Saturday, 24 March 2018

RKS TEKNIS PEKERJAAN MORTAR UTAMA SISTEM

PEKERJAAN MORTAR UTAMA SISTEM

1.1.                PEKERJAAN PASANGAN BATA RINGAN

1.1.1        Lingkup Pekerjaan

1.    Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
2.    Pekerjaan pasangan bata ringan ini meliputi dinding-dinding bangunan pada ruang-ruang dan seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

1.1.2        Bahan-bahan

1.    Persyaratan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a.    Bata ringan harus memenuhi standar SNI.
b.    Spesi untuk perekatan bata ringan harus memenuhi   standar SNI atau sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat bata ringan. Dalam hal ini spesi menggunakan semen instan MU-380.
c.    Air harus memenuhi PUBI - 1982 pasal 9
2.    Produk bata ringan yang digunakan adalah ex. Primacon berukuran 60x20x10 cm.

1.1.3        Alat-Alat Kerja

1.    Sendok semen
2.    Waterpas
3.    trowel bata ringan bergerigi 6x6mm
4.    electrical mixer
5.    palu karet
6.    gergaji utk bata ringan

1.1.4        Pelaksanaan

1.    Pastikan lokasi pemasangan bata ringan sudah sesuai shopdrawing/gambar  rencana yang telah disetujui.
2.    Bersihkan dasar permukaan lokasi pemasangan bata ringan dari debu, kotoran, minyak, setelah itu beri air pada lokasi tersebut
3.      Masukkan adukan kering MU-380 kedalam tempat adukan kemudian campur dengan air 10-15 liter/40 kg MU-380. Kemudian aduk rata campuran MU-380 dengan air tersebut.
4.    Sebelum pemasangan, bersihkan terlebih dahulu permukaan bata ringan yang akan dipasang.
5.    Tuangkan adonan MU-380 pada tiap lapisan bata ringan setebal 3 mm dengan roskam bergigi 6 mm yang telah dipersiapkan.
6.    Pemasangan bata ringan tersebut harus lurus dan rata, tahap pertama setinggi 7 lapis dengan spesi dasar 3 cm dan diikuti dengan cor kolom praktis. Setelah tahap pertama selesai biarkan pasangan bata ringan tersebut mengering lebih kurang 3 jam. Setelah itu baru dilanjutkan hingga tinggi yang ditentukan. Beri ring balk/balok gantung bila tinggi bata ringan tersebut mencapai 2,4 – 2,5 meter. Pemberian angkur untuk pasangan bata ringan ini umumnya dilakukan setiap 3-5 baris terpasang.
7.    Bidang dinding bata ringan yang luasnya lebih besar dari 12 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom dan balok praktis) dengan ukuran 11 x 11 cm, dengan 4 buah tulangan pokok berdiameter 10 mm,  beugel  diameter  8 jarak 20 cm,  jarak  antara kolom maksimal 3,50 m.
8.    Pembuatan lubang pada pasangan bata ringan untuk perancah sama sekali tidak diperkenankan.
9.    Bagian pasangan bata ringan  yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm, Jarak 40 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata minimal 30 cm, kecuali ditentukan lain. Pada pertemuan dengan kolom utama digunakan adukan MU-830 (Perbaikan Permukaan Beton) dengan pemakaian air sama jumlahnya dengan produk MU-380 sedangkan pada pertemuan dengan balok atau slab beton diberi media penghantar yang flexible seperti styrofoam atau yang sejenis serta Pengisi Celah (MU-880). Aplikasi MU-830 (Perbaikan Permukaan Beton) & MU-880 (Pengisi Celah) berbarengan pada saat pemasangan bataringan MU-380.
10. Pasangan bata ringan untuk dinding 1/2 (setengah) batu harus menghasilkan dinding finish setebal 13-15 cm (nilai optimal [asangan bata ringan MU) dan untuk dinding 1 (satu) batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
11. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor harus mengganti tanpa biaya tambahan.

1.1.5        Pengujian Mutu Pekerjaan

1.    Kontraktor harus menguji semua pekerjaan menurut persyaratan teknis dari pabrik pembuat/produsen atau menurut uraian di atas.
2.    Peralatan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor.
3.    Konsultan Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini dianggap perlu.
4.    Apabila pengujian tidak dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan maka biaya pengujian (dan pengulangan pengujian) tersebut adalah tanggung jawab Kontraktor.

