan penampang minimum 2
½ kali penampang kabel.
2.4.2.9.
Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit
harus diletakkan pada suatu rak kabel.
2.4.2.10.
Kabel penerangan yang
terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam konduit.
2.4.2.11.
Penyambungan kabel untuk
penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak terminal yang terbuat dari
bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk
tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi minimum 4 cm. Penyambungan
kabel menggunakan las doop.
2.4.2.12.
Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan
cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya.
2.4.2.13.
Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapih
dan tidak saling menyilang.
2.4.2.14.
Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus
mempunyai serifikat lulus uji dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi
kabel sudah memenuhi persyaratan.
2.4.2.15.
Pengujian dengan Megger harus tetap dilaksanakan
dengan nilai tahanan isolasi minimum 500 kilo ohm.
1.4.3.
Instalasi Kabel Bawah Tanah
2.4.3.1.
Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman minimum 100
cm, dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan di
atasnya diamankan dengan batu bata press sebagai pelindungnya. Lebar galian minimum adalah
40 cm yang disesuaikan dengan jumlah kabel.
2.4.3.2.
Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan
atau instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 80 cm dan diberikan
pelindung pipa galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
2.4.3.3.
Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus
ada tanda arah jalannya kabel.
2.4.3.4.
Penanaman kabel harus
memenuhi peraturan yang berlaku dan persyaratan yang ditunjukan dalam
gambar/RKS.
2.4.3.5.
Kabel tidak boleh terpuntir
dan diberi label yang menunjukan arah disetiap jarak 1 meter.
2.4.3.6.
Tidak diperkenankan melakukan
pengurugan sebelum Konsultan Manajemen Konstruksi memeriksa dan menyetujui
perletakan kabel tersebut.
2.4.3.7.
Setelah pengurugan selesai
setiap 15 meter harus dipasang patok beton 20 x 20 x 60 cm dan bertuliskan
“KABEL TANAH”. Patok‑patok ini dicat kuning dan bertulisan merah.
2.4.3.8.
Kabel‑kabel yang menembus
dinding atau lantai harus menggunakan pipa sleeve, pipa ini minimal dari Metal
(Pipa GIP).
2.4.3.9.
Penyambungan kabel feeder
tidak diperbolehkan. Kabel harus utuh menerus tanpa sambungan.
2.4.3.10.
Kabel tidak boleh dibelokan
dengan radius kurang dari 15x diameternya. Di atas belokan tersebut diletakan
patok beton bertuliskan “KABEL TANAH” dan arah belok.
2.4.3.11.
Penanaman tidak boleh
dilakukan di malam hari.
1.4.4.
Instalasi Kabel
Tenaga
2.4.4.1.
Letak pasti dari peralatan
atau mesin‑mesin disesuaikan dengan gambar dan kondisi setempat apabila terjadi
kesulitan dalam menentukan letak tersebut dapat meminta petunjuk Konsultan
Manajemen Konstruksi.
2.4.4.2.
Kontraktor wajib memasang
kabel sampai dengan peralatan tersebut, kecuali dinyatakan lain dalam gambar.
2.4.4.3.
Tarikan kabel yang melalui
trench harus diatur dengan baik/rapi sehingga tidak saling tindih dan membelit.
2.4.4.4.
Tarikan kabel yang menuju
peralatan yang tidak melalui trench atau yang menelusuri dinding (outbow) harus
dilindungi dengan pipa pelindung. Agar diusahakan pipa pelindung tidak
bergoyang maka harus dilengkapi dengan klem‑klem dan perlengkapan penahan
lainnya, sehingga nampak rapi.
2.4.4.5.
Pada setiap sambungan ke
peralatan harus menggunakan pipa fleksibel.
2.4.4.6.
Pada setiap belokan pipa
pelindung yang lebih besar dari 1 inchi harus menggunakan pipa fleksibel,
belokan harus dengan radius minimal 15 x diameter kabel.
2.4.4.7.
