METODE
KONSTRUKSI
KONSTRUKSI PELAKSANAAN PROYEK
METODE PELAKSANAAN
Data yang diketahui :
Luas lahan = 50 m
x 18 m
Fondasi = Jack in pile
Lantai = 8 lantai + 2 lantai basement
Kiri kanan gedung = gedung
bertingkat
METODE YANG DIGUNAKAN
Metode bottom-up adalah metode pemabangunan gedung
yang dimulai dari bawah menuju ke atas. Pada metode ini pekerjaan difokuskan
pada pembuatan basemen. Langkah yang dilakukan yaitu melakukan penggalian tanah
basemen sampai elevasi yang direncanakan, kemudian pekerjaan pondasi, dan
dilanjutkan pekerjaan kolom balok dan pelat sampai lantai atas.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan
persiapan diawali dengan pembersihkan lahan dari rumput, humus, pohon dan dari
sampah. Selanjutnya dilakukan pemasangan pagar pengaman pada sekeliling area
proyek penentuan as dan peil bangunan, terakhir pemasangan bouwplank. Selain
itu air kerja dan listrik kerja harus sudah diperhitungkan penyediaannya oleh
pemborong dengan membelinya. Administrasi proyek juga diurus pada
pekerjaan persiapan.
PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan
tanah dimulai dengan pekerjaan galian tanah untuk 2 lantai
basement.
Kemudian mengurug lantai pondasi dengan pasir. Setelah itu mengurug tanah
kembali. Supaya tidak
terjadi perubahan struktur tanah dengan berdekatan gedung-gedung bertingkat
akan rawan runtuhnya taah di sekitar lokasi galian maka dilaksanakan metode
RETAINING WALL PILE BERUNTUN
1. Pile beruntun bersilang dengan dua sumbu kerja (as). Diameter
pile primer dan pile sekunder sama besarnya. Penutup permukaan pile primer
dengan cor dinding beton bertulang.
2. Retaining wall pile beruntu bersilang dengan dua sumbu kerja (as).
Diameter pile primer dan pile sekunder sama besar. Penutup dengan beton
terpisah untuk ruang drainase. Kemudian dibuatkan dinding beton bertulang untuk
menutupi permukan pile primer sekaligus menyediakan ruang untuk drainase.
3. Retaining wall pile beruntun dengan dua sumbu kerja mempunyai
perbedaan diameter pile. Pile sekunder mengalami pemotongan untuk menjepit pile
primer dengan penutup permukaan dinding beton berimpitan dengan pile primer.
4. Retaining wall pile beruntun dengan satu sumbu kerja mempunyai
perbedaan diameter pile, dengan penutup permukaan dinding beton.
5. Retaining wall pile beruntun dengan satu sumbu kerja mempunyai
diameter pile yang sama, dengan penutup permukaan dinding beton.
6. Retaining wall pile beruntun dengan satu kerja mempunyai diameter
pile yang sama ataupun tidak sama di tambah angkur tanah sebagai support
kekuatan dengan penutup permukaan dinding beton.
PEKERJAAN PONDASI
Pekerjaan pondasi dimulai dari pemasangan profil pondasi, Tiang pancang yang dipakai dan pemancangan dilakukan dengan alat Jack in pile adalah suatu sistem pemancangan pondasi
tiang yang pelaksanaannya ditekan masuk ke dalam tanah dengan menggunakan
dongkrak hidraulis yang diberi bebancounterweight sehingga tidak menimbulkan getaran dan
gaya tekan dongkrak lansung dan dapat dibaca melalui manometer sehingga
gaya tekan tiang dapat diketahui tiap menacpai kedalaman tertentu,
Berikut Tahapan pekerjaan
pemancangan Tiang Pancang beton:
·
Marking
posisi titik-titik pancang
· Pemancangan pile dilakukan dengan Jack in pile . dilakukan pada bagian atas tiang (top
driving).
· Untuk mencegah rusaknya kepala tiang akibat
pukulan-pukulan palu (impact), digunakan packing (cushion) dari plywood setebal minimal 5 cm.
Packing tersebut harus diperiksa dan diganti secara periodic selama
pemancangan.
· Tiang dipancang sampai kedalaman yang ditentukan.
Pemancangan dilaksanakan dan dimonitor secara hati-hati, agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diharapkan seperti pecahnya tiang pancang atau melesetnya
posisi dari lokasi yang seharusnya. biasanya ketegakan tiang pancang dikontrol
menggunakan alat theodolite oleh surveyor.
·
Pemancangan
tiang dihentikan setelah ujung tiang mencapai kedalaman yang diinginkan,
setelah dilakukan control terhadap kalendering atau final set. Langkah pelaksanaan pondasi tiang pancang dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Langkah Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang
Untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan, maka kita perlu
mengetahui beberapa hal sebagai
berikut:
1. Alat apa yang lebih tepat digunakan untuk sesuatu
pekerjaan.
2. Kapasitas dari alat tersebut.
3. Komposisi dan kondisi alat tersebut, jika kurang sempurna
/ kurang lengkap komposisinya
tentu tidak akan menghasilkan seperti yang diharapkan.
Alat-alat berat yang digunakan pada metode
pelaksanaan basement umumnya yaitu:
1. Excavator
2. Dump truck
3. Loader
4. Bulldozer
5. Grab type equipment
6. Mobile
crane
BANGUNAN
YANG ADA DI PROYEK
1.
Area Parkir
Ditempatkan didekat pos satpam dan
kantor agar akses pegawai menuju kantor dekat serta pengawasan kendaraan oleh
satpam dapat terjaga. Atap parkir dari seng, tiangnya dari kayu usuk 6/12.
2.
Kantor
Kantor ditempatkan di dekat proyek gedung, agar sewaktu-waktu ada
perubahan rencana bangunan dapat dengan cepat berkoordinasi. Atap kantor dari
seng, dinding dari triplek, tiang atau jagak dari kayu usuk 6/12.
3.
Tempat Ibadah
Agar semua pekerja yang ada di proyek dapat
beribadah di dalam proyek. Atap dari seng, dinding dari triplek, tiang atau
jagak dari kayu usuk 6/12.
4.
Toilet kantor
Toilet kantor hanya untuk pegawai yang ada di
kantor. Atap dari seng, dinding dari triplek, jagak dari kayu usuk 6/12.
5.
Toilet pekerja
Toilet
pekerja digunakan hanya untuk para pekerja. Atap dari seng, dinding dari
triplek, jagak dari kayu usuk 6/12.
6.
Camp pekerja
Camp
pekerja berguna sebagai tempat istirahat. Dinding dari triplek, jagak dari kayu
usuk 6/12, atap dari seng.
7.
Gudang
Gudang
digunakan sebagai tempat penyimpanan barang yang diperlukan untuk proyek.
Dinding dari papan 3/2, atap dari seng, tiang penyangga dari kayu 6/12.
8.
Fabrikasi
suatu
rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen material dirangkai menjadi satu
dengan pelaksanaan setahap demi setahap sampai menjadi suatu bentuk salah satu
dari tipe-tipe konstruksi sehingga dapat dipasang menjadi sebuah bentuk
bangunan hingga selesai. atap dari seng, tiang penyangga dari kayu 6/12.
9.
Mobile Crane
MC ditempatkan di belakang proyek gedung agar bisa
menjangkau semua bagian area gedung, MC berguna untuk menaikkan barang dari
bawah ke atas.
10. Posisi alat dan barang
Ditempatkan didekat crane supaya material yang akan
diangkut oleh cran dapat dengan mudah di akses.
11. Sumur
Sebagai penyedia air. Dibuat dengan cara bor.
12. Pintu masuk
Untuk akses pertama bagi kendaraan, karyawan, dan
barang untuk kebutuhan proyek. Terbuat dari seng dan kayu 6/12.
13. Pos Satpam (Masuk)
Ditempatkan didekat pintu supaya bias mengontrol
semua barang atau kendaraan yang keluar masuk semua ke proyek. Terbuat dari
triplek, seng, usuk 6/12.
14. Pintu keluar
Akes untuk menuju keluar dari tempat proyek. Terbuat
dari seng dan kayu 6/12.
15. Pos Satpam (Masuk)
Ditempatkan didekat pintu supaya bias mengontrol
semua barang atau kendaraan yang keluar masuk semua ke proyek. Terbuat dari
triplek, seng, usuk 6/12.
16. Identitas proyek
Sebagai identitas proyek. Terbuat dari papan dan
bahan banner dengan panjang 200 cm dan lebar 60 cm.
0 comments:
Post a Comment