Wednesday, 21 March 2018

Metode Konstruksi Pelaksanaan Proyek


METODE KONSTRUKSI
KONSTRUKSI PELAKSANAAN PROYEK

METODE PELAKSANAAN

Data yang diketahui :
Luas lahan                   = 50 m x 18 m
Fondasi                       = Jack in pile
Lantai                          = 8 lantai + 2 lantai basement
Kiri kanan gedung      = gedung bertingkat
METODE YANG DIGUNAKAN
Metode bottom-up adalah metode pemabangunan gedung yang dimulai dari bawah menuju ke atas. Pada metode ini pekerjaan difokuskan pada pembuatan basemen. Langkah yang dilakukan yaitu melakukan penggalian tanah basemen sampai elevasi yang direncanakan, kemudian pekerjaan pondasi, dan dilanjutkan pekerjaan kolom balok dan pelat sampai lantai atas.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan diawali dengan pembersihkan lahan dari rumput, humus, pohon dan dari sampah. Selanjutnya dilakukan pemasangan pagar pengaman pada sekeliling area proyek penentuan as dan peil bangunan, terakhir pemasangan bouwplank. Selain itu air kerja dan listrik kerja harus sudah diperhitungkan penyediaannya oleh pemborong  dengan membelinya. Administrasi proyek juga diurus pada pekerjaan persiapan.
PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan tanah dimulai dengan pekerjaan galian tanah untuk  2 lantai basement. Kemudian mengurug lantai pondasi dengan pasir. Setelah itu mengurug tanah kembali. Supaya tidak terjadi perubahan struktur tanah dengan berdekatan gedung-gedung bertingkat akan rawan runtuhnya taah di sekitar lokasi galian maka dilaksanakan metode

RETAINING WALL PILE BERUNTUN

1.      Pile beruntun bersilang dengan dua sumbu kerja (as). Diameter pile primer dan pile sekunder sama besarnya. Penutup permukaan pile primer dengan cor dinding beton bertulang.
2.      Retaining wall pile beruntu bersilang dengan dua sumbu kerja (as). Diameter pile primer dan pile sekunder sama besar. Penutup dengan beton terpisah untuk ruang drainase. Kemudian dibuatkan dinding beton bertulang untuk menutupi permukan pile primer sekaligus menyediakan ruang untuk drainase.
3.      Retaining wall pile beruntun dengan dua sumbu kerja mempunyai perbedaan diameter pile. Pile sekunder mengalami pemotongan untuk menjepit pile primer dengan penutup permukaan dinding beton berimpitan dengan pile primer.
4.      Retaining wall pile beruntun dengan satu sumbu kerja mempunyai perbedaan diameter pile, dengan penutup permukaan dinding beton.
5.      Retaining wall pile beruntun dengan satu sumbu kerja mempunyai diameter pile yang sama, dengan penutup permukaan dinding beton.
6.      Retaining wall pile beruntun dengan satu kerja mempunyai diameter pile yang sama ataupun tidak sama di tambah angkur tanah sebagai support kekuatan dengan penutup permukaan dinding beton.
PEKERJAAN PONDASI

Pekerjaan pondasi dimulai dari pemasangan profil pondasi, Tiang pancang yang dipakai dan pemancangan dilakukan dengan alat Jack in pile adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang pelaksanaannya ditekan masuk ke dalam tanah dengan menggunakan dongkrak hidraulis yang diberi bebancounterweight sehingga tidak menimbulkan getaran dan gaya  tekan dongkrak lansung dan dapat dibaca melalui manometer sehingga gaya tekan tiang dapat diketahui tiap menacpai kedalaman tertentu,

Berikut Tahapan pekerjaan pemancangan Tiang Pancang beton:

·      Marking posisi titik-titik pancang 
·      Pemancangan pile dilakukan dengan Jack in pile . dilakukan pada bagian atas tiang (top driving). 
·      Untuk mencegah rusaknya kepala tiang akibat pukulan-pukulan palu (impact), digunakan packing (cushion) dari plywood setebal minimal 5 cm. Packing tersebut harus diperiksa dan diganti secara periodic selama pemancangan.
·      Tiang dipancang sampai kedalaman yang ditentukan. Pemancangan dilaksanakan dan dimonitor secara hati-hati, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti pecahnya tiang pancang atau melesetnya posisi dari lokasi yang seharusnya. biasanya ketegakan tiang pancang dikontrol menggunakan alat theodolite oleh surveyor.
·      Pemancangan tiang dihentikan setelah ujung tiang mencapai kedalaman yang diinginkan, setelah dilakukan control terhadap kalendering atau final set. Langkah pelaksanaan pondasi tiang pancang dapat dilihat pada Gambar 1.
 










Gambar 1 Langkah Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang

Untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan, maka kita perlu mengetahui beberapa hal sebagai
berikut:
1. Alat apa yang lebih tepat digunakan untuk sesuatu pekerjaan.
2. Kapasitas dari alat tersebut.
3. Komposisi dan kondisi alat tersebut, jika kurang sempurna / kurang lengkap komposisinya
tentu tidak akan menghasilkan seperti yang diharapkan.
Alat-alat berat yang digunakan pada metode pelaksanaan basement umumnya yaitu:
1. Excavator
2. Dump truck
3. Loader
4. Bulldozer
5. Grab type equipment
6. Mobile crane


BANGUNAN YANG ADA DI PROYEK
1.      Area Parkir
Ditempatkan didekat pos satpam dan kantor agar akses pegawai menuju kantor dekat serta pengawasan kendaraan oleh satpam dapat terjaga. Atap parkir dari seng, tiangnya dari kayu usuk 6/12.
2.      Kantor
Kantor ditempatkan di dekat  proyek gedung, agar sewaktu-waktu ada perubahan rencana bangunan dapat dengan cepat berkoordinasi. Atap kantor dari seng, dinding dari triplek, tiang atau jagak dari kayu usuk 6/12.
3.      Tempat Ibadah
Agar semua pekerja yang ada di proyek dapat beribadah di dalam proyek. Atap dari seng, dinding dari triplek, tiang atau jagak dari kayu usuk 6/12.
4.      Toilet kantor
Toilet kantor hanya untuk pegawai yang ada di kantor. Atap dari seng, dinding dari triplek, jagak dari kayu usuk 6/12.
5.      Toilet pekerja
Toilet pekerja digunakan hanya untuk para pekerja. Atap dari seng, dinding dari triplek, jagak dari kayu usuk 6/12.
6.      Camp pekerja
Camp pekerja berguna sebagai tempat istirahat. Dinding dari triplek, jagak dari kayu usuk 6/12, atap dari seng.
7.      Gudang
Gudang digunakan sebagai tempat penyimpanan barang yang diperlukan untuk proyek. Dinding dari papan 3/2, atap dari seng, tiang penyangga dari kayu 6/12.
8.      Fabrikasi
suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen material dirangkai menjadi satu dengan pelaksanaan setahap demi setahap sampai menjadi suatu bentuk salah satu dari tipe-tipe konstruksi sehingga dapat dipasang menjadi sebuah bentuk bangunan hingga selesai. atap dari seng, tiang penyangga dari kayu 6/12.
9.      Mobile Crane
MC ditempatkan di belakang proyek gedung agar bisa menjangkau semua bagian area gedung, MC berguna untuk menaikkan barang dari bawah ke atas.
10.  Posisi alat dan barang
Ditempatkan didekat crane supaya material yang akan diangkut oleh cran dapat dengan mudah di akses.
11.  Sumur
Sebagai penyedia air. Dibuat dengan cara bor.
12.  Pintu masuk
Untuk akses pertama bagi kendaraan, karyawan, dan barang untuk kebutuhan proyek. Terbuat dari seng dan kayu 6/12.
13.  Pos Satpam (Masuk)
Ditempatkan didekat pintu supaya bias mengontrol semua barang atau kendaraan yang keluar masuk semua ke proyek. Terbuat dari triplek, seng, usuk 6/12.
14.  Pintu keluar
Akes untuk menuju keluar dari tempat proyek. Terbuat dari seng dan kayu 6/12.
15.  Pos Satpam (Masuk)
Ditempatkan didekat pintu supaya bias mengontrol semua barang atau kendaraan yang keluar masuk semua ke proyek. Terbuat dari triplek, seng, usuk 6/12.
16.  Identitas proyek
Sebagai identitas proyek. Terbuat dari papan dan bahan banner dengan panjang 200 cm dan lebar 60 cm.




0 comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *