PERENCANAAN PROYEK
A. Tinjauan Umum
Pengertian
proyek adalah suatu bentuk usaha yang kompleks dan merupakan kegiatan yang
sifatnya berulang dan berkelanjutan
untuk menghasilkan suatu produk yang spesifik seperti yang telah direncanakan,
sehingga apabila terdapat suatu pekerjaan yang kompleks namun tidak memiliki
sifat berulang belum dapat dikatakan sebagai suatu proyek (Soeharto, 1999).
Kegiatan proyek
dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka
waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk
menghasilkan produk atau deliverable
yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas (Soeharto, 1999).
Suatu proyek
memiliki beberapa tahapan yang tertuang dalam perencanaan sebagai suatu tahap
awal dari suatu pekerjaan yang mulai dari ide atau gagasan yang bersifat
kritis, mendasar dan sistematis
sehingga apa yang telah diusulkan dapat diaplikasikan secara nyata dalam
pekerjaan proyek. Perencana pada dasarnya adalah sebagai suatu bentuk awal
untuk menyatukan ide/gagasan dari pemilik (owner)
bersama dengan tim perencana sehingga diperoleh suatu penyelesaian atau kata
mufakat yang diinginkan oleh kedua belah pihak. Namun dalam perencanaan sebuah
konstruksi bangunan yang baik haruslah memperhatikan beberapa persyaratan,
antara lain:
1. Aman,
hal ini berarti bahwa beban yang nantinya akan diaplikasikan pada konstruksi
yang direncanakan tidak melebihi ambang bebas yang disyaratkan. Selain itu juga
perlu diperhatikan beberapa perubahan fungsi bangunan agar sesuai dengan
spesifikasi yang direncanakan.
2. Nyaman,
hal ini menyatakan suatu konstruksi yang didesain tersebut dapat memberikan
kenyamanan bagi yang menggunakan artinya bahwa konstruksi tersebut tidak
mengalami kerusakan fisik dan ketidaksesuaian spesifikasi yang dapat memberikan
beban moral dan psikologi bagi pengguna.
3. Efisien,
hal ini menyatakan sebagai suatu bentuk fungsi atau kegunaan dari konstruksi
yang telah direncanakan agar dapat dimanfaatkan dan diberdayakan sebesar
mungkin.
4. Ekonomis,
dalam hal ini ekonomis bukan hanya berarti murah namun lebih tepat diartikan
sebagai suatu bentuk korelasi pengeluaran yang dikeluarkan untuk menghasilkan
suatu produk dengan spesifikasi kualitas dan persyaratan yang ada.
B. Survai
Lapangan
Dalam
merencanakan suatu pekerjaan konstruksi, fungsi bangunan dan kondisi lingkungan
sangat berpengaruh terhadap perletakan suatu bangunan permanen/konstruksi
permanen yang direncanakan. Sebelum melakukan pekerjaan konstruksi suatu proyek
maka perlu dilakukan pengamatan secara detail terhadap data proyek yang ada
serta diperlukan survai terlebih dahulu terhadap kondisi lingkungan sekitar
untuk memberikan gambaran awal tentang proyek yang direncanakan. Hasil survai
yang didapatkan nantinya akan dijadikan suatu pedoman dan pertimbangan dasar
untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya dalam
pelaksanaan proyek. Beberapa survai lapangan yang di
lakukan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Survai lokasi
Survai
lokasi dimaksudkan untuk mengetahui secara pasti situasi lokasi yang akan dipakai
untuk melaksanakan proyek. Dengan
melakukan survai
lokasi maka seorang perencana dapat mengetahui batas-batas lahan yang akan digunakan
untuk proyek tersebut menentukan
tempat peletakan material, jaringan
listrik dan lain sebagainya. Dengan survai lokasi, perencanaan yang
dibuat dapat benar-benar optimal sesuai dengan kondisi dan lokasi yang ada.
2.
Survai lingkungan
Survai
lingkungan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana lingkungan dapat mendukung
kelayakan suatu proyek. Dengan survai lingkungan perencana mengetahui dari mana
bahan atau material akan didatangkan, tenaga kerja yang akan dipakai dan sejauh mana
pengaruh keberadaan proyek tersebut terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
3.
Penyelidikan tanah
Penyelidikan
tanah dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah yang ada di
lapangan sebelum mendirikan bangunan di atas tanah tersebut. Penyelidikan tanah
dilakukan setelah lokasi kedudukan bangunan diketahui secara tepat.
Tujuan dilaksanakannya penyelidikan tanah adalah untuk mengetahui keadaan tanah, jenis
tanah, serta sifat indeks dari parameter-parameter teknis tanah dasar bangunan. Hal ini
dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jenis dan ukuran
pondasi,
penentuan kedalaman pondasi, besarnya daya dukung tanah terhadap beban rencana
dan perkiraan penurunan yang bisa terjadi.
4. Data
Kuat Tekan Beton yang Direncanakan
Data
ini merupakan dasar yang harus dipenuhi dalam setiap bagian konstruksi yang akan
dibangun. Apabila nantinya dijumpai
kuat tekan beton yang tidak sesuai dengan ketentuan maka harus diulang,
sehingga beton tersebut memenuhi standar
yang telah ditetapkan .
Pengujian
beton baik untuk konstruksi utama ataupun untuk bagian-bagian luar lain dari
bangunan untuk mengetahui kuat tekan beton tersebut. Dari hasil pengujian
tersebut dapat diketahui apakah beton yang digunakan memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan atau tidak.
5.
Jumlah Tenaga Kerja yang DiButuhkan
Jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan harus diperhitungkan dengan cermat dan dipertimbangkan pengalaman
kerja dari tenaga kerja tersebut. Bila tenaga kerja ini tidak diperhitungkan
dengan baik, maka proyek ini akan mengalami kegagalan dalam pencapaian target
waktu yang ditentukan.
C. Studi
Kelayakan
Sebelum diadakan suatu proses kegiatan dari suatu
proyek maka setiap pihak harus mengetahui alasan dan latar belakang suatu
proyek yang akan dilaksanakan. Secara
garis besar di dalam studi kelayakan ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Memenuhi
fungsi bangunan yang sesuai dengan spesifikasi yang telah didesain dengan
perencaaan awal.
2. Keamanan
dan kenyamanan bangunan menjadi persyaratan yang mutlak pada suatu konstruksi
banguan,
3. Estetika
/ keindahan, merupakan faktor yang dapat memberikan suatu nuansa yang dapat
memberikan kepuasan baik jasmani maupun rohani / batin bagi pengguna fasilitas
tersebut.
4.
Ekonomis, yang dimaksud
ekonomis adalah korelasi antara produk yang dihasilkan dengan fungsi/manfaaat
yang akan diterima hal ini akan dinilai melalui beberapa kriteria yang dapat
memberikan fungsi dengan yang telah ditentukan.
D. Analisis Dampak
Lingkungan
Analisis
dampak lingkungan merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan suatu
bangunan. Bangunan yang baik adalah bangunan yang sedikit memberikan pengaruh negatif pada
lingkungan sekitar.
Dampak
lingkungan yang ditimbulkan akibat Pembangunan Masjid Quwatul Islam adalah adanya
pencemaran udara berupa debu-debu yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek yang
keluar masuk. Polusi suara lebih mendominasi yaitu berupa kebisingan yang
ditimbulkan dari alat-alat berat atau suara mesin yang digunakan dalam
pembangunan proyek. Dengan adanya analisis dampak lingkungan ini diharapkan Proyek
Pembangunan Masjid Quwatul Islam ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
sekitar, baik saat memulai pelaksanaan pembangunan hingga selesainya proyek
pembangunan tersebut.
E.
Desain
dan Perencanaan Proyek
Sebuah desain proyek digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan proyek. Dalam sebuah perencanaan proyek,
tim perencana harus menyiapkan gambar kerja Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS),
yaitu ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi selama pelaksaan proyek dan bill of quantities (BOQ) yaitu volume pekerjaan
atau daftar kuantitas pekerjaan.
1. Gambar
Untuk dapat memahami dengan sebaiknya
seluruh seluk-beluk pekerjaan proyek,
kontraktor diwajibkan mempelajari gambar secara seksama seluruh gambar
pelaksanaan. Gambar juga dapat di gunakan untuk menghitung volume pekerjaan
yang akan direncanakan. Gambar-gambar menguraikan beberapa jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan pada saat pekerjaan proyek terlaksana, diantaranya gambar
Arsitektur, Struktur, Landscape,
Elektrikal, Mekanikal Elektrikal. Gambar-gambar yang belum ada pada dokumen
Bendel/album gambar secara detail akan dimuat
dalam “DETAIL BOOK” yakni
gambar-gambar detail pekerjaan dari konsultan perencana. Semua ukuran yang
tertera di gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai terpasang.
Mengingat masalah ukuran, kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti
terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum. Gambar-gambar pelaksanaan dan shop drawing adalah gambar-gambar
diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan kontraktor atau sub kontraktor, supplier atau produsen yang menjelaskan
bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
2. RKS
Penyusunan RKS merupakan satu hal yang
sangat penting, karena RKS dapat digunakan sebagai:
a. Pedoman
kerja (kerangka acuan) untuk menggambarkan proyek
pembangunan.
b. Dasar
untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan pekerjaan
proyek.
3. RAB
Perencanaan suatu proyek konstruksi, khususnya perencanaan
terhadap anggaran biaya proyek (estimasi biaya) yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek tersebut, sangat berpengaruh terhadap kelangsungan
keseluruhan proses pembangunan konstruksi. Oleh karena itu, dibutuhkan
ketelitian dalam mengerjakan estimasi biaya, yang disajikan dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya). Dalam RAB terdiri dari
uraian/deskripsi jenis pekerjaan, kuantitas/volume pekerjaan, dan harga satuan
pekerjaan. Uraian/deskripsi jenis pekerjaan dan volume pekerjaan didapat dari
denah/gambar dan spesifikasi proyek, sedangkan harga satuan pekerjaan terdiri
dari harga material, upah pekerjaan dan faktor lain yang mempengaruhinya.
0 comments:
Post a Comment