Sunday, 25 March 2018

Bangunan Gedung Bertingkat Rendah

Rumah Tinggal & Perumahan

Fungsi rumah tidak hanya sebagai tempat beristirahat, namun merupakan
 tempat pengembangan sosial budaya keluarga,dalam mewujudkan keluarga, serta
 lingkungan yang harmonis. Untuk mencapai hal tersebut, maka perlu adanya suatu usaha
 perencanaan dan pengembangan yang sistematis agar terbentuk rumah yang
 sesuai dengan harapan dari sang pemilik. Laporan ini adalah merupakan hasil usaha dari
 suatu proses perencanaan yang melalui beberapa tahap pengembangan, yang diharapkan
 dapat mengakomodasi keinginan dari berbagai kepentingan

Pendekatan Perencanaan Rumah Tinggal
Konsep Pengembangan:
1.Analisis Kebutuhan
Peruntukan (rumah tinggalRukoRukan, home industri dll)
Kapasitas (daya tampung ideal 9 m2/org)
Fungsi ruang (R. Tidur, KM/WC, R. Keluarga & Tamu, Dapur, Gudang, R.Usaha, Toko, dll)
Organisasi ruang (plublic area, service area, private area)
2.Pengembangan Sistem
Sirkulasi udara
Tata cahaya
Traffic
Sanitasi
Security
3.Estetika
Interior
Eksterior
Landscaping
Pagar

Contoh Pengembangan Rumah Tinggal
1.Analisis Kebutuhan
a.Fungsi Ruang, Sebagai rumah tinggal, hal yang pertama adalah kebutuhan luasan
dengan memperhatikan kapasitas hunian keluarga yaitu sebesar 9 orang x 9 m2 = 81 m2.
Fungsi ruang yang direncanakan meliputi :
5 Ruang Tidur
Ruang keluarga (+ space untuk Sholat)
3 Kamar mandi WC
R. Tengah
Ruang Tamu
Ruang makan
Gudang,
Dapur
Gazebo
b.Struktur organisasi ruang
Rumah sebagai tempat tinggal, dengan suasana yang tempat belajar, beribadah
serta pengembangan diri, maka perlu direncanakan organisasi ruang. Penentuan struktur
organisasi ruang berpengaruh terhadap efektifitas & efisiensi kegiatan. Konsepyang disusun
adalah lantai dasar digunakan untuk aktitas pendukung rumah tangga, seperti masak,
mencuci, dll. Fungsi koridor digunakan untuk beraktifitas diskusi keluarga
sambil sarapan pagi, siang serta malam. fungsi koridor lainnya adalah berinteraksi dengan
masyarkat seperti tamu, tetangga diruang tamu atau gazebo. Area pribadi ditempatkan di
lantai 2, hal ini untuk menjaga suasana yang kondusiv proses beribadah, belajar dan
pengembangan diri bagi keluarga.

2.Pengembangan Sistem
a.Sistem Arus Lalulintas
Lalulintas bergerakan anggota keluarga dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu dewasa, anak
anak, dan pembantu. Akses masuk rumah direncanakan menggunakan pintu depan dan
samping, hal ini untuk memisahkan antara aktifitas dapur dan koridor. Untuk aktifitas dapur
melewati pintung samping, dimaksudkan untuk menghindari terganggunya aktivitas tamu
serta kegiatan pribadi lainnya. seperti yang terlihat pada Gambar 1 berikut ini.
b.Sistem Sirkulasi Udara
Sistem sirkulasi udara diperlukanuntuk menjaga kenyamanan serta kesehatan bagi anggota
keluarga. Yaitu dengan memperhatikan kapasitas (volume) ruang yang memadai serta 
tersirkulasinya udara secara baik melalui jendela, sehingga akan terhindar dari ruangan
lembab.Kebutuhan volume udara dapat dihitung sebagai berikut:
Lebar ventilasi satu sisi (A) 1 x 1 = 1 m2,
Kecepatan angin (v) 0,01 km/jam = 10 m/jam Volume udara masuk 1 x 10 = 10 m3/jam = 
10.000 ltr/jam,
Kebutuhan udara tiap orang 500 ltr/jam, maka ruang tersebut dapat menampung
 10.000/500 = 20 orang
Sementara Kapasitas ruang  9 orang < 20 orang à Kesimpulan nyaman dan layak

c.Sistem Tata Cahaya
a.Dengan perbandingan luas jendela dengan luas lantai minimal 1/5, maka dapat 
diperkirakan luas ideal jendela untuk mendapatkan sinar matahari.
b.Luas jendela 1 x 1,5 x 4 = 6 m2 . Luas lantai 4 x 5 = 20 m2. Maka perbandingan luasnya
 adalah 6/20 = 3/10. Maka luas jendela yang ada sangat memadai 1/2 > 3/10 .

d.Sistem Sanitasi
Sistem sanitasi untuk buangan dapur dan kamar mandi dilakukan secara terpisah. Hal ini
untuk meminimalkan tercampurnya detergen dengan lemak yang dapat menghambat
proses terurainya kotoran. Proses treatment limbah dapur dilakukan system penyaringan
melalui bak kontrol, selanjutnya dibuang ke resapan sistem horizontal langsung ke tanah.
Untuk pembuangan limbah feaces WC, melalui proses pengolahan septicktank, kemudian
dibuang dalam bak resapan sistem horizintal, hal ini dimungkinkan karena jenis tanahnya
adalah pasir.
Perpektif Tampak Atas Sisi Timur

Perpektif Tampak Atas Sisi Barat



Tangga membantu menambah estetika Interior R. Tamu, Dominasi material dapat dipilih motif dominan berbahan
 kayu, 


PERHITUNGAN STRUKTUR

Konstruksi dengan ketentuan sebagai berikut:
·Bangunan 2 lantai
·Konstruksi Beton bertulang
·Mutu beton K-175
·Mutu baja K-36
·Ketebalan plat 12 cm

·Dimensi balok 30/60 dengan bentang maksimum 5,0 m


Perhitungan diambil nilai-nilai (ukuran) ekstrim, sebagai asumsi untuk keamanan

Pembesian Plat Beton
 
T = 12 cm 

Perhitungan plat beton diambil bentang antar balok yang terpanjang, hal ini dimaksudkan
untukl mendapatkan perhitungan yang maksimum sebagai perhitungan aman

Berat pelat 0,12 x 2,4    = 2,88 t/m2
Berat tegel/keramik        = 0,112 t/m2
Beban hidup                   = 0,500 t/m2
Beban plat  q                  = 0,900 t/m2

Mb   = 0,065 . q . b2
  = 0,065 . 0,9 . 32
  = 0,53 tm
a  = Mb/(100 . q2)
  = 53000/8100
  = 6,54

a/set  = 6,54/1200
  = 0,0055 à jt = 0,0071 (nomogram)

fet  = 0,0071 . 1000 . q
  = 0,0071 . 1000 . 0.9
  = 6,3 cm2 à f10 – 10 = 7,85 cm2 (ok)
 
Pembesian plat beton daerah lain diasumsikan sama, karena luasan lebih kecil dari 3m x 
5m Rekomendasi Pembesian plat Lantai Atas.

Pembesian Balok Melintang
Dimensi 30/60

Berat balok 0,3 x 0,6 x 2,4           = 0,432 t/m1
Berat lantai & muatan 3,0 x 0,9    = 2,70 t/m1
Beban balok  q  = 3,132 t/m1       à 3,35 t/m1

M   = 1/11 . ( q . L2
      = 1/11 x 3,35 x 52
      = 8,375 tm
a  = 837500 / (28 x 502)
    = 11,9 kg/cm2  > a0 à Tulangan rangkap

a/set  = 11,9 /1200
           = 0,00997 à a’/h = 5/55 = 0,09 à po= 24
jd       = 0,0055 (nomogram)

Tulangan Tumpuan bawah/lapangan atas
fed = 0,0055 x 28 x 55 = 8,47 cm2 < 3f19 = 8.50 cm2 (ok)
 
jt   = 0,0105 (nomogram)

Tulangan Lapangan bawah/tumpuan atas
fet = 0,0105 x 28 x 55 = 16,17 cm2 < 6f19 = 17.01 cm2 (ok)


Pembesian balok beton daerah lain diasumsikan sama, karena panjang bentang balok lainnya lebih kecil dari 5 m

Pembesian Kolom 20/40


Tekanan angin pada atap
W1 = 3,2 x 2,5x 50 = 400 kg
Tekanan angin pada dinding
W2 = 3,2 x 5 x 50   = 800 kg
Momen karena angin
MW1 = 400 X 5      = 2000 kgm
MW2 = 800 X 2,6   = 2080 kgm
                                 4080 kgm
                     MW à 4200 kgm

Beban lantai atas
·Berat atap 3,2 x ½ x 5,5 x 0,150  = 1,320 t
·Balok atap 0,3 x 0,3 x 2,4 x 3,2    = 0,692 t
·Pas ½ batu 5,25 x 0,15 x 2 x 3,2  = 5,040 t
                                             P        = 7,062 t
                                                   P à  7,5 t
  
Exsentrisitas C = M/P = 420.000/7.500 = 56 cm
Mt = P x Ct = 7,5 x 56 = 420 t.cm
at = Mt/(b.h2) = 420.000/(18x352) =7,407 kg/cm2
a/sbt  = 7,4 /50 = 0,148 à p = 20
a’/h = 5/45 = 0,11
jt = 0,004 (nomogram)

Tulangan pokok
fet  = 0,004 . 28 . 45
  = 5,04 cm2 à 3f19 = 8,5 cm2 (ok)

Rekomendasi penulangan kolom









Spesifikasi Bangunan :

0 comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *