Saturday, 24 March 2018

RKS Pekerjaan Jalan untuk Paving Block


Pekerjaan Jalan untuk Paving Block


Pasal 1.     Umum
           
1.1.       Lingkup Pekerjaan :
           Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan jalan untuk paving block. Ada beberapa hal yang terkait dalam pekerjaan ini yaitu :
a.   Pembersihan lahan
b.   Persiapan tanah untuk timbunan
c.   Pekerjaan pemadatan
d.   Pembuatan lapis pasir
e.   Pemasangan paving block

1.2.      Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pemborong harus mengukur kembali semua titik elevasi dan koordinat-koordinat. Dan apabila terjadi perbedaan-perbedaan di lapangan, Kontraktor wajib membuat gambar-gambar penyesuaian dan harus mendapat persetujuan Pengawas.


Pasal 2.     Bahan-Bahan

2.1.       Bahan Lapis Pasir untuk Paving Block

a.   Sumber Bahan

Kontraktor  harus  mencari lokasi sumber  bahan  untuk  lapis  ini  biaya dari pencarian dan pekerjaan muat, angkut,  bongkar  ke  lokasi pekerjaan harus sudah diperhitungkan dalam penawaran Kontraktor. Kontrak harus melaporkan lokasi tersebut  kepada  Konsultan Pengawas secepatnya secara tertulis disertai keterangan tentang kualitas bahan, perkiraan kuantitas bahan dan  rencana operasi pengangkutan bahan ke lokasi proyek. Bahan tersebut harus memenuhi persyaratan dalam spesifikasi.

b.  Bahan   pasir  tersebut  harus  memenuhi   persyaratan gradasi limit seperti  di bawah ini :

                Ukuran tapis                       Prosentase (%) Lolos
                                                               terhadap berat  :
                9,25 mm                                         100
                        4,75 mm                            95    -    100
                2,36 mm                            80    -    100
                1,18 mm                            50    -      95
                600  mm                            25    -      60
                300  mm                            10    -      30
                150  mm                              5    -      13
          75    mm                             0    -      10

c.   Bahan pasir dapat berbentuk runcing lebih baik  karena  memberikan hasil yang stabil, tetapi juga memerlukan  pengontrolan  kadar  air yang lebih ketat  pada saat  pemadatan. Butir  pasir yang berbentuk runcing lebih baik  karena membersihkan hasil yang stabil, tetapi juga memerlukan pengontrolan   kadar air  lebih  ketat   pada   saat  pemedatan.      Untuk menghindarkan  karakteristik pemadatan   yang berbeda-beda  harus diusahakan agar sumber dari  pasir tersebut adalah satu.

2.2.       Bahan Paving Block

Paving Block dengan tebal 8 mm, natural, untuk jalan atau sirkulasi kendaraan. Dengan type sesuai dengan gambar arsitektur dan memiliki kuat tekan minimal 400 kg/cm2.
               

Pasal 3.     Pelaksanaan

3.1.       Pekerjaan Timbunan Tanah

Bahan timbunan harus baik untuk pekerjaan lapisan jalan, jika dipadatkan harus dapat mencapai hasil nilai CBR minimal yang disyaratkan sebesar 6 %. Jika digunakan bahan timbunan yang tidak atau kurang baik dan tidak tercapai nilai CBR minimal tersebut, ini harus dibongkar dan diganti dengan bahan yang baik tanpa adanya tambahan pembiayaan untuk itu. Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas tentang tahapan-tahapan persiapan untuk pekerjaan subgrade dan Kontraktor harus mengulangi pekerjaan pemadatan, jika dianggap perlu, untuk tercapainya derajat kepadatan yang diinginkan atau disyaratkan. Sebelum dipadatkan, dalamnya suatu lapisan yang akan dipadatkan tidak boleh lebih dari 20 cm. Setiap lapisan lepas harus dipadatkan dengan stamper yang ukurannya telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Pemadatan harus dimulai dari tepi timbunan dengan arah longitudinal, kemudian menggeser kearah sebelah dalam (ketengah jalan). Lapisan terakhir harus diselesaikan dalam keadaan rata atau halus sampai pada suatu lapisan dengan kerataan yang diinginkan.
Lereng-lereng urugan harus dibuat serapih mungkin dan tidak longsor.

Adapun hal yang harus diperhatikan adalah :

a.   Pemerliharaan terhadap bagian pekerjaan yang telah selesai
Bagian lapisan timbunan yang telah selesai harus dijaga terhadap kemungkinan retak-retak akibat pengeringan yang cepat atau akibat “traffic” kendaraan proyek atau hal-hal lain yang menyebabkan lapisan tersebut rusak dan terganggu strukturnya.

b.   Test atau pengujian
Test akan dilakukan baik di laboratorium maupun di lapangan, untuk mengetahui kepadatan maksimum, derajat kepadatan lapangan, nilai CBR lapangan dan lain-lain yang dianggap perlu pada lapisan ini. Pembiayaan test-test ini menjadi tanggungan Kontraktor.


3.2.       Pekerjaan Lapis Pasir untuk Paving Block

a.  Penyimpanan  :

Bedding  sand harus disimpan sedemikian rupa  sehingga tidak tercampur dengan tanah/kotoran disekitarnya. Tempat  penimbunan harus mempunyai drainase yang  baik dan  harus  terlindung dari hujan sehingga air  tetap   merata.

b.  Penghamparan pasir / bedding sand  :

Pasir  harus  dihamparkan dengan rata  diatas  lapisan dasar (base course) sampai ketebalan 4 cm padat dengan memperhatikan  kadar air ketebalan 4 cm  padat dengan  memperhatikan kadar air dan karakteristik gradasinya. Permukaan  yang dihasilkan harus rata.  Bila  concrete  block  telah selesai dipasang dan  terlihat permukaan  yang  tidak  rata  maka paving  block tersebut  harus diangkat kembali,   pasir diratakan lagi  sampai  diperoleh hasil yang rata.  Bedding   sand ini  harus  mempunyai  kepadatan   dan ketebalan   yang  sama  sehingga pemampatan akibat  pemadatan merata. Lapisan   yang  lepas  /  belum dipadatkan   biasanya mempunyai ketebalan 5 sampai 15 mm lebih tebal  dari ketebalan padat yang disyaratkan.       Selama penghamparan kadar air harus uniform dan  pasir yang   belum  dipadatkan  tersebut harus dilindungi  terhadap segala bentuk pemadatan  dan  lalu  lintas, sampai paving block selesai dipasang dan bersama-sama.    Bila  ada  bagian  lapisan pasir  yang  tidak  sengaja terkompaksi sebelum paving digaruk dan diratakan. Waktu  penghamparan harus diperhitungkan  dengan  baik  sehingga tidak terdapat lapisan pasir lepas yang tidak  sempat  ditutup  dengan paving block  pada  hari  yang sama.

3.3.       Pekerjaan Lapis Permukaan untuk Paving Block

a.  Paving   Block   /  Grass   Block   harus   diletakkan  berhimpitan  satu dengan lainnya dengan pola sesuai dengan gambar lansekap di atas bedding sand yang belum  dipadatkan  tapi sudah selesai diratakan. Lebar celah antar  block  tidak boleh lebih dari 4 mm,  celah  ini  harus merupakan garis lurus dan saling  tegak  lurus,  untuk itu diperlukan pemasangan snar pada 2 arah  yang  saling tegak lurus untuk mengontrol letak  dan  ikatan antar block.      

b.  Cara meletakkan block dan pengisian celah antara  :

Dalam  memasang  block  harus  diusahakan  agar  untuk  pengisian celah antara block dengan elemen-elemen lain seperti pinggiran saluran, bingkai jalan, bak kontrol dan lain-lain, dipergunakan block dengan ukuran  tidak dari 25 % dari ukuran utuh. Ruang  antara yang masih tersisa harus  diisi setelah  pemadatan awal dari paving block. Untuk celah lebih besar dari 25 mm tetapi kurang  dari 50  mm, dipergunakan aggregate halus dengan ukuran 10 mm dan mortar kering untuk celah yang lebih kecil. Untuk  bagian-bagian  jalan yang menanjak, menurun, pemasangan block harus dilakukan dari bagian  terendah kebagian yang lebih tinggi. Pola pemasangan dan warna agar dibuat sesuai gambar, Kontraktor  wajib membuat gambar kerja untuk  pola  di daerah-daerah khusus.


c.   Pemadatan Awal  :

Alat  kompaksi  untuk keperluan  ini  harus  merupakan "mechanical flat plate vibrator", dengan karekteristik sebagai berikut  :
-  Plat dasar mempunyai luas  :  0,25 - 0,50 m2.
-        Gaya pemadatan yang dapat diberikan sebesar 1,5  ton sampai 2,0 ton.
-  Frekuensi getaran : 75 - 100 Hz.

Paving  Block  harus  terletak  dengan  mantap  diatas  bedding sand. Pemadatan harus dilakukan segera  setelah  pemasangan  paving  block dengan minimal 2 passes. Jarak  antara  bagian  yang  dipadatkan sampai bagian  dimana  sedang dilakukan pemasangan block tidak boleh  kurang dari 1,50 m. Adalah  sangat penting untuk memadatkan  bedding  sand segera   setelah    pemasangan  block sehingga dapat dihindari berpindahnya pasir yang masih dalam  keadaan  lepas karena bergeraknya block yang tidak diletakkan dengan baik  atau adanya air yang  mengalir ketempat tersebut. Pemadatan  harus diulangi pada daerah selebar  1,00  m diukur   dari akhir  pemasangan  / pemadatan yang dilakukan pada  hari  sebelumnya melanjutkan  dengan    pekerjaan selanjutnya. Semua block  yang rusak selama pemadatan  dan  selama  masa pemeliharaan harus segera diganti dengan  yang  baru tanpa adanya biaya tambahan.Pejalan  kaki boleh menggunakan jalan  concrete  block  ini setelah pemadatan awal sebelum penghamparan  pasir  pengisi,  tetapi  sebiknya setelah sambungan  atau  celah antar block terisi pasir dan dipadatkan.

d.  Pasir pengisi (joint filling) :

Pasir  yang  dipergunakan untuk  mengisi  celah  antar  block harus mempunyai gradasi sedemikian rupa sehingga 90 % dari berat lolos dari tapis 1,18 mm (BS-410).
Pasir  ini harus cukup kering sehingga  dapat  mengisi  celah-celah dengan baik.  Bahan ini bebas dari  garam dan  zat-zat lain yang dapat merusak material paving  block.
Segera  setelah pemadatan awal dan pengisian  akhiran-akhiran,  pasir pengisi harus segera dihamparkan  dan diratakan  dengan  sapu  sepanjang permukaan jalan atau  trotoar  dan dimasukkan ke dalam  celah-celah  antara dengan bantuan kompaktor. Celah harus benar-benar terisi oleh pasir kasar.
Kompaktor  dari jenis lain boleh dipergunakan  setelah   mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Sebagai langkah pemadatan terakhir, permukaan jalan /  trotoar harus dipadatkan dengan mechanical flat  plate  vibrator, sehingga diperoleh permukaan yang padat  dan rata dengan kemiringan terhadap kedua arah tepi jalan sebesar 2 %.


e.  Lubang  /  alur pada grass block  harus  diisi  dengan tanah  subur  hingga ke dasar  block,  guna penanaman  rumput.




f.    Toleransi  :

Toleransi ukuran bahan :
Bahan  harus mempunyai panjang dan lebar yang  seragam dengan      toleransi  maximum  tidak lebih dari  3  mm terhadap tebal nominalnya.
Toleransi kerataan permukaan jalan :

Toleransi  kerataan permukaan akhir level block  harus 10 mm dari permukaan yang tercantum dalam  gambar,  sehubungan dengan peil permukaan saluran air dll.

Deviasi  diukur dengan jidar lurus sepanjang  3  meter  atau tempalte tidak boleh melebihi 8 mm dan perbedaan level  dari  satu block terhadap block disebelahnya  tidak boleh melebihi 2 mm.

0 comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *