ALIRAN
PADA SALURAN TERBUKA
A.
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Pemahaman tentang
konsep dasar aliran terbuka
sangat diperlukan untuk mendapatkan informasi yang benar, tentang aliran itu
sendiri. Oleh
karena itu, diperlukan visualisasi yang dapat memperjelaskan pemahaman tentang
konsep dasar dan perilaku air pada aliran
terbuka dalam kesehariannya.
2. Maksud
danTujuan
a. Mendemonstrasikan
aliran permanen seragam pada saluran licin dan kasar.
b. Menentukan
koefisien kekasaran chezy untuk masing masing saluran tersebut.
B. ALAT YANG DIGUNAKAN
a. Multi
Purpose Teaching Flume
Merupakan suatu set model saluran
terbuka dengan dinding tembus pandang yang diletakan pada struktur rangka kaku.
Dasar saluran ini dapat diubah kemiringannya dengan menggunakan jack
hidraulik yang dapat mengatur kemiringan dasar saluran tersebut seecara
akurat sesuai dengan yang kita inginkan. Terpasangnya rel pada bagian atas
saluran tersebut memungkinkan alat ukur kedalaman (point gauge) dan
tabung pitot dapat digeser-geser sepanjang saluran.
Saluran ini dilengkapi dengan keran
tekanan udara dan pada titik-titik tertentu terdapat lubang untuk pemasangan
model bangunan air. Saluran ini dilengkapi pula dengan tangki pelayanan berikut
pompa sirkulasi air dan alat pengukur debit.
b.
Point
gauge (alat
ukur tinggi muka air).
c.
Mistar / pita ukur
C.
DASAR
TEORI
Pada umumnya, tipe aliran melalui saluran terbuka
adalah tubulen karena kecepatan aliran dan kekasaran dinding relatif besar.
Aliran melalui saluran terbuka disebut seragam/ uniform apabila berbagai
variabel aliran seperti kedalaman, tampang basah, kecepatan dan debit pada
setiap tampang di sepanjang aliran adalah konstan.
Aliran disebut tidak seragam atau berubah, apabila
variabel aliran seperti kedalaman, tampang basah, kecepatan disepanjang saluran
tidak konstan.
Aliran disebut permanen apabila variabel aliran
disuatu titik seperti kedalaman dan kecepatan tidak berubah beraturan terhadap
waktu. Apabila perubahan terhadap waktu, maka disebut aliran tidak permanen.
Zat cair yang mengalir melalui saluran terbuka akan
menimbulkan tegangan geser pada dinding saluran. Tahanan ini akan diimbangi
oleh komponen gaya berat yang bekerja pada zat cair dalam arah aliran.
Berdasarkan kesetimbangan gaya gaya yang terjadi
tersebut dapat diturunkan rumus chezy
sebagai berikut:
V = C
Dengan V = Kecepatan aliran
C = Koefisien chezy
R = Radius Hidraulik
I = Kemiringan muka air
Luas tampang basah :
A
= B. h
Keliling tampang basah :
P
= B + 2h
Radius hidraulik :
R
=
Kecepatan aliran :
V
=
Debit suatu aliran :
Q
= A.V
dengan,
A
= luas tampang basah (
)
B
= lebar ambang ( m )
h
= kedalaman air ( m )
P
= keliling tampang basah ( m )
R
= radius hidraulik
L
= Panjang aliran ( m )
t = waktu yang ditempuh ( s )
V=
kecepatan aliran (
Q=
debit aliran (
)
Untuk menghitung kemiringan :
Kemiringan saluran :
Is
=
Kemiringan muka air :
Iw
= Is +
dengan,
Is = kemiringan saluran
L = panjang aliran
(m)
Iw = kemiringan muka air
h = kedalaman air
(m)
Untuk menghitung koefisien chezy :
V = C
Dengan,
V = kecepatan aliran (m/s)
C = koefisien chezy (m1/2s)
R = radius hidraulik
I = kemiringan
muka air
D.
PROSEDUR
PERCOBAAN
1. Alirkan
air kedalam saluran dengan menjalankan pompa.
2. Apabila
dasar saluran dimiringkan, catatlah kemiringannya sebagai Is.
3. Ukurlah
kedalaman di dua titik yang telah ditentukan jaraknya (L) , satu dibagian hulu,
dan yang lain dihiir sebagai h1 dan h2.
4. Ukur
debit aliran, kemudian ukur pula kecepatan aliran dikedua titik tersebut
sebagai v1 dan v2.
5. Ukurlah
kemiringan muka yang terjadi. Yaitu Iw=Is+(h1-h2)/L.
6. Amati
keadaan aliran yang terjadi.
7. Ulangi
prosedur diatas untuk dasar saluran dengan kekasaran.
8. Dari
hasil pengukuran tersebut tentukan besarnya koefisien kekasaran chezy untuk
dasar saluran licin maupun kasar, lalu bandingkan.
9. Gambarkan
sketsa saluran dan letak titik titik pengukuran.
0 comments:
Post a Comment