1.2.               PEKERJAAN PLESTERAN DENGAN SEMEN INSTAN MU-301

1.2.1Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran pada seluruh dinding bata (termasuk dinding dalam shaft), dan lain-lain seperti yang dijelaskan dalam gambar pelaksanaan. Untuk plesteran pada permukaan beton terlebih dahulu dilapisi bonding agent MU-L500.

1.2.2Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam SNI dan sesuai dengan standar acuan produk :
1.    SNI - 2 – 1971
2.    SNI - 3 – 1970
3.    SNI - 8 – 1974
4.    DIN 18550
5.    DIN 18555
6.    DIN 1053

1.2.3Bahan-bahan
Semen instan MU-301 untuk plesteran dinding bata ini merupakan campuran semen, pasir silika, filler dan aditif. Semen instan ini harus dengan mutu yang baik dan bebas dari ketidak-murnian/kotoran supaya menghasilkan plester dengan kekuatan yang dibutuhkan, mudah dipakai, daya tahan yang tinggi dan penampilan yang baik. Contoh-contoh bahan harus diserahkan ke Arsitek untuk persetujuan sebelum pemakaian dimulai. Semen instan MU-301 ini untuk plesteran dinding ini siap digunakan dengan menambahkan air. Air harus bersih dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang sama seperti yang harus tercapai untuk pekerjaan beton.

1.2.4Metode Pelaksanaan
1.    Alat kerja :
                               Roskam, jidar panjang dari baja atau alumunium.
2.    Persiapan dan Pelaksanaan :
a.    Siapkan tempat kerja & permukaan yang akan diplester.
b.    Singkirkan semua hal yang dapat merusak / mengganggu pekerjaan plesteran.
c.    Pasang petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan pemlesteran.
d.    Bersihkan dasar permukaan dari serpihan, kotoran & minyak yang dapat mengurangi daya rekat adukan.
e.    Jika terlalu kering, basahi dasar permukaan yang akan diplester air.
f.     Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
g.    Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah atau retak, keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki atas biaya Kontraktor.
3.    Pengadukan Bahan :
a.    Bak adukan, peralatan (tools and untensils) harus bersih dan dicuci dahulu sebelum pengadukan berikutnya dilaksanakan. Tuangkan air sebanyak 7,5 – 8,0 liter / 50 kg MU-301 atau 6 – 6,5 liter / 40 kg kemudian masukan adukan kering MU-301 ke dalam bak adukan.
b.    Aduk campuran diatas hingga rata dan diperoleh kelecakan (consistency) yang sesuai untuk pelaksanaan plesteran.
4.    Aplikasi untuk plesteran :
a.    Pemlesteran dilakukan sebagaimana umumnya.
b.    Aplikasi plester dilakukan secara manual sebagaimana umumnya dengan tebal yang dianjurkan adalah 10 mm.
c.    Sangat dianjurkan untuk aplikasi awal dengan cara dikamprot maksimal 5 mm dengan adukan plesteran encer sebagai lapisan awal untuk ikatan plester selanjutnya dan setelah beberapa lama dapat dilapisi adukan plester hingga didapatkan ketebalan yang diinginkan dan untuk perataan permukaan plester dengan menggunakan jidar alumunium, setelah ditunggu setengah kering dapat dilakukan penghalusan permukaan

1.2.5Kecakapan – Kerja (Workmanship)
1.    Semua permukaan yang akan menerima plester harus cukup keras dan kasar untuk menjamin adanya pengikatan (bond) yang baik, bersih dan bebas dari debu-debu dan barang-barang/materi yang lepas, demikian juga harus dibasahkan dengan air segera, sebelum pemasangan plester dilaksanakan.
2.    Permukaan-permukaan beton yang lama dimana plester baru akan dipasangkan harus dilukai (hacked)/dibuat kasar untuk memperoleh penempelan yang sempurna, dibersihkan secara sempurna, dan dibasahi secepatnya, sebelum pelaksanaan memplester dimulai, dengan memakai bonding-agent yang  sudah disetujui.
3.    Plester yang mempunyai ketebalan lebih dari 2 cm harus diaplikasikan lapis demi lapis, dengan jangka waktu pemasangan setiap lapis tidak boleh melebihi dari 24 jam. Bonding agent yang sudah disetujui harus dipakai.
4.    Permukaan yang akan terbentuk harus datar dan sama rata/tidak melengkung. Kontraktor harus memakai mistar/penggaris dari metal (metal straight edge) dengan kepanjangan paling sedikit 1 meter untuk memastikan kerataan/sama rata, dan penggaris dari metal tersebut harus diadakan supaya Arsitek bisa memakainya untuk memeriksa hasil pekerjaan pekerjaan.
5.    Sambungan-sambungan (joints) yang disebabkan oleh pemasang plester secara bertahap/interval harus diatur dan ditaruh/dialokasikan supaya retak-retak yang tidak diinginkan ataupun perubagan-perubahan tekstur pada permukaan, tidak terlihat.
6.    Kontraktor harus memastikan supaya semua conduits/sparing, pipa-pipa, plugs dan lain-lain berada dalam posisinya yang tepat sebelum memulai pekerjaan plester supaya pemahatan/pembobokan plester tidak akan terjadi sesudahnya.
7.    Semua sudut-sudut internal dan eksternal harus diplester dan harus dilaksanakan secara rapih untuk mendapatkan sudut-sudut yang rapih/terbentuk dengan baik, lurus, benar dan tegak lurus.
8.    Perhatian yang baik harus ada selama pelaksanaan untuk menghindari plester yang masih basah jatuh atau bepercikan pada pekerjaan-pekerjaan lainnya, seperti pada lantai-lantai, pintu-pintu, jendela-jendela, plafond-plafond yang bisa mengakibatkan timbulnya noda/kotor. Sisa-sisa plester harus dibuang segera sebelum terjadinya pengerasan dan noda yang permanen.


1.2.6Catatan
1.    Adukan plesteran MU-301 dapat digunakan paling lambat ±60 menit setelah produk tersebut dicampur air & diaduk secara merata.
2.    Aplikasi plester dengan ketebalan >20mm dilakukan dengan metode multilayer, dimana untuk lapisan awal sekali aplikasi setebal maksimal 15mm dengan cara dikamprot. Aplikasi lapisan berikutnya setelah aplikasi kamprot selama 4jam agar didapat proses evaporasi adukan dapat berlangsung walaupun demikian hal tersebut masih dimungkinkan terjadinya sagging. Aplikasi lapisan berikutnya dapat juga dilakukan setelah kamprotan selama 12 jam, hal ini juga untuk mencegah terjadinya sagging walaupun proses evaporasi belum sempurna. Aplikasi kamprotan akan lebih ideal dilakukan hingga berumur minimal 24 jam, hal ini bisa diaplikasi adukan plester selanjutnya mengingat kamprotan awal sudah kering sempurna.
3.    Pembuatan kepalaan/kelabangan (guidance line) dapat disiapkan minimal setelah 1 x 24 jam sebelum aplikasi plesteran, akan lebih baik jika kepalaan tersebut dikuaskan produk MU-L500 (Superbond Adhesive Pure Acrylic) atau MU-L501 (Extrabond Adhesive PVAc) sebelum aplikasi plesteran.
4.    Untuk aplikasi plester pada sudutan dalam, dianjurkan pembuatan kepalaan lebih mendekati bidang sudutan masing-masing bidang maksimal jarak dari sudutan ±20 cm sehingga didapatkan sudutan dalam yang siku 90°.
5.    Proses pencampuran produk kering MU 301 akan lebih terjaga homogenitasnya dengan menggunakan mixer D30, dimana mixer ini mampu mengeluarkan produk dalam kondisi sudah tercampur air (adukan) dengan kapasitas 1,8 m3/jam dengan komposisi air digelas ukur mesin mixer D30 berkisar 600-650 ltr/jam

1.3.                PEKERJAAN ACIAN DENGAN MU-250 DAN MU-200

1.3.1Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan acian pada plesteran dinding bata dan atau dinding beton , baik internal maupun ekternal (termasuk dinding dalam shaft), dan lain-lain seperti yang dijelaskan dalam gambar pelaksanaan.

1.3.2Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam SNI  dan sesuai dengan standar acuan produk
1.    SNI - 2 - 1971
2.    SNI - 3 - 1970
3.    SNI - 8 - 1974
4.    DIN 18550

1.3.3Bahan-Bahan
Semen instan MU-250 (untuk acian pada plesteran dinding bata) dan MU-200 (untuk acian pada beton)  ini merupakan campuran semen, filler dan aditif. Semen instan ini harus dengan mutu yang baik dan bebas dari ketidak-murnian/kotoran supaya menghasilkan acian dengan kekuatan yang dibutuhkan, daya tahan yang tinggi dan penampilan yang baik. Contoh-contoh bahan harus diserahkan ke Arsitek untuk persetujuan sebelum pemakaian dimulai. Semen instan MU-250 dan MU-200 siap digunakan dengan menambahkan air. Air harus bersih dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang sama seperti yang harus tercapai untuk pekerjaan beton.

1.3.4Metode Pelaksanaan
1.    Alat kerja : Roskam baja, jidar panjang dari baja atau alumunium, hand mixer, bak adukan.
2.    Persiapan dan Pelaksanaan :
a.    Siapkan tempat kerja & permukaan yang hendak diaci.
b.    Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu pekerjaan acian.
c.    Bersihkan dasar permukaan yang akan diaci dari serpihan, kotoran & minyak yang dapat mengurangi daya rekat adukan.
d.    Jika terlalu kering, basahi dasar permukaan yang akan diaci dengan  air.
e.    Pekerjaan acian harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
f.     Jika acian menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah atau retak, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki atas biaya Kontraktor.
3.    Pengadukan Bahan :
a.    Tuang air ke dalam bak adukan sebanyak 14,0 – 14,5 liter untuk tiap kantong MU-250 dan 12,0 – 13 liter untuk tiap kantong MU-200 (40 kg).
b.    Masukan adukan kering MU-250/MU-200 kedalam bak adukan. Aduk campuran di atas hingga rata.
c.    Bak adukan, peralatan (tools and untensils) harus bersih dan dicuci dahulu sebelum pengadukan berikutnya dilaksanakan.
4.    Aplikasi untuk acian :
a.    Pengacian dilakukan secara manual sebagaimana umumnya yang kemudian diratakan dengan jidar panjang.
b.    Tebal acian yang di anjurkan adalah 1,5 – 3,0 mm, tergantung kerataan dasar permukaannya.

1.3.5Kecakapan – Kerja (Workmanship)
Semua permukaan yang akan menerima acian harus cukup keras untuk menjamin adanya pengikatan (bond) yang baik, bersih dan bebas dari debu-debu dan barang-barang/materi yang lepas. Perhatian yang baik harus ada selama pelaksanaan untuk menghindari acian yang masih basah jatuh atau bepercikan pada pekerjaan-pekerjaan lainnya, seperti pada lantai-lantai, pintu-pintu, jendela-jendela, plafond-plafond yang bisa mengakibatkan timbulnya noda/kotor.

1.3.6Catatan
Untuk finishing akhir acian cukup menarik roskam searah (horizontal atau vertikal) dan tidak dianjurkan untuk menekan, memutar atau bahkan menggosok dengan sobekan kertas semen atau bahan lain yang meresap air.

1.4.             PEKERJAAN ACIAN DAERAH BASAH DENGAN MU-600

1.4.1        Lingkup Pekerjaan

MU-600 sebagai bahan pelapis kedap air 2 komponen ini untuk digunakan pada tempat-tempat basah seperti lantai kamar mandi, dinding kamar mandi sisi dalam setinggi plafon, dinding dan meja dapur serta wastafel, lantai janitor dan dinding setinggi plafon, lantai spoel hoek dan dinding setinggi plafon dan dinding shaft plumbing setinggi dinding.

1.4.2        Pengendalian Pekerjaan

Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam SNI dan sesuai dengan standar acuan produk :
1.    SNI - 2 - 1971
2.    SNI - 3 - 1970
3.    SNI - 8 - 1974
4.    DIN 1048
5.    ASTM C2240
6.    ASTM D421

1.4.3        Bahan-Bahan

MU-600 merupakan Pelapis Kedap Air (Two Component Waterproofing Membrane) untuk acian daerah basah. Merupakan campuran liquid acrylic, semen, pasir silika dan aditif. Semen instan ini harus dengan mutu yang baik dan bebas dari ketidak-murnian/kotoran supaya menghasilkan acian waterproof dengan kekuatan yang dibutuhkan, mudah dipakai, daya tahan yang tinggi dan penampilan yang baik. Contoh-contoh bahan harus diserahkan ke Arsitek/Pengawas untuk persetujuan sebelum pemakaian dimulai.

1.4.4        Metode Pelaksanaan

1.    Alat kerja : Roller atau kuas dan hand mixer.
2.    Persiapan dan Pelaksanaan :
a.    Siapkan tempat kerja & permukaan yang akan diaci.
b.    Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu pekerjaan acian.
c.    Pasang petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan pengacian.
d.    Permukaan yang akan dilapisi kedap air harus bersih dan bebas dari debu, oil, minyak atau kotoran lain yang dapat mengurangi daya rekat produk.
e.    Permukaan yang cacat atau rusak, seperti berlubang atau mengelupas harus diperbaikai dahulu dengan produk yang sesuai sebelum aplikasi.
f.     Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
g.    Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah atau retak, keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki atas biaya Kontraktor.
3.    Aplikasi untuk plesteran :
a.    Masukan 1 kg liquid ke dalam wadah yang telah berisi 2 kg powder kedap air (MU-600) atau 10 kg liquid ke dalam wadah yang telah berisi 20 kg powder kedap air (MU-600)
b.    Lakukan pengadukan campuran tersebut diatas hingga rata.
c.    Lapiskan dengan merata campuran adukan kedap air pada permukaan bidang dengan menggunakan kuas atau roller searah sehingga seluruh permukaannya tertutup rapat.
d.    Ulangi kembali pelapisan setelah lapis pertama setengah kering dengan arah menyilang dari lapisan pertama dan seterusnya dengan arah yang berbeda untuk setiap lapisnya hingga diperoleh minimal 2 lapis.
e.    Tunggu sampai produk setting atau setelah lapisan mengering pada hari berikutnya, sebelum dilakukan aplikasi lapisan diatasnya (plester, screeding, pemasangan keramik dll).
f.     Aplikasikan lapisan waterproofing diatas permukaan bataringan, jika diatas permukaan lapisan waterproofing MU-600 (Pelapis Kedap Air Fleksibel) akan diplester lapisi terlebih dahulu dengan MU-L500
g.    Jika dinding batamerah, sebaiknya diplester terlebih dahulu tanpa dihaluskan atau dengan meratakan spesi pasangan yang tidak rata kemudian aplikasikan waterproofing MU-600 dan sebelum diplester kembali, kuaskan MU-L500 diatas permukaan MU-600.

1.4.5        Kecakapan – Kerja (Workmanship)

Semua permukaan yang akan menerima acian waterproof ini harus cukup keras untuk menjamin adanya pengikatan (bond) yang baik, bersih dan bebas dari debu-debu dan barang-barang/materi yang lepas. Perhatian yang baik harus ada selama pelaksanaan untuk menghindari acian waterproof yang masih basah jatuh atau bepercikan pada pekerjaan-pekerjaan lainnya, seperti pada lantai-lantai, pintu-pintu, jendela-jendela, plafond-plafond yang bisa mengakibatkan timbulnya noda/kotor.

1.4.6        Catatan

1.      Lapisan kedap air ini digunakan bersifat umum dan bukan digunakan sebagai repair concrete/structural.
2.      Untuk lapisan waterproofing pada dinding kamar mandi ketinggian aplikasi dianjurkan minimal 50 cm.
3.      Sebelum menutup permukaan lantai & dinding dengan Pelapis Kedap Air MU-600, buatkan semacam tanggulan pada setiap sudutan (pertemuan antara lantai dengan dinding).
4.      Pelapis Kedap Air MU-600 harus ditutup kembali dengan aplikasi lain seperti Plester, Screed atau Keramik ataupun minimal cat yang tahan cuaca.
5.      Pelapis Kedap Air MU-600 lebih dikhususkan untuk area yang selalu terendam dengan air dan kamar mandi dan area basah lainya.





1.5.               PEKERJAAN SCREED MU-440

1.5.1        Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan screed/perataan lantai, sesuai dengan detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar. Pemakaian produk Mortar Utama (MU 440) untuk aplikasi perataan, penambahan ketinggian permukaan lantai atau sebagai lantai kerja sebelum pemasangan keramik lantai, marmer lantai dan sejenisnya  dengan tebal ≥ 20 mm.

1.5.2        Pengendalian Pekerjaan

Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam SNI dan sesuai dengan standar acuan produk :
1.    DIN 18550
2.    DIN 18555

1.5.3        Pengunaan

MU-440 dapat diaplikasikan diatas berbagai permukaan, yaitu :
1.    Permukaan tanah yang cukup padat dan rata.
2.    Permukaan lantai rabat yang terlebih dahulu dilapisi bonding agent MU-L500.
3.    Permukaan lantai beton yang terlebih dahulu dilapisi bonding agent MU-L500.

1.5.4        Metode Pelaksanaan

1.    Alat Kerja    : sendok semen, jidar alumunium, roskam dan waterpass        
2.    Persiapan              :
a.    Siapkan tempat kerja & permukaan yang akan ditutup dengan adukan perata lantai.
b.    Bila digunakan secara langsung diatas permukaan tanah, terlebih dulu permukaannya harus benar-benar dalam keadaan padat dan rata lalu tutup permukaan tanah dengan pasir urug sebagai dasar lantai kerja adukan perata lantai.
c.    Jika pelaksanaannya diatas beton hendaklah dibersihkan permukaan tersebut dari kotoran, minyak, karat, maupun lumut yang dapat mengurangi rekatan adukan dan apabila dalam keadaan kering basahi dengan air secara merata yang kemudian lapisi Extrabond Addhesive PVaC  MU-L501 untuk area internal dan kering atau gunakan Superbond Adhesive Pure Acrylic MU-L500 untuk area eksternal dan basah.
3.    Pelaksanaan :
a.     Tuangkan air sebanyak 5,5 – 6,5 liter untuk tiap kantong MU-440 kemudian masukan adukan kering MU-440 ke dalam bak adukan.
b.     Aduk campuran diatas hingga rata dan diperoleh kelecakan (consistency) yang sesuai untuk pelaksanaan perata lantai.
c.      Penghamparan dan perataan adukan baik diatas permukaan tanah maupun beton dilakukan secara manual sebagaimana umumnya dengan jidar alumunium panjang.
d.     Sangat dianjurkan setelah perataan permukaan lantai kerja dengan jidar alumunium agar ditunggu setengah kering lalu dilakukan.
e.     Penghalusan permukaan dengan roskam dimana berfungsi untuk   menghaluskan permukaan

1.5.5        Catatan

1.    MU-440 hanya berfungsi sebagai pekerjaan perataan, penambahan ketinggian permukaan lantai atau sebagai lantai kerja sehingga masih dibutuhkan topping material diatasnya seperti keramik atau marmer.
2.    Penambahan produk Powder Mix (MU-502) & Air pada produk Superbond Adhesive (MU-L500) atau Extrabond Adhesive (MU-L501) sebagai aplikasi slurry, untuk aplikasi Perata Lantai MU-440 dengan ketebalan ≥ 30 mm jika menghendaki pengaplikasian perata lantai tanpa multilayer.
3.    Sebaiknya pembuatan kepalaan (guidance line) pada bidang lantai telah dikerjakan sebelum pekerjaan penghamparan adukan (minimal setelah 1 x 24 jam).
4.    Pemberian kawat ayam atau fiber mesh pada lapisan perata lantai sangat dianjurkan untuk ketebalan perata lantai ≥ 30 mm.
5.    Pemberian expansion Joint dengan lebar ± 10 mm dengan kedalaman sesuai ketebalan aplikasi perata lantainya dengan ukuran maksimal 8mx8m yang disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Sebagai material pengisi dapat digunakan styrofoam dan untuk permukaannya digunakan sealent.
6.    Untuk aplikasi selanjutnya sangat bergantung kepada topping materialnya, seperti keramik/marmer masih memerlukan Perekat Keramik Lantai MU-450 atau Perekat Keramik Putih MU-470 untuk pemasangan marmer dan material tile grout MU-408 sebagai pengisi nat.
7.    Untuk topping material yang menggunakan karpet/parquet atau vinyl, maka material yang dibutuhkan adalah Self leveling floor-underlayment MU-410 yang sebelumnya juga diperlukan MU-L410 sebagai primernya. Sehingga kerataan permukaan menjadi sempurna.
8.    Untuk berat material MU-440 adalah 46 kg berat basah untuk 1.2m²/2cm ketebalan, sedangkan untuk berat kering adalah 40kg/1.2m²/2cm. Untuk material Perekat Keramik Lantai MU-450 atau Perekat Keramik Putih atau Self Leveling Floor adalah ± 5 kg/m²

1.6.                PEKERJAAN PEREKAT KERAMIK LANTAI/DINDING

1.6.1        Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan keramik, marmer, granit atau batu alam lainnya baik pada dinding maupun lantai, sesuai dengan detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

1.6.2        Jenis Material

1.    MU-400 (perekat keramik dinding)
2.    MU-450 (perekat keramik lantai)
3.    MU-470 (perekat keramik putih/marmer) 

1.6.3        Metode Pelaksanaan

1.    Alat Kerja    :
a.    roskam keramik bergigi (sesuai ukuran keramik)
b.    electrical mixer
c.    palu karet
d.    sendok semen
e.    waterpass
2.    Persiapan   
a.    Siapkan tempat kerja & permukaan yang akan dipasang keramik, sebaiknya keramik dipasang pada dasar yang telah cukup stabil & rata
b.    Untuk keramik dinding, pemakaian bahan adukan akan lebih boros pada dasar permukaan dinding pasangan bata yang tidak diplester.
c.    Gunakan terlebih dahulu campuran MU-600 (Pelapis Kedap Air Fleksibel) atau MU-601 (Pelapis Kedap Air Semi Fleksibel) bila menginginkan keramik yang lebih kedap air.
d.    Pasanglah petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan, kelurusan & kemudahan pekerjaan pemasangan keramik.
e.    Bersihkan dasar permukaan dari serpihan, kotoran, minyak maupun lumut yang dapat mengurangi rekatan adukan kemudian basahi dengan air.
f.     Keramik yang hendak dipasang sebaiknya juga dibasahi terlebih dahulu dengan air selain untuk menghilangkan debu/kotoran juga untuk mengurangi daya serap keramik terhadap adukan perekat (untuk homogenous tile dapat dipasang secara langsung).
3.    Pelaksanaan
a.    Tuangkan air sebanyak 5,5 – 6,0 liter dan adukan kering Perekat Keramik ke dalam bak adukan untuk tiap kantong MU-400/MU-470 atau 9,0 – 9,5 iter untuk tiap kantong MU-450 (40kg).
b.    Aduk campuran diatas hingga rata dan diperoleh kelecakan (consistency) yang sesuai untuk pelaksanaan perekat keramik (campuran akan lebih baik & mudah jika menggunakan electrical mixer).
c.    Pemasangan keramik dinding atau lantai dilakukan secara manual dengan roskam keramik bergigi sebagaimana umumnya (ukuran gigi roskam disesuaikan dengan besar kecilnya ukuran keramik yang akan dipasang) dan tebal perekat yang dianjurkan 3 – 10 mm.

1.6.4        Catatan

No.
Aplikasi & Ukuran
Tebal Perekat Minimal
Keterangan
1
Keramik / Homogenous Lantai
1.    s/d 30 x 30
2.    s/d 40 x 40
3.    s/d 60 x 60
4.    diatas 60 x 60

3 mm
4 mm
6 mm
8 mm

2
Marmer Lantai
1.    s/d 30 x 30
2.    s/d 40 x 40
3.    s/d 60 x 60
4.    diatas 60 x 60

4 mm
6 mm
8 mm
10 mm

3
Keramik/Homogenous Dinding
1.    s/d 30 x 30
2.    s/d 40 x 40
3.    s/d 60 x 60
4.    diatas 60 x 60

3 mm
4 mm
6 mm
8 mm

Pasang angkur
Pasang angkur
Pasang angkur
Pasang angkur
4
Marmer Dinding
1.    s/d 30 x 30
2.    s/d 40 x 40
3.    s/d 60 x 60
4.    diatas 60 x 60

4 mm
6 mm
8 mm
10 mm

Pasang angkur
Pasang angkur
Pasang angkur
Pasang angkur


























Keterangn : Aplikasi dinding diatas 1,5 m sangat direkomendasikan untuk  memasang angkur.


1.7.                PEKERJAAN PEMASANGAN MARMER DINDING

1.7.1        Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan marmer dinding, sesuai dengan detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

1.7.2        Jenis Material

1.    MU-470 (perekat keramik putih )
2.    MU-471 (spasi marmer) 
3.    MU-L500 (superbond adhesive)
4.    MU-510 (protective coating slurry)

1.7.3        Metode Pelaksanaan

1.    Alat Kerja
a.    roskam keramik bergigi
b.    electrical mixer
c.    palu karet
d.    kuas
e.    sendok semen
f.     waterpas
2.    Alat Kerja
a.    Siapkan tempat kerja & permukaan yang akan dipasang marmer, sebaiknya marmer dipasang pada dasar yang telah cukup stabil & rata.
b.    Pasanglah petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan, kelurusan & kemudahan pekerjaan pemasangan marmer.
c.    Bersihkan dasar permukaan dari serpihan, kotoran, minyak maupun lumut yang dapat mengurangi rekatan adukan kemudian basahi dengan air.
d.    Marmer yang hendak dipasang sebaiknya juga dibasahi terlebih dahulu dengan air selain untuk menghilangkan debu/kotoran juga untuk mengurangi daya serap marmer terhadap adukan perekat.
3.    Pelaksanaan
a.    Tuangkan air sebanyak 5,5 – 6,0 liter dan adukan kering Perekat Keramik ke dalam bak adukan untuk tiap kantong MU-470 (25 kg).
b.    Aduk campuran diatas hingga rata dan diperoleh kelecakan (consistency) yang sesuai untuk pelaksanaan perekat marmer (campuran akan lebih baik & mudah jika menggunakan electrical mixer).
b.    Untuk lebar/tinggi marmer > 40x40 cm aplikasikan dengan mengolesi setiap sisi dan dasar marmer dengan Protective Coating Slurry (MU-510) secara merata sehari sebelum pemasangan marmer, kemudian aplikasikan adukan MU-470 (perekat keramik putih) secara bertahap yakni ¼ bagian dari lebar/tinggi marmer dengan cara di gurat dengan roskam keramik.
c.    Tempelkan ke bidang dinding dengan bantuan anchor, setelah 1x24 jam masukkan kembali adukan MU-471 (spasi marmer) ke ¾ bagian yang tersisa secara padat.
d.    Sedangkan untuk lebar/tinggi marmer < 40x40 cm aplikasikan dengan mengolesi setiap sisi dan dasar marmer dengan Protective Coating Slurry (MU-510) secara merata sehari sebelum pemasangan marmer, kemudian aplikasikan adukan MU-470 (perekat keramik putih) dengan cara di gurat dengan roskam keramik dan tempelkan ke bidang dinding dengan bantuan anchor.

1.1.1        Catatan


                 Bidang yang akan di pasang marmer sebaiknya di plester terlebih dahulu.
             
No.
Aplikasi & Ukuran
Tebal Perekat Minimal
Keterangan
1
Marmer Lantai
1.   s/d 30 x 30
2.   s/d 40 x 40
3.   s/d 60 x 60
4.   diatas 60 x 60

4 mm
6 mm
8 mm
10 mm

2
Marmer Dinding
1.    s/d 30 x 30
2.    s/d 40 x 40
3.    s/d 60 x 60
4.    diatas 60 x 60

4 mm
6 mm
8 mm
10 mm

Pasang angkur
Pasang angkur
Pasang angkur
Pasang angkur

                 Keterangan      :
1.    Bidang yang akan di pasang marmer sebaiknya di plester terlebih dahulu.
2.    Aplikasi dinding diatas 1,5 m sangat direkomendasikan untuk memasang angkur.

1.2.                PEKERJAAN TILE GROUT MU-408

1.2.1        Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan tile grout atau pengisian nat  keramik, marmer, granit baik pada lantai maupun dinding , sesuai dengan detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

1.2.2        Jenis Material

 MU-408 (pengisi nat keramik–tanpa pasir)

1.2.3        Metode Pelaksanaan


1.      Alat Kerja
a.    sendok semen
b.    Roskam karet (rubber squeegee)
c.    Alat pembersih nat
d.    Karet busa pembersih

2.    Persiapan   
a.    Pastikan bahwa perekat keramik telah kering sempurna sebelum melakukan pekerjaan pengisian celah nat diantara keramik (minimal dilaksanakan setelah 24 jam keramik terpasang).
b.    Bersihkan celah-celah keramik dari sisa-sisa perekat, minyak, karat, lumut maupun benda-benda lepas lainnya.
c.    Bila keramik disentuh terasa hangat dapat dilakukan pendinginan dengan cara menyeka permukaan keramik dengan kain lembab.

3.    Pelaksanaan
a.    Tuangkan adukan tile grout MU-408 ke dalam sebuah wadah yang telah diisi air 300-330 ml/kg.
b.    Lakukan pengadukan hingga rata dan diperoleh kelecakan (consistency) yang sesuai untuk pelaksanaan pengisian nat keramik.
c.    Oleskan bahan pengisi nat dengan menggunakan roskam karet (rubber squeegee) pada celah keramik lalu lakukan dengan gerakan memutar sampai seluruh celah diantara keramik dapat terisi penuh dengan bahan pengisi nat.
d.    Untuk bahan pengisi nat yang berlebihan agar dibersihkan dari permukaan keramik dengan alat yang sama sambil pekerjaan pengisian berlangsung.
e.    Jika terdapat bahan pengisi nat yang mulai mengering pada permukaan keramik hendaklah dibersihkan/dibuang dengan menggunakan karet busa lembab.
f.     Untuk kesempurnaan hasil aplikasi dapat menggunakan jari yang telah dilindungi dengan sarung tangan untuk menggosok seluruh celah keramik yang telah terisi dengan bahan pengisi nat sehingga diperoleh pengisian yang padat, merata sempurna dan halus.

1.2.4        Catatan

1.         Hendaklah dibiarkan selama min 24 jam sebelum mempergunakan tempat yang baru selesai dikerjakan.
2.         Lebar nat keramik dan fungsi produk pengisi nat yang dianjurkan adalah nat keramik pada area Interior Lebar nat < 3 mm

0 comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *