Saturday, 24 March 2018

RKS TEKNIS PEKERJAAN PELAPIS DINDING

PEKERJAAN PELAPIS DINDING

1.1.                UMUM

1.1.1        Persyaratan

1.    Pekerjaan pelapis dinding baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan plesteran dinding selesai dikerjakan dan mencapai waktu seperti yang disyaratkan. Apabila dipandang perlu dapat ditentukan lain dengan persetujuan Pengawas.
2.    Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan mengadakan pengecekkan terhadap peil lantai dan kemiringannya.
3.    Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang akan dipakai.

1.1.2        Pelaksanaan

1.    Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.
2.    Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan pelapis dinding yang dipakai.
3.    Pemasangan bahan pelapis dinding dilakukan oleh tenaga ahli.

1.2.                PEKERJAAN DINDING KERAMIK

1.2.1        Lingkup Pekerjaan

1.    Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
2.    Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawas.

1.2.2        Persyaratan Bahan

Bahan Keramik Dinding :
Jenis                         : Glazed Ceramic Tile
Ukuran                      : 20 x 40, 33.3 x 50, 30 x 60 cm
Tipe :
1.    Roman 20 x 40 W40501 Malaka Beige.
2.    Roman 20 x 40 W40114 Serenity Cream
3.    Roman 20 x 40 W40554 Cubique Brown
4.    Roman 33.3 x 50 W5052 Accent Vanilla
5.    Roman 30 x 60 W563574 Freedom Brown
Produksi                    : Roman
Ketebalan                  : Minimum 12 mm
Bahan Pengisi Siar       : MU 408
Bahan Perekat            : MU 400

1.2.3        Persyaratan Bahan

1.    Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM, SNI.SO5 - 1989 - F dan SNI.SO6 - 1989 - F.
2.    Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas.
3.    Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis-operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Pengawas.
4.    Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Pengawas.

1.2.4        Syarat-syarat Pelaksanaan

1.    Dinding-dinding bata, beton dan kolom-kolom beton dibersihkan dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa semen yang menempel, kemudian permukaannya diplester halus dengan 1 PC :  2 PC setebal 2 cm, menurut arah permukaan yang tertera dalam gambar hingga rata dan tidak bergelombang.
2.    Kemudian permukaan plesteran tersebut dikasarkan (dengan menggaruk menyilang) agar lapisan yang akan dipasang terikat kuat.
3.    Keramik tile dipasang dengan menggunakan bahan perekat setebal minimal 1 cm. Dengan lebar naad sesuai dengan rekomendasi dari pabrik (kurang dari 2 mm). Naad ini diisi dengan grouting hingga mencapai permukaan yang rata dan saling tegak lurus. Kemudian dibersihkan dengan air keras.
4.    Pada bagian-bagian sudut-sudut/pojok-pojok/tekukan-tekukan pendek, harus dipasang bahan-bahan yang khusus dibuat untuk itu (tile acccessories).
5.    Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik dapat langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat MU-450, diaduk baik. Sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.
6.    Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.
7.    Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai petunjuk pabrik.
8.    Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.
9.    Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang akan terpasang di dinding: Exhaust Fan, Panel, Stop Kontak, Lemari Gantung, bracket tv dan lain-lain yang tertera di dalam gambar.
10. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar. Pada Toilet, Spoel Hoek dan Janitor, keramik dipasang setinggi plafond. Pada Wastafel yang terletak di luar Toilet. keramik dipasang setinggi 140 cm dari lantai dan lebar 80 cm. Sedangkan pada Pantry dan Laboratorium, keramik dipasang setinggi 60 cm dari meja beton.
11. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
12. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.
13. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar 3 mm setiap perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
14. Naad-naad pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan grouting.
15. Tidak diijinkan adanya tali air atau ceruk pada dinding antara keramik dinding dengan dinding.

1.3.                PEKERJAAN DINDING MARMER

1.3.1        Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan Dinding Marmer untuk dinding area lift atau sesuai dengan gambar. Ukuran Marmer adalah 60x60 cm.

1.3.2        Persiapan Material

1.    Pekerjaan Pemeriksaan
Pastikan tiap lembar marmer yang akan dipasang harus bersih dari kotoran, debu/bubuk kayu dan zat/cairan (lem, minyak, cat dan lain-lain) yang dapat terserap oleh marmer. Periksa pula marmer yang retak di pinggir-pinggirnya.
2.    Pekerjaan Pembersihan
Apabila pada marmer terdapat karatan akibat pisau potong maka harus dibersihkan dengan amplas No. 2, 2 1/3 atau 3, tergantung dari kondisi material.
3.    Pekerjaan Sortir Warna/Urat
Dilakukan dengan menggelarkan tiap lembar marmer di atas lantai yang hendak dipasang. Setelah warna dan urat ketemu (mendekati kesamaan) baru siap untuk dipasang, lalu disingkirkan ke pinggir dinding (samping sejajar bidang pasangan) material yang retak dipinggir-pinggirnya.
4.    Pekerjaan Setting Lapangan
Dinding yang akan dikerjakan harus diperiksa dan dibersihkan dari segala sampah/benda yang dapat bereaksi dengan adukan semen pasir ataupun material itu sendiri seperti : cairan minyak atau plituran dan lain-lain. Kemudian disetting (tarik benang) untuk dapat menentukan kecocokan dengan gambar dan besarnya sambungan las-lasan.

1.3.3        Persiapan Pemasangan

1.    Cutting List
Setelah shop drawing/gambar kerja disetujui oleh pemberi tugas, selanjutnya dibuatkan Cutting List yang bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan di lapangan.
2.    Area Pemasangan
Untuk memulai suatu pekerjaan pemasangan marmer, ada hal yang perlu diperhatikan antara lain area pemasangan harus dalam keadaan bersih dari sampah dan kotoran di sekitar area pemasangan.
Setelah area pemasangan bersih dari sampah/kotoran maka berikutnya dapat dilakukan/dibuatkan :
a.    Marking
Marking ditentukan berdasarkan/sesuai dengan shop drawing untuk   memulai suatu pemasangan (start poin) dengan acuan marking yang sudah ada pada dinding.
b.    Leveling Pad / Kepalan
Dibuat pada setiap sudut-sudut dinding secara vertikal/horisontal untuk   sekeliling area pemasangan.

1.3.4        Peralatan Penunjang

1.    Mesin Potong Marmer
Yang harus diperhatikan pada saat pemotongan marmer bahwa pisau potong harus benar-benar berfungsi baik dan tukang potongnya harus ahli.
2.    Bor / Mesin Pelubang Marmer
Alat ini dipakai melubangi marmer. Lubang marmer disesuaikan dengan diameter pin = 5 mm (disesuaikan dengan kebutuhan).
3.    Theodolith / Waterpas
Dipakai untuk mengecek kebenaran pemasangan baik secara vertikal / horisontal dan alat bantu marking sesuai dengan rencana perletakan.
4.    Palu Karet
Dipakai untuk merekatkan marmer agar benar-benar level sesuai dengan yang dikehendaki (pada pemasangan sistem basah).

1.3.5        Pelaksanaan Pemasangan

Pemasangan Dinding
Pada pekerjaan pemasangan dinding marmer dilakukan pemasangan dengan sistem basah (Wet System) :
1.    Pada sistem ini, adukan semen pasir pasangan kelihatan basah.
2.    MU-470
3.    Adukan basah dituangkan di atas dinding pasangan dan diratakan dengan sendok.
4.    Batu marmer yang akan dipasang, diletakkan di atas adukan dan dipampatkan,  diratakan dengan palu karet.

1.4.                PEKERJAAN CLADING ALUMINIUM

1.4.1        Umum  

Ketebalan aluminium composites panel 4 mm. Terbuat dari 0.3 mm  aluminium skin di bawah dan di atas, di lapisan tengah ada 3.4mm polytheylene yang masih baru bukan di recycled (hampir semua produk China menggunakan recycled polythelyne). Kulit aluminium dibuat dari PERALUMAN-100 (AlMg1-NS41) or series 5005 alloy. Merk yang digunakan Allucobond

1.4.2        Finishing Alumunium Composite Panel 

Finishing Aluminium Composit Panel adalah Cat  PVF 2 atau PVDF dengan "REVERSE ROLLER COATING" process. Total ketebalan film-kering of cat adalah minumun 25 microns, terdiri dari chromate penggantian coating, primer cat dan top cat. Applikasi seperti spray paint PVDF tidak lah diterima, karena hasil cat tidaklah bertahan lama dan dapat menimbulkan belang warna. Finishing cat pada aluminium composites adalah pekerjaan pabrik (fabricated).

1.1.2        Bahan - bahan

Semua cladding menggunakan Allucobond Panel ketebalan 4.0 mm, panel aluminium komposit yang terdiri dari inti Polietilen diapit dua kulit paduan aluminium peraluman – 100 (ALMg1-NS41)
1.    Aluminium kulit : 0.5 mm
2.    Mechanical Properties : tensile strength 130 N/mm2
3.    0.2 % bukti stress 90 N/mm2
4.    Elongasi 5.65 jadi 10 %
5.    Modulud Elastisitas 70.000 N/mm2
6.    Getaran rata – rata udara – rygi transmisi suara dan noise Dampinf R-5 dB (DIN 4109)
7.    Kekakuan (E x l ) : 0.240 kNm2/m
8.    Berat panel : 5.5 kg/m2
9.    Warna/glos : Grafik warna dengan approx 30%
10. Gloss menurut Gardner. Warna ditentukan kemudian.

1.1.3        Pemasangan

1.    Fasteners, termasuk sekrup tersembunyi, kacang-kacangan, baut dan item lainnya yang diperlukan untuk menghubungkan aluminium
2.    Blind digunakan untuk memasang paku keling panel ke sub-frame aluminium akan aluminium paduan dengan baja stainless Mandrel.
3.    Semua panel harus dipotong dan diarahkan menggunakan peralatan dan alat-alat yang direkomendasikan dan disetujui oleh produsen panel. Setelah lipat ke dalam kaset, sebuah aluminium ekstrusi profil Akan ditetapkan untuk 25mm minimum dalam tikungan kembali menggunakan paku keling 5mm
4.    Jika penguatan panel akan dibutuhkan, sebuah aluminium ekstrusi profil yang sesuai penampang dan kekuatan akan terikat ke sisi sebaliknya panel menggunakan pita perekat dua sisi "3M VHB4991" atau PU perekat "Sikaflex-221". Penerapan sistem ikatan akan diperketat sesuai dengan spesifikasi manufaktur dan rekomendasi. Ujung mekanis stiffener akan bergabung ke panel sub-frame.
5.    Setiap panel harus ditandai di sisi sebaliknya untuk memudahkan identifikasi ukuran dan lokasi.
6.    Selesai panel akan disimpan dan dikirim ke site / lokasi dalam posisi vertikal, face-to-face resp. back-to-kembali, dengan perlindungan yang memadai untuk mencegah goresan dan penyok.
7.    Pengelupasan pelindung diterapkan pabrik-off foil hanya boleh dihapus setelah panel terinstal.

0 comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *