Rumah
Tinggal & Perumahan
•Fungsi
rumah tidak hanya sebagai tempat beristirahat, namun merupakan
tempat pengembangan sosial budaya keluarga,dalam mewujudkan keluarga, serta
lingkungan yang harmonis. Untuk mencapai hal tersebut, maka perlu adanya suatu
usaha
perencanaan dan pengembangan yang sistematis agar terbentuk rumah yang
sesuai dengan harapan dari sang pemilik. Laporan ini adalah merupakan hasil
usaha dari
suatu proses perencanaan yang melalui beberapa tahap pengembangan,
yang diharapkan
dapat mengakomodasi keinginan dari berbagai kepentingan
Pendekatan
Perencanaan Rumah Tinggal
Konsep Pengembangan:
1.Analisis Kebutuhan
–Peruntukan (rumah tinggal, Ruko, Rukan, home industri dll)
–Kapasitas (daya tampung ideal 9 m2/org)
–Fungsi ruang (R. Tidur, KM/WC, R. Keluarga & Tamu, Dapur, Gudang, R.Usaha, Toko, dll)
–Organisasi ruang (plublic area, service area, private area)
2.Pengembangan Sistem
–Sirkulasi udara
–Tata cahaya
–Traffic
–Sanitasi
–Security
3.Estetika
–Interior
–Eksterior
–Landscaping
–Pagar
Contoh Pengembangan Rumah Tinggal
1.Analisis Kebutuhan
a.Fungsi
Ruang, Sebagai rumah tinggal, hal yang
pertama adalah kebutuhan luasan
dengan memperhatikan kapasitas hunian keluarga yaitu sebesar 9
orang x 9 m2 = 81 m2.
Fungsi ruang yang
direncanakan meliputi :
•5 Ruang Tidur
•Ruang keluarga (+ space untuk Sholat)
•3 Kamar mandi WC
•R. Tengah
•Ruang Tamu
•Ruang makan
•Gudang,
•Dapur
•Gazebo
b.Struktur
organisasi ruang
Rumah sebagai tempat tinggal, dengan suasana
yang tempat belajar,
beribadah
serta pengembangan diri, maka perlu direncanakan organisasi ruang. Penentuan struktur
organisasi ruang berpengaruh terhadap efektifitas
& efisiensi kegiatan. Konsepyang disusun
adalah lantai dasar digunakan untuk aktitas pendukung rumah tangga, seperti masak,
mencuci, dll. Fungsi koridor digunakan untuk beraktifitas diskusi keluarga
sambil sarapan pagi, siang serta malam. fungsi koridor lainnya adalah berinteraksi dengan
masyarkat seperti tamu, tetangga diruang tamu atau
gazebo. Area pribadi ditempatkan di
lantai 2, hal ini untuk menjaga suasana yang
kondusiv
proses beribadah, belajar dan
pengembangan diri bagi keluarga.
2.Pengembangan Sistem
a.Sistem
Arus
Lalulintas
Lalulintas bergerakan anggota keluarga dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu dewasa, anak
anak, dan pembantu. Akses masuk rumah direncanakan menggunakan pintu depan dan
samping, hal ini untuk memisahkan antara aktifitas dapur dan koridor. Untuk aktifitas dapur
melewati pintung samping, dimaksudkan untuk menghindari terganggunya aktivitas tamu
serta kegiatan pribadi lainnya. seperti yang
terlihat pada Gambar 1 berikut ini.
b.Sistem Sirkulasi Udara
Sistem sirkulasi udara diperlukanuntuk menjaga kenyamanan serta kesehatan bagi anggota
keluarga. Yaitu dengan memperhatikan kapasitas (volume) ruang yang memadai serta
tersirkulasinya udara secara baik melalui jendela, sehingga akan terhindar dari ruangan
lembab.Kebutuhan volume udara dapat dihitung sebagai berikut:
•Lebar ventilasi satu sisi (A) 1 x 1 = 1
m2,
•Kecepatan angin (v) 0,01 km/jam = 10
m/jam Volume udara masuk 1 x 10 = 10 m3/jam =
10.000
ltr/jam,
•Kebutuhan udara tiap orang 500 ltr/jam,
maka ruang tersebut dapat menampung
10.000/500 = 20 orang
•Sementara Kapasitas ruang 9 orang < 20 orang à Kesimpulan nyaman dan layak
c.Sistem Tata Cahaya
a.Dengan
perbandingan luas jendela dengan luas lantai minimal 1/5, maka dapat
diperkirakan luas ideal jendela untuk mendapatkan sinar matahari.
b.Luas
jendela 1 x 1,5 x 4 = 6 m2 . Luas lantai 4 x 5 = 20 m2. Maka perbandingan
luasnya
adalah 6/20 = 3/10. Maka luas jendela yang ada sangat memadai 1/2 >
3/10 .
d.Sistem Sanitasi
Sistem
sanitasi untuk buangan dapur dan kamar mandi dilakukan secara terpisah. Hal ini
untuk meminimalkan tercampurnya detergen dengan lemak yang dapat menghambat
proses terurainya kotoran. Proses treatment limbah dapur dilakukan system penyaringan
melalui bak kontrol, selanjutnya dibuang ke resapan sistem horizontal langsung
ke
tanah.
Untuk
pembuangan
limbah
feaces
WC, melalui
proses pengolahan
septicktank,
kemudian
dibuang dalam
bak
resapan
sistem
horizintal,
hal
ini
dimungkinkan karena jenis tanahnya
adalah pasir.
Perpektif Tampak
Atas Sisi Timur
Perpektif Tampak
Atas Sisi Barat
Tangga
membantu menambah estetika Interior R. Tamu, Dominasi material dapat dipilih motif dominan berbahan
kayu,
PERHITUNGAN
STRUKTUR
Konstruksi
dengan
ketentuan
sebagai
berikut:
·Bangunan
2 lantai
·Konstruksi
Beton
bertulang
·Mutu
beton
K-175
·Mutu
baja
K-36
·Ketebalan
plat 12 cm
·Dimensi
balok
30/60 dengan
bentang
maksimum
5,0 m
Perhitungan
diambil
nilai-nilai
(ukuran)
ekstrim,
sebagai
asumsi
untuk
keamanan
Pembesian
Plat Beton
T
= 12 cm
Perhitungan
plat beton
diambil
bentang
antar
balok
yang terpanjang,
hal
ini
dimaksudkan
untukl
mendapatkan
perhitungan
yang maksimum
sebagai
perhitungan
aman
Berat
pelat
0,12 x 2,4 = 2,88 t/m2
Berat
tegel/keramik = 0,112 t/m2
Beban hidup = 0,500 t/m2
Beban
plat q =
0,900 t/m2
Mb = 0,065 . q . b2
= 0,065 . 0,9 . 32
= 0,53 tm
a = Mb/(100
. q2)
= 53000/8100
= 6,54
a/set = 6,54/1200
= 0,0055 à jt =
0,0071 (nomogram)
fet =
0,0071 . 1000 . q
=
0,0071 . 1000 . 0.9
=
6,3 cm2 à f10
– 10 = 7,85 cm2
(ok)
Pembesian
plat beton daerah lain
diasumsikan
sama, karena luasan lebih kecil dari 3m x
5m Rekomendasi
Pembesian
plat Lantai Atas.
Pembesian
Balok
Melintang
Dimensi
30/60
Berat
balok
0,3 x 0,6 x 2,4 = 0,432 t/m1
Berat lantai
& muatan 3,0
x 0,9 = 2,70 t/m1
Beban balok q =
3,132 t/m1 à
3,35 t/m1
M
= 1/11 . ( q . L2)
= 1/11 x 3,35 x 52
= 8,375 tm
a =
837500 / (28 x 502)
= 11,9 kg/cm2 > a0 à
Tulangan
rangkap
a/set = 11,9 /1200
= 0,00997 à a’/h
= 5/55 = 0,09 à
po= 24
jd = 0,0055 (nomogram)
Tulangan
Tumpuan bawah/lapangan atas
fed =
0,0055 x 28 x 55 = 8,47 cm2 <
3f19
= 8.50 cm2 (ok)
jt = 0,0105 (nomogram)
Tulangan
Lapangan bawah/tumpuan atas
fet =
0,0105 x 28 x 55 = 16,17 cm2 <
6f19
= 17.01 cm2 (ok)
Pembesian
balok
beton
daerah
lain diasumsikan
sama,
karena
panjang
bentang
balok
lainnya
lebih
kecil
dari
5 m
Pembesian
Kolom
20/40
Tekanan
angin
pada
atap
W1
= 3,2 x 2,5x 50 = 400 kg
Tekanan
angin
pada
dinding
W2
= 3,2 x 5 x 50 = 800 kg
Momen
karena
angin
MW1 =
400 X 5 = 2000 kgm
MW2 = 800 X 2,6 = 2080 kgm
4080 kgm
MW à
4200 kgm
Beban
lantai atas
·Berat atap
3,2 x ½ x 5,5 x 0,150 = 1,320 t
·Balok atap
0,3 x 0,3 x 2,4 x 3,2 = 0,692 t
·Pas
½ batu 5,25 x 0,15 x 2 x 3,2 = 5,040 t
P
= 7,062 t
P à 7,5 t
Exsentrisitas
C = M/P = 420.000/7.500 = 56 cm
Mt = P
x Ct =
7,5 x 56 = 420 t.cm
at = Mt/(b.h2) =
420.000/(18x352)
=7,407 kg/cm2
a/sbt = 7,4 /50 = 0,148 à
p = 20
a’/h
= 5/45 = 0,11
jt =
0,004 (nomogram)
Tulangan
pokok
fet = 0,004 . 28 . 45
= 5,04 cm2 à
3f19
= 8,5 cm2 (ok)
Rekomendasi
penulangan kolom
Spesifikasi Bangunan :
0 comments:
Post a Comment