Perkembangan Bangunan Tinggi
•Bangunan
tinggi
berkaitan
erat
dengan
suatu
kota,
merupakan
jawaban
wajar
terhadap
kosentrasi
penduduk
yang padat,
kelangkaan
lahan,
dan
harga
lahan
yang tinggi.
•Teknologi
menanggapi
permasalah
ini
dengan
struktur
baja
ringan,
dengan
elevator (lift) dan dengan sistem persediaan energi yang dituntut oleh suatu kota vertikal berkepadatan tinggi.
•Bangunan
harus
mampu
menghadapi
gaya-gaya
vertikal
gravitasi
dan
gaya
horizontal angin dan gaya gempa di bawah tanah. Kulit bangunan bangunan harus menahan perbedaan suhu, tekanan udara, dan kelembaban antara lingkungan luar dan dalam bangunan.
•Konstruksi harus disusun dan disambung satu sama lain sehingga dapat menyerap gaya-gaya yang berkerja dan menerukan dengan aman ketanah
Perbandingan Bangunan Tinggi Dunia
Sears
Tower
•Pencakar langit, seperti “Sears Tower” berlantai
109 di Chicago, membutuhkan sistem
listrik yang dapat melayani 147.000 orang, perangkat
pengkondisian udara (AC) mampu
mendinginkan 6.000 unit rumah
tinggal,
102 elevator diperlukan
untuk
mengangkut
16.500
orang pemakai
perhari.
Fasilitas
penunjang
seperti:
tempat
perbelanjaan, hiburan, rekreasi,
kesehatan, pendidikan, keamanan, transpotasi, parkir, utilitas , pembuangan sampah, dan
pelayan air kotor, semuanya dapat disamakan dengan pelayanan yang diperlukan untuk
suatu kota kecil
Struktur Bangunan Tinggi
Unsur-unsur struktur dasar bangunan:
•Unsur linier
–Kolom dan balok, mampu menahan gaya aksial dan rotasi
•Unsur permukaan
–Dinding, bisa berlubang atau berangka, mampu menahan gaya aksial dan
rotasi
–Plat. Padat atau beruas, ditumpu pada rangka lantai, mampu memikul beban
di dalam dan tegak lurus terhadap bidang tersebut
•Unsur Spasial
–Pembungkus fasade atau inti (core), misalnya dengan mengikat bangunan
agar berlaku sebagai suatu kesatuan
Perpaduan dari unsur2 di atas akan membentuk struktur tulang dari bangunan,
perpaduan dari unsur tersebut memungkinkan kombinasi tak berhingga
1.Parallel bearing walls (Dinding pendukung sejajar)
Sistem ini terdiri dari
unsur2 bidang vertikal yg dipratekan oleh berat sendiri,
sehingga menyerap gaya aksi
lateral secara efisien. Sistem ini terutama
digunakan untuk bangunan apartemen yg tidak memerlukan ruang bebas
yang
luas dan
sistem2 mekanisnya tidak memerlukan struktur inti
2.Core and façade bearing
walls (inti & dinding pendukung fasade)
Unsur bidang vertikal membentuk dinding luar yg mengelilingi sebuah
struktur inti. Hal
ini memungkinkan ruang
interior yang terbuka,
yang
bergantung pada kemampuan bentangan dari struktur lantai. Inti memuat
sistem2 transpotasi mekanis dan vertikal serta menambah kekakuan
bangunan
3.Self supporting boxes (boks berdiri sendiri)
Boks merupakan unit
tiga dimensi prefabrikasi yg menyerupai bangunan dinding pendukung, boks-boks ini ditumpuk seperti bata dengan pola, sehingga terjadi susunan balok dinding berselang-seling
4.Cantilevered slab (plat terkantilever)
Pemikulan sistem lantai dari sebuah inti pusat akan memungkinkan ruang bebas kolom yang
batas kekuatan platnya adalah batas besar ukuran bangunan. Besi akan banyak diperlukan, terutama apabila proyeksi plat
adalah besar. Kekakuan plat
dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik pratekan
5.Flat slab (plat rata)
Sistem bidang
horizontal pada umumnya terdiri dari plat
lantai beton dengan rata
yang ditumpu pada kolom. Apabila tidak terdapat penebalan plat
dan atau kepala pada bagian atas kolom, maka sistem ini dikatakan sistem plat
rata. Pada sistem ini tidak terdapat balok dalam (deep
beam)
sehingga tinggi lantai bisa
minimum
6.Interspatial
Struktur rangka yang
terkantilever diadakan pada setiap lantai antara, memungkinkan ruang fleksibel di dalam dan di atas rangka. Ruangan yang
berada di dalam lantai rangka digunakan untuk peralatan tetap, dan ruangan bebas pada lantai di atasnya untuk kegiatan
7.Suspension (Gantung)
Sistem ini memungkinkan penggunaan bahan secara efisien dengan menggunakan penggantung sebagai pengganti kolom untuk memikul beban lantai. Kekuatan unsur tekan harus dikurangi karena adanya bahaya tekuk, berbeda dengan unsur tarik,
yang dapat mendayagunakan kemampuan secara maksimal. Kabel-kabel ini meneruskan beban gravitasi ke rangka di bagian atas yang
terkantilever dari inti pusat
8.Straggered truss (Rangka selang-seling)
Rangka setinggi selantai disusun sedemikian rupa sehingga setiap lantai bangunan menumpang di bagian atas suatu tangka. Selain memikul beban vertikal, susunan rangka akan mengurangi tuntutan kebutuhan ikatan angin dengan cara mengarahkan beban angin ke dasar bangunan melalui balok-balok dan plat
lantai
9.Rigid frame (Rangka Kaku)
Sambungan kaku digunakan antara susunan unsur
linier untuk membentuk bidang vertikal dan
horizontal. Bidang vertikal terdiri dari kolom dan balok, biasanya pada grid
persegi. Organisasi grid
serupa juga digunakan untuk bidang
horizontal yg terdiri atas balok dan gelagar. Dengan keterpaduan rangka spasial yg bergantung pada kekuatan kolom dan balok, maka tinggi lantai ke lantai dan jarak antara kolom menjadi penentu pertimbangan rancangan
10.Rigid frame and core (Rangka kaku dan inti)
Rangka kaku bereaksi terhadap beban
lateral, terutama melalui lentur balok dan kolom. Perilaku demikian berakibat ayunan (drift)
lateral yang besar pada bangunan dengan ketinggian tertentu.
Akan tetapi, apabila dilengkapi dengan struktur inti, ketahanan
lateral bangunan akan sangat meningkat karena inetraksi inti dan rangka.
11.Trussed frame (rangka trused)
Gabungan rangka kaku (atau bersendi) dengan rangka geser vertikal akan memberikan peningkatan kekuatan dan kekakuan struktur. Rancangan struktur dapat berdasarkan penggunaan rangka untuk menahan beban gravitasi dan rangka vertikal untuk beban angin,
yang serupa dengan rangka kaku dan inti.
12.Belt trussed frame and core
(Rangka
belt-trused
dan
inti)
Belt
trused mengikat kolom fasade ke inti sehingga meniadakan aksi terpisah rangka dan inti. Pengakuan ini dinamai cap
trussing
apabila berada pada bagian atas bangunan, dan belt
trussing
apabila berada di bagian bawahnya.
13.Tube in tube (Tabung dalam tabung)
Kolom dan balok eksterior ditempatkan sedemikian rapat sehingga fasade menyerupai dinding yang
diberi pelubangan (untuk jendela). Seluruh bangunan berlaku sebagai tabung kosong yang
terkantilever dari tanah. Inti
interior (tabung) meningkatkan kekakuan bangunan dengan ikut memikul beban bersama kolom-kolom fasade
14.Bundled tube (Kumpulan tabung)
Sistem kumpulan dapat digambarkan sebagai suatu himpunan tabung-tabung terpisah yang
membentuk tabung multisel. Pada sistem ini kekakuan bertambah. Sistem ini memungkinkan bangunan mencapai bentuk yang
paling tinggi dan daerah lantai yang
paling luas.
Perbandingan Sistem-Sistem Struktur Bangunan Tinggi
Pertimbangan Umum Perencanaan
1.Pertimbangan Umum Ekonomi
2.Kondisi
Tanah
3.Rasio
Tinggi-lebar bangunan
4.Pertimbangan fabrikasi dan pembangunan
5.Pertimbangan mekanis
6.Pertimbangan Tingkat Bahaya Kebakaran
7.Pertimbangan Setempat
8.Ketersediaan & Harga Bahan Konstruksi Utama
0 comments:
Post a Comment