Kabel yang ada di atas harus
diletakkan pada rak kabel dan warna kabel harus disesuaikan dengan phasanya.
2.4.4.8.
Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan
kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah
beban.
2.4.4.9.
Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi
berwarna untuk mengidentifikasikan phasenya sesuai dengan PUIL.
2.4.4.10.
Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada
tangga kabel (cable ladder), diklem dan disusun rapi.
2.4.4.11.
Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya
sambungan.
2.4.4.12.
Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih harus
dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya.
2.4.4.13.
Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau lebih
harus mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan timah
pateri.
2.4.4.14.
Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus
mempergunakan kabel support minimum setiap 50 cm.
2.4.4.15.
Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan
kurang lebih 1 m disetiap ujungnya.
1.4.5.
Armatur Lampu
2.4.5.1.
Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan
dengan rencana plafond dari Arsitek dan disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
2.4.5.2.
Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada
rangka plafond, dimana lampu yang terpasang harus mempunyai gantungan sendiri
2.4.5.3.
Instalasi kabel penerangan yang berhubungan
langsung dengan lampu yang bersangkutan harus dilengkapi dengan flexible
conduit
2.4.5.4.
Tiang lampu penerangan untuk diluar bangunan harus
dipasang tegak lurus
1.4.6.
Kotak–Kontak dan Saklar
2.4.6.1.
Kotak-kontak dan saklar yang
akan dipakai adalah tipe pemasangan masuk dan dipasang pada ketinggian 300 mm
dari level lantai untuk kontak-kontak dan 1.500 mm untuk saklar atau sesuai
gambar detail.
2.4.6.2.
Kotak-kontak dan saklar yang
dipasang pada tempat yang lembab/basah harus dari tipe water dicht (bila ada).
2.4.6.3.
Kotak-kontak yang khusus
dipasang pada kolom beton harus terlebih dahulu dipersiapkan sparing untuk
pengkabelannya disamping metal doos tang harus terpasang pada saat pengecoran
kolom tersebut
1.4.7.
Pentanahan (Grounding)
2.4.7.1.
Sistem pentanahan harus
memenuhi peraturan yang berlaku dan persyaratan yang ditunjukan dalam
gambar/RKS.
2.4.7.2.
Seluruh panel dan peralatan
harus ditanahkan. Penghantar pentanahan pada panel‑panel menggunakan BCC dengan
ukuran minimal 6 mm² dan maksimal 95 mm², penyambungan ke panel harus
menggunakan sepatu kabel (cable lug).
2.4.7.3.
Dalamnya pentanahan minimal
12 meter dan ujung elektroda pentanahan harus mencapai permukaan air tanah,
agar dicapai harga tahanan tanah (ground resistance) dibawah 2 (dua) ohm, yang
diukur setelah tidak hujan selama 3 (tiga) hari berturut-turut.
2.4.7.4.
Untuk grounding arus lemah menggunakan solid
grounding.
2.4.7.5.
Sistem grounding dimana semua grounding dari Arus
Kuat, grounding Arus Lemah (elektronik)
dan penangkal petir pembumiannya harus di looops (TN-C)
2.4.7.6.
Pengukuran Pentanahan tanah dilaksanakan oleh
Kontraktor setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pengukuran ini harus disaksikan Konsultan Manajemen Konstruksi.
1.5.
Pengujian
Sebelum semua peralatan utama
dari system dipasang, harus diadakan pengujian secara individual. Peralatan
tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian
yang baik dari pabrik pembuat dan LMK/PLN serta instansi lainnya yang berwenang
untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara
menyeluruh dari system untuk menjamin bahwa system berfungsi dengan baik. Semua
biaya yang timbul dari pelaksanakan
pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor
Test meliputi :
·
Test Beban Kosong (No Load Test)
·
Test Beban Penuh (Full Load Test)
1.5.1.
No Load Test
2.5.1.1.
Test ini dilakukan tanpa
beban artinya peralatan ditest satu per satu seperti misal pengujian Instalasi
0,6/1 KV (Kabel Tegangan Rendah):
·
Pengukuran tahanan isolasi
dengan megger 1,000 Volt
·
Pengukuran tahanan instalasi
dengan megger 1,000 Volt
·
Pengukuran tahanan pentanahan
2.5.1.2.
Dan harus diberikan hasil test berupa Laporan
Pengetesan/hasil pengujian pemeriksaan. Apabila hasil pengujian dinyatakan
baik, maka test berikutnya harus dilaksanakan secara keseluruhan (Full Load
Test).
1.5.2.
Full Load Test (Test Beban Penuh)
2.5.2.1.
Test beban penuh ini harus
dilaksanakan Kontraktor sebelum penyerahan pertama pekerjaan. Test ini meliputi
:
·
Test nyala lampu‑lampu dengan
nyala semuanya.
·
Test pompa‑pompa seluruhnya,
yang dilaksanakan bersama‑sama sub pekerjaan pompa-pompa.
·
Test peralatan (beban) lainnya.
2.5.2.2.
Lamanya test ini harus dilakukan 3 x 24 jam non
stop dengan beban penuh, dan semua biaya dan tanggung jawab teknik sepenuhnya
menjadi beban Kontraktor, dengan schedule/pengaturan waktu oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi.
2.5.2.3.
Hasil test harus mendapat pengesahan dari
Perencana dan Konsultan Manajemen Konstruksi. Selesai test 3 x 24 jam harus
dibuatkan Berita Acara test jam untuk lampiran penyerahan pertama pekerjaan.
1.6.
Referensi Produk
2.6.1.
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi.
Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan
yang dispesifikasikan. Kontraktor baru dapat
mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Konsultan Manajemen
Konstruksi.
2.6.2.
Produk bahan dan peralatan,
pada dasarnya adalah sebagai berikut :
No
|
Uraian
|
Spesifikasi
Teknis
|
Merk/Produk
|
|
|
|
|
1
|
Komponen Panel TR
|
MCB
|
Schneider/ ABB/ HAGER / SIEMENS
|
|
|
MCCB Fixed
|
|
|
|
MCCB Adjustable Rating
|
|
|
|
ACB
Adjustable Rating
|
|
|
|
|
|
2
|
Capasitor Bank
|
415 V
|
FRACO/
NOKIAN/ ABB/
|
|
|
|
|
3
|
Panel Manufacturer
|
Free standing & wall mounted
Finishing box powder : Powder coating
Box Panel Form 2, busbar standard
|
INDUSTIRA-INDUSMITRA / JEFTA / PURAMAYUNGAN / STAR
|
|
|
|
|
4
|
Measuring Device
|
Ampermeter
|
GAE/
Rivalco/ Circutor/ JETRO
|
|
|
Voltmeter
|
GAE/
Rivalco/ Circutor/ JETRO
|
|
|
Frequency
Meter
|
GAE/
Rivalco/ Circutor/ JETRO
|
|
|
Cos
phi meter
|
GAE/
Rivalco/ Circutor/ JETRO
|
|
|
|
|
5
|
Digital Power Meter PDTR
|
Multi function power meter
|
Schneider, Socomec, ABB
|
|
|
|
|
6
|
Push Button & Pilot Lamp
|
Standard
|
Schneider/Axle/Rivalco
|
|
|
|
|
7
|
Control
Relay
|
|
Socomec/ Schneider / Omron
|
|
|
|
|
8
|
Contactor, Star Delta starter, DOL
|
|
Schneider/ABB/ Hager/ Siemens
|
|
|
|
|
9
|
Current Transformer
|
|
Schneider , GAE, CIC
|
|
|
|
|
10
|
Control Fuse
|
4 A
|
TELE, GAE,Risesun, JETRO
|
|
|
|
|
11
|
Kabel – kabel
|
NYY, NYA, NYMHY, NYM, NYFGbY
|
Supreme,
Kabelindo, Kabel Metal, Tranka, Voksel
|
|
|
FRC
|
Fujikura, Furukawa, Pirelly, Shan Cable
|
|
|
|
|
12
|
Konduit
|
PVC High Impact
|
Ega/ Clipsal/G-Visi
|
|
|
|
|
13
|
Cable Mark
|
|
3M/ Legrand/setara
|
|
|
|
|
14
|
Lampu TL TKI /Balk
|
Fluorescent TL-D (T 8)
|
Philips/ Osram/ GE
|
|
|
Starter
|
Philips atau setara
|
|
|
Condensor
|
Philips atau setara
|
|
|
Fitting
|
Philips/ Schwabe/ BJB
|
|
|
Ballast Standard Magnetic Low Loss
|
Philips/ ATCO / OSRAM / VOSSLOH-SCHWABE
|
|
|
Armature
|
Creation / Philips / Artolite /Interlite
|
|
|
|
|
15
|
Lampu Indirect
|
Fluorescent T5
|
Philips/ Osram/ GE
|
|
|
Starter
|
None
|
|
|
Condensor
|
None
|
|
|
Fitting
|
Philips/ Schwabe/ BJB
|
|
|
Ballast Electronic Primalum
|
Philips/ Osram
|
|
|
Armature
|
Creation / Philips / Artolite /Interlite
|
|
|
|
|
16
|
Down Light
PLS
|
Lampu, ballast, fitting
|
Philips / Osram /GE
|
|
|
Armature
|
Creation / Philips / Artolite /Interlite
|
|
|
|
|
17
|
Lampu
LED
|
Fluorescent
|
Philips / Osram / GE
|
|
|
Armature
|
Creation / Philips / Artolite /Interlite
|
|
|
|
|
18
|
Lampu Baret
|
Fluorescent TL-D (T 8)
|
Philips/ Osram/ GE
|
|
|
Starter
|
Philips atau setara
|
|
|
Condensor
|
Philips atau setara
|
|
|
Fitting
|
Philips/ Schwabe/ BJB
|
|
|
Ballast Standard Magnetic Low Loss
|
Philips/ ATCO / OSRAM / VOSSLOH-SCHWABE
|
|
|
Armature
|
Creation / Philips / Artolite /Interlite
|
|
|
|
|
19
|
Lampu GMS
|
Fluorescent TL-D (T 8)
|
Philips/ Osram/ GE
|
|
|
Starter
|
Philips atau setara
|
|
|
Condensor
|
Philips atau setara
|
|
|
Fitting
|
Philips/ Schwabe/ BJB
|
|
|
Ballast Standard Magnetic Low Loss
|
Philips/ ATCO / OSRAM / VOSSLOH-SCHWABE
|
|
|
Armature
|
Creation / Philips / Artolite /Interlite
|
|
|
|
|
20
|
Lampu Exit
|
Fluorescent TL-D (T 8)
|
Philips/ Osram
|
|
|
Starter
|
Philips atau setara
|
|
|
Condensor
|
Philips atau setara
|
|
|
Fitting
|
Philips/ Schwabe/ BJB
|
|
|
Ballast Standard Magnetic Low Loss
|
Philips/ ATCO / OSRAM / VOSSLOH-SCHWABE
|
|
|
Armature
|
Creation / Philips / Artolite /Interlite
|
|
|
|
|
21
|
Lampu Taman
|
Lampu HPLN
|
Philips / Osram / GE
|
|
|
Armature
|
Creation / Philips / Artolite
|
|
|
|
|
22
|
Nicad Battery
|
Minimal 2 jam
|
Menvier / Maxspid / BKA
|
|
|
|
|
23
|
Stop kontak, Saklar
|
Type
standard
|
Berker / Clipsal / Legrand / MK
|
|
|
|
|
24
|
UPS
|
Back Up time 30 menit
|
Socomec / Schneider / Liebert
|
|
|
|
|
25
|
Kabel tray / kabel ladder
|
Galvanized
|
Three Star / Metosu / Tri Abadi / Interack /
setara
|
|
|
|
|
0 comments:
Post a Comment