Saturday 24 March 2018

RKS TEKNIS PEKERJAAN LISTRIK ARUS KUAT


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Listrik Arus Kuat

1.1.                Umum

2.1.1.               Setiap Kontraktor yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan ini.

2.1.2.               Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.

2.1.3.               Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut, sehingga sesuai dengan ketentuan pada RKS ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

1.2.                Lingkup Pekerjaan

2.2.1.               Pengadaan, pemasangan dan pengaturan dari perlengkapan dan bahan yang disebutkan dalam gambar atau Rencana Kerja dan Syarat-syarat  ini, antara lain:

·       Sistem penerangan secara lengkap termasuk di dalamnya pengkawatan dan konduit, titik nyala lampu, armature, saklar dan seluruh stop‑kontak.

·       Kabel feeder untuk panel penerangan dan panel-panel tenaga

·       Panel-panel penerangan, Panel-panel tenaga, Panel Distribusi Utama (PDTR) secara lengkap.

·       Pengadaan dan pemasangan peralatan kontrol berikut panelnya.

·       Pekerjaan pentanahan/grounding

·       Pengadaaan dan pemasangan UPS (Uninterruptible Power Supply), kapasitas sesuai dengan Gambar Perencanaan.

2.2.2.               Pengadaan, pemasangan dan mengecek ulang atas design, baik yang telah disebutkan dalam gambar/Rencana Kerja dan Syarat-syarat maupun yang tidak disebutkan namun secara umum/teknis diperlukan untuk memperoleh suatu sistem yang sempurna, aman, siap pakai dan handal.

2.2.3.               Menyelenggarakan pemeriksaan, pengujian, dan pengesahan seluruh instalasi listrik yang terpasang.

2.2.4.               Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang (As-built drawings).

1.3.                Ketentuan Bahan dan Peralatan

1.3.1.              Panel Bagi Utama  220 – 380 (PDTR)

2.3.1.1.           Panel PDTR harus rakitan di Indonesia dan pabrik ‑ pabrik pembuatannya harus telah tergabung dalam APPI (Assosiasi Pembuat Panel Indonesia).

2.3.1.2.           Cubicle Panel menggunakan model Form 2.

2.3.1.3.           Komponen pengaman ; Circuit Breaker, Contactor, Magnetic Contactor, relays,  harus mempunyai breaking capacity sesuai gambar perencanaan pada tegangan 380/415 Volt ; dan harus sesuai dengan iklim Indonesia .

2.3.1.4.           Untuk Pemakaian komponen harus diusahakan menggunakan satu produk/merk saja.

2.3.1.5.           Model modul cubicle yang ditanahkan secara sempurna, pasangan pada lantai dan pintu dilengkapi master key.

2.3.1.6.           Jenis pasangan dalam (indoor‑type) free standing panel.

2.3.1.7.           Menggunakan plat baja minimum 2,0 mm dengan rangka besi siku, kompak dan kuat sehingga mampu menahan stress mekanik pada saat hubung singkat.

2.3.1.8.           Dilengkapi louvers untuk ventilasi.

2.3.1.9.           Komponen‑komponen peletakannya agar diatur dengan baik, terlindung, sehingga mudah dioperasikan dan mudah perawatannya.

2.3.1.10.         Meter dan indikator sesuai dengan perletakan yang mudah dilihat.

2.3.1.11.         Busbar terdiri dari 5 busbar dengan ukuran seperti gambar rencana.

2.3.1.12.         Seluruh bagian baja/besi dicat dengan powder coating warna abu‑abu atau ditentukan kemudian.

2.3.1.13.         Jumlah dan jenis komponen panel harus sesuai dengan gambar rencana.

1.3.2.              Panel Tegangan Rendah

2.3.2.1.           Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada seperti yang ditunjukkan pada gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada 220/380V, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded dan harus dibuat mengikuti standard PUIL, IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.

2.3.2.2.           Panel menggunakan form 2 dengan busbar biasa (standard)

2.3.2.3.           Panel-panel harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus di zinchromate dan di cat duco 2 kali dan harus di cat dengan cat powder coating, warna dan cat akan ditentukan kemudian. Pintu panel-panel harus dilengkapi dengan master key.

2.3.2.4.           Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa sehingga perbaikan-perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.

2.3.2.5.           Panel PDTR harus dilengkapi dengan Surja Arrester termasuk sub panel power yang berkaitan dengan IT, PABX, arus lemah/elektronika yang lainnya.

2.3.2.6.           Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluannya dan telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

2.3.2.7.           Body/badan panel harus ditanahkan secara sempurna.

2.3.2.8.           Komponen panel :

Accessories
Busbar, terminal-terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya harus buatan pabrik dan berkualitas dan dipasang di dalam panel dengan kuat dan tidak boleh ada bagian yang bergetar.

Busbar
-        Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar netral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus diperhitungkan dengan besar arus yang mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan kenaikkan suhu lebih besar dari 65°C. Untuk itu penampang busbar harus sesuai ketentuan dalam PUIL.

-        Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, dimana lapisan warna busbar tersebut harus tahan terhadap panas yang timbul.

-        Busbar adalah batang tembaga murni dengan minimum conduktivitas 98%, rating amper sesuai gambar.

-        Busbar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai berikut :
Phasa                   : Merah, Kuning dan Hitam
Netral         : Biru
Ground        : Hijau/Kuning



Circuit breaker
·         Miniature Circuit breaker untuk penerangan menggunakan MCB dengan breaking capacity minimal 6 kA simetris atau sesuai dengan gambar perencanaan.

·         Rating arus untuk circuit breaker minimal adalah 10 A. Rating tegangan 240/415 VAC.

·         Miniature Circuit Breaker untuk beban motor induktif harus menggunakan MCB berkarakteristik curva D, tipe H.

·         Circuit Breaker yang digunakan minimal 1 pole untuk 1 phasa dan 3 pole untuk 3 phasa.

·         Circuit breaker lainnya harus dari tipe MCCB, sesuai dengan yang diberikan pada gambar rencana dengan breaking capacity MCCB adjustable minimal 36 kA.

·         Circiuit breaker harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi thermal dan instantaneouse magnetic unit.

·         Main Circuit Breaker dari setiap panel emergensi harus dilengkapi shunt trip terminal.

·         Type dan jenis dari Circuit Breaker sesuai dengan gambar perencanaan.

Alat Ukur
Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan getaran. Untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas pengaruh induksi serta bersertifikat tera dari LMK/PLN (minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur) disetiap Panel Pembagi
Utama atau Sub Panel Pembagi.

Alat pengukuran yang dipakai di PDTR menggunakan jenis Power Management Metering yang dapat interface pembacaan oleh BAS maupun dapat membaca langsung multi fungsi :
·         KW meter, KWH Meter
·         Ampermeter
·         Voltmeter
·         Frequency Meter
·         Cos Phi Meter
·         KVARH
·         THD

1.3.3.              Kapasitor Bank 415V

1.3.3.1.        Umum

·            Kapasitor harus mengacu dengan standard IEC 60831-1 dan 2 atau standard yang dikeluarkan terdahulu.
·            Toleransi Kapasitansi Kapasitor antara -5% sampai dengan +10%
·            Tegangan opersional kapasitor adalah 550V AC 50 Hz dengan toleransi kelebihan tegangan adalah maksimal 10%  selama 8 jam dan tidak boleh melebihi 24 jam.
·            Sistem proteksi internal 100% : HRC fuse dikoordinasikan dengan alat deteksi tekanan (overpressure):
-      Withstand 50 Hz/1 menit : minimal 4 kV
-      Impuls wave witshtand : 1.2/50µs
-      Tegangan lebih : 2.15Un @ 10s
·            Jenis kapasitor adalah “ Thermo-setting Resin & Metallized Film”.
·            Temperatur kapasitor adalah kelas D : - 25ºC sampai dengan 55ºC.

1.3.3.2.        Konstruksi

·            Kapasitor harus memenuhi sertifikat standard ISO 9002 dan ISO 14001
·            Kapasitor dibuat dengan tipe modular yang mana dapat memenuhi untuk menutup kombinasi susunan perbedaaan power rating (kVAR) tergantung dari voltage (V), frekuensi (Hz) dan tingkat polusi harmonik pada jaringan.
·              Kapasitor lengkap dengan HQ protection system pada tiap elemen phasa tunggal.

1.3.3.3.        Instalasi

·            Kapasitor harus dipasang dalam kondisi ruangan atau panel berventilasi yang temperaturnya tidak boleh melebihi batas kategori temperatur di bawah ini :
-       Temperatur ruangan maksimum 40ºc
-       Rata-rata temperatur lebih dari 24 jam di ruang listrik : 35ºC
-       Temperatur minimum -5ºC
-       Ketinggian maksimum 2000 m
·            Kapasitor dapat dipasang secara vertikal maupun horizontal
·            Untuk ketahanan petir 25kV, kapasitor dapat dipasang sekurang-kurangnya 15 mm antara panel belakang dan bagian kolom.
·            Penggabungan modul kapasitor satu dengan yang lainnya dalam satu group dianjurkan menggunakan busbar koneksi dengan torsi pengencangan adalah 19Nm.

1.3.3.4.        Detuned Reactor

Penggunaan Detuned Reactor untuk jaringan terpolusi harmonik (Harmony Solution) harus dipasang dengan ketentuan sebagai berikut :
·            Detuned Reactor harus ditempatkan pada bagian atas panel untuk menghindari panas yang berlebihan di dalam panel.
·            Pemasangan dianjurkan dilakukan dalam kolom (ruang) terpisah dengan Kapasitor.
·            Detuned Reactor membutuhkan ventilasi dan kipas pendingin.

1.3.3.5.        Automatic Power Factor Controller :

·            Controller harus mengkontrol secara terus menerus daya reaktif dari sistem dan tombol on/off kapasitor untuk menghasilkan koreksi daya yang diinginkan.
·            Controller memenuhi standard IEC 61 010-1.
·            Controller mempunyai tambahan komunikasi Modbus dan beroperasi diatas suhu sampai dengan 60ºC.
·            Dapat langsung dipasang di panel.
·            Controller dapat memberikan informasi minimal : Cos phi, tangga koneksi, perputaran sambungan, beban dan reaktif arus, tegangan dan daya (P.Q.S), suhu sekitar dalam panel, total penyimpangan harmonik tegangan dan histori alarm.
·            Controller harus mempunyai alarm minimal : faktor daya rendah, regulasi tidak stabil, chos phi tidak normal, konpensasi lebih, tegangan rendah, tegangan lebih, THD > 7%,  arus tinggi dan rendah.

1.3.4.              Kabel Tegangan Rendah

2.3.4.1.           Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Manajemen Konstruksi.

2.3.4.2.           Pada prinsipnya kabel-kabel yang dipergunakan adalah jenis Brach Cable XLPE/PVC, NYY, NYM, NYA, NYFGbY, FRC, NYMHY, BCC. Untuk kabel feeder/power dari jenis NYY, kabel penerangan dipergunakan kabel NYM sedangkan untuk kabel grounding dari jenis BCC

2.3.4.3.           Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min. 0,6 KV dan 0,5 KV untuk kabel NYM

2.3.4.4.           Kabel FRC (kabel tahan api) harus mempunyai karakteristik sebagai berikut :
-       Fire Resistance
-       Fire Retardant
-       Low Smoke
-       Halogen Free
-       Low toxicity
-       Low corrosivity
-       Ambient  Temperature : 20 – 60ºC

2.3.4.5.           Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm²

1.3.5.              Lighting Fixtures

1.3.5.1.        Umum

·            Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat memberikan koreksi factor daya total minimal 0,85.
·            Fitting lampu dari tipe yang tidak menggunakan mur baut.
·            Semua lighting fixtures harus bebas dari karat dan lecet-lecet, dicat dengan cat bakar acrylic warna putih atau sesuai dengan persetujuan pemberi tugas. Contoh dan warna lampu harus disetujui oleh Pemberi Tugas dan  Konsultan Manajemen Konstruksi.
·            Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi penerangan yang maksimal, rapih, kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan.
·            Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal pentanahan (Grounding).

1.3.5.2.        TL LED 2 x 11 W

·            Color                           :    RED
·            Light Source                 :    1 x Luxeon K2
·            Light Intensity               :    > 10 cd
·            Wind Load at 200 km / hr     :      < 40 N
·            Power                         :    5 W
·            Material                       :    Cover ; UV Protected Glass 5 mm thick, Housing ; Alumunium
·            Ambient temp.              :    - 10ºC < Ta < + 50ºC
·            IP Class                       :    IP 66

1.3.5.3.        TL LED 2 x 22 W

·            Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal minimal 0.7 mm dengan cat powder coating warna putih.
·            Daya yang dipakai adalah 2 x 22 W, 2 x 11 watt atau sesuai dengan gambar perencanaan.
·            Reflector terbuat dari allumunium mirror thickness.
·            Louvre lampu dari bahan alumunium semi-specular/omni directional glare free lighting control (kendali cahaya anti silau) dengan plat baja tipis menyilang.
·            Ambient temp.              :    - 10ºC < Ta < + 50ºC
·            . IP Class                     :    IP 66
·            Light Intensity               :    > 10 cd
·            Wind Load at 200 km / hr     :      < 40 N

1.3.5.4.        Lampu Tabung (Down Light)

·            Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflector alluminium tebal minimal 1.2 mm.
·            Braket penggantung terbuat dari plat baja tebal 0.8 mm finishing.
·            Type dari ballast yang digunakan adalah electromagnetic low loss.
·            Lamp holder menggunakan standard E-27.
·            Diameter dari kap lampu minimal 150 mm.
·            Daya yang digunakan adalah 2 x 11W dan 1x11W
·            Lampu yang dipakai dari jenis lampu incandescent dan PLS 4.

1.3.5.5.        Down Light Halogen 50W 12V

·            Rumah lampu terbuat dari alumunium sheet dengan finishing powder coating electrostatic polyester.
·            Pengunci dan penguat lampu dibuat dari stainless steel.
·            Dilengkapi dengan transformer step down 12V.
·            Daya lampu adalah 50W.
·            Life Time Halogen minimal 4000 jam.

1.3.5.6.        Lampu TL Balk

·            Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal minimal 0.3 mm dengan cat powder coating warna putih.
·            Type dari ballast yang digunakan adalah electromagnetic low loss.
·            Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri 840/865 (Cool Daylight/Neutral White) TL-D.

1.3.5.7.        Lampu Baret                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          

·            Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal minimal 0.7 mm dengan cat powder coating warna putih.
·            Cover terbuat dari acrylic tebal 3.0 mm.
·            Type dari ballast yang digunakan adalah electromagnetic low loss.
·            Daya lampu yang digunakan adalah 18W.
·            Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri 840/865 (Cool Daylight/Neutral White) TL-D.

1.3.5.8.        Lampu Wastafel (GMS)

·            Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal minimal 0.5 mm dengan cat powder coating warna putih.
·            Cover terbuat dari acrylic tebal 2.0 mm.
·            Type dari ballast yang digunakan adalah electromagnetic low loss.
·            Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri 840/865 (Cool Daylight/Neutral White) TL-D atau sesuai dengan persetujuan Pemberi Tugas dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

1.3.5.9.        Lampu Exit

·            Rumah lampu dari plat baja/besi tebal minimal 0.5 mm dengan cat powder coating warna putih.
·            Type dari ballast yang digunakan adalah electromagnetic low loss.
·            Frame terbuat dari allumunium extrusion tanpa cat dengan tebal 1.1 mm.
·            Cover terbuat dari acrylic dengan tebal 2.0 mm.
·            Daya lampu yang digunakan adalah 18W
·            Tabung lampu yang dapat dipakai adalah TL-D Seri 840/865 (Cool Daylight/Neutral White) TL-D.
·            Lampu harus dilengkapi dengan nicad battery.

1.3.5.10.      Lampu Taman Globe

·            Casing luar terbuat dari acrylic opal  tebal 3 mm.
·            Tiang terbuat dari pipa baja diameter 1 1/4” – 1 ½ “ dengan cat khusus.
·            Braket tiang terbuat dari plastik pabrikan.
·            Lamp holder menggunakan standard E-27.
·            Lampu yang digunakan jenis incandescent.

1.3.5.11.      Lampu Emergency

Sesuai dengan gambar perencanaan yang dilengkapi dengan nicad battery dengan kapasitas memback-up lampu minimal sampai dengan 2 jam.

1.3.6.              Kotak-Kontak dan Saklar

2.3.6.1.           Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah tipe pemasangan masuk/inbow (flush mounting).

2.3.6.2.           Kotak-kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 A dan mengikuti standard VDE, sedangkan kotak-kontak khusus tenaga (outbow) mempunyai rating 15 A dan mengikuti standard BS (3 pin) dengan lubang bulat.

2.3.6.3.           Flush-box (inbow doos) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding dan push button harus dipakai dari jenis bahan blakely atau metal.

2.3.6.4.           Kotak-kontak dinding yang dipasang 300 mm dari permukaan lantai kecuali ditentukan lain dan ruang-ruang yang basah/lembab harus jenis water dicht (WD) sedang untuk saklar dipasang 1,500 mm dari permukaan lantai atau sesuai gambar.

1.3.7.              Konduit

2.3.7.1.           Konduit instalasi penerangan dan stop kontak yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact.

2.3.7.2.           Factor pengisian konduit harus mengikuti ketentuan pada PUIL.

1.3.8.              Rak kabel/Cable Tray

2.3.8.1.           Rak kabel terbuat dari plat galvanis dan buatan pabrik, ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.

2.3.8.2.           Penggantung dibuat dari Hanger Rod, jarak antar penggantung maximum 1 m. Penggantung harus rapi & kuat sehingga bila ada pembebanan tidak akan berubah bentuk. Penggantung harus dicat dasar anti karat sebelum dicat akhir dengan warna abu‑abu.

2.3.8.3.           Bahan-bahan untuk rak kabel dan penggantung harus buatan pabrik.

1.3.9.              Perlengkapan Instalasi

2.3.9.1.           Perlengkapan instalasi yang dimaksud adalah material‑material untuk melengkapi instalasi agar diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan, handal dan mudah perawatan.

2.3.9.2.           Seluruh klem kabel yang digunakan harus buatan pabrik.

2.3.9.3.           Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam junction box/doos, warna kabel harus sama.

2.3.9.4.           Juction box/doos yang digunakan harus cukup besar dan dilengkapi tutup pengaman.

1.3.10.           Uinterruptible Power Supply (UPS)

Spesifikasi minimal untuk UPS adalah sebagai berikut :
-       Type                 : True On Line, Double Conversion
-       Kapasitas Minimal   :         sesuai yang disebutkan dalam gambar perencanaan/ tender
-       Input Voltage      :  380V/3Phase
-       Output Voltage    : 380V/220V
-       Frequency          : 50 Hz ± 5Hz
-       Efisiensi             :  minimal 90%
-       Operating Temp. :  0ºC/+40ºC
-       Humidity            :  < 9% non condensing
-       Noise                :  <40 dBA at 1 meter
-       Back Up Time     :  30 menit dengan pemakaian 75%
-       Protection          :  Overload, short circuit, overvoltag, under voltage, temperature, low battery
-       Device               :  Automatic Bypass
Maintenance Internal Bypass
Deep Battery Discharge Protection
ECO Mode Operation
Frequency Inverter
RS 232 Port                      

1.4.                Persyaratan Teknis Pemasangan

1.4.1.              Panel-panel

2.4.1.1.           Sebelum pemesanan/pembuatan panel, harus mengajukan gambar kerja untuk mendapatkan persetujuan perencana dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

2.4.1.2.           Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat dan harus rata (horizontal).

2.4.1.3.           Letak panel seperti yang ditunjukan dalam gambar, dapat disesuaikan dengan kondisi setempat.

2.4.1.4.           Untuk panel yang dipasang tertanam (inbow) kabel‑kabel dari/ke terminal panel harus dilindungi pipa PVC High Impact yang tertanam dalam tembok secara kuat dan teratur rapi.  Sedangkan untuk panel yang dipasang menempel tembok (outbow), kabel‑kabel dari/ke terminal panel harus melalui tangga kabel.

2.4.1.5.           Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan sepatu kabel (cable lug) yang sesuai.

2.4.1.6.           Ketinggian panel yang dipasang pada dinding (wall‑mounted) = 1,600 mm dari lantai terhadap as panel.

2.4.1.7.           Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.

2.4.1.8.           Semua panel harus ditanahkan.

1.4.2.              Kabel–Kabel

2.4.2.1.           Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.

2.4.2.2.           Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasikan phasenya sesuai dengan ketentuan PUIL.

2.4.2.3.           Kabel daya yang dipasang horizontal/vertical harus dipasang pada tangga kabel, diklem dan disusun rapi.

2.4.2.4.           Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada T-doos untuk instalasi penerangan.

2.4.2.5.           Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya.

2.4.2.6.           Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau lebih harus mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.

2.4.2.7.           Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.

2.4.2.8.           Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.

2.4.2.9.           Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkan pada suatu rak kabel.

2.4.2.10.         Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam konduit.

2.4.2.11.         Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi minimum 4 cm. Penyambungan kabel menggunakan las doop.

2.4.2.12.         Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya.

2.4.2.13.         Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapih dan tidak saling menyilang.

2.4.2.14.         Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus mempunyai serifikat lulus uji dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel sudah memenuhi persyaratan.

2.4.2.15.         Pengujian dengan Megger harus tetap dilaksanakan dengan nilai tahanan isolasi minimum 500 kilo ohm.

1.4.3.              Instalasi Kabel Bawah Tanah

2.4.3.1.           Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman minimum 100 cm, dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan di atasnya diamankan dengan batu bata press sebagai pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang disesuaikan dengan jumlah kabel.

2.4.3.2.           Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 80 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.

2.4.3.3.           Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah jalannya kabel.

2.4.3.4.           Penanaman kabel harus memenuhi peraturan yang berlaku dan persyaratan yang ditunjukan dalam gambar/RKS.

2.4.3.5.           Kabel tidak boleh terpuntir dan diberi label yang menunjukan arah disetiap jarak 1 meter.

2.4.3.6.           Tidak diperkenankan melakukan pengurugan sebelum Konsultan Manajemen Konstruksi memeriksa dan menyetujui perletakan kabel tersebut.

2.4.3.7.           Setelah pengurugan selesai setiap 15 meter harus dipasang patok beton 20 x 20 x 60 cm dan bertuliskan “KABEL TANAH”. Patok‑patok ini dicat kuning dan bertulisan merah.

2.4.3.8.           Kabel‑kabel yang menembus dinding atau lantai harus menggunakan pipa sleeve, pipa ini minimal dari Metal (Pipa GIP).

2.4.3.9.           Penyambungan kabel feeder tidak diperbolehkan. Kabel harus utuh menerus tanpa sambungan.

2.4.3.10.         Kabel tidak boleh dibelokan dengan radius kurang dari 15x diameternya. Di atas belokan tersebut diletakan patok beton bertuliskan “KABEL TANAH” dan arah belok.

2.4.3.11.         Penanaman tidak boleh dilakukan di malam hari.

1.4.4.              Instalasi Kabel Tenaga

2.4.4.1.           Letak pasti dari peralatan atau mesin‑mesin disesuaikan dengan gambar dan kondisi setempat apabila terjadi kesulitan dalam menentukan letak tersebut dapat meminta petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.

2.4.4.2.           Kontraktor wajib memasang kabel sampai dengan peralatan tersebut, kecuali dinyatakan lain dalam gambar.

2.4.4.3.           Tarikan kabel yang melalui trench harus diatur dengan baik/rapi sehingga tidak saling tindih dan membelit.

2.4.4.4.           Tarikan kabel yang menuju peralatan yang tidak melalui trench atau yang menelusuri dinding (outbow) harus dilindungi dengan pipa pelindung. Agar diusahakan pipa pelindung tidak bergoyang maka harus dilengkapi dengan klem‑klem dan perlengkapan penahan lainnya, sehingga nampak rapi.

2.4.4.5.           Pada setiap sambungan ke peralatan harus menggunakan pipa fleksibel.

2.4.4.6.           Pada setiap belokan pipa pelindung yang lebih besar dari 1 inchi harus menggunakan pipa fleksibel, belokan harus dengan radius minimal 15 x diameter kabel.

2.4.4.7.           Kabel yang ada di atas harus diletakkan pada rak kabel dan warna kabel harus disesuaikan dengan phasanya.  

2.4.4.8.           Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.

2.4.4.9.           Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasikan phasenya sesuai dengan PUIL.

2.4.4.10.         Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel (cable ladder), diklem dan disusun rapi.

2.4.4.11.         Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan.

2.4.4.12.         Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya.

2.4.4.13.         Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau lebih harus mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.

2.4.4.14.         Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus mempergunakan kabel support minimum setiap 50 cm.

2.4.4.15.         Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya.

1.4.5.              Armatur Lampu

2.4.5.1.           Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond dari Arsitek dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

2.4.5.2.           Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond, dimana lampu yang terpasang harus mempunyai gantungan sendiri

2.4.5.3.           Instalasi kabel penerangan yang berhubungan langsung dengan lampu yang bersangkutan harus dilengkapi dengan flexible conduit

2.4.5.4.           Tiang lampu penerangan untuk diluar bangunan harus dipasang tegak lurus

1.4.6.              Kotak–Kontak dan Saklar

2.4.6.1.           Kotak-kontak dan saklar yang akan dipakai adalah tipe pemasangan masuk dan dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kontak-kontak dan 1.500 mm untuk saklar atau sesuai gambar detail.

2.4.6.2.           Kotak-kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab/basah harus dari tipe water dicht (bila ada).

2.4.6.3.           Kotak-kontak yang khusus dipasang pada kolom beton harus terlebih dahulu dipersiapkan sparing untuk pengkabelannya disamping metal doos tang harus terpasang pada saat pengecoran kolom tersebut

1.4.7.              Pentanahan (Grounding)

2.4.7.1.           Sistem pentanahan harus memenuhi peraturan yang berlaku dan persyaratan yang ditunjukan dalam gambar/RKS.

2.4.7.2.           Seluruh panel dan peralatan harus ditanahkan. Penghantar pentanahan pada panel‑panel menggunakan BCC dengan ukuran minimal 6 mm² dan maksimal 95 mm², penyambungan ke panel harus menggunakan sepatu kabel (cable lug).

2.4.7.3.           Dalamnya pentanahan minimal 12 meter dan ujung elektroda pentanahan harus mencapai permukaan air tanah, agar dicapai harga tahanan tanah (ground resistance) dibawah 2 (dua) ohm, yang diukur setelah tidak hujan selama 3 (tiga) hari berturut-turut.

2.4.7.4.           Untuk grounding arus lemah menggunakan solid grounding.

2.4.7.5.           Sistem grounding dimana semua grounding dari Arus Kuat,  grounding Arus Lemah (elektronik) dan penangkal petir pembumiannya harus di looops (TN-C)

2.4.7.6.           Pengukuran Pentanahan tanah dilaksanakan oleh Kontraktor setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi. Pengukuran ini harus disaksikan Konsultan Manajemen Konstruksi.

1.5.                Pengujian

Sebelum semua peralatan utama dari system dipasang, harus diadakan pengujian secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik pembuat dan LMK/PLN serta instansi lainnya yang berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari system untuk menjamin bahwa system berfungsi dengan baik. Semua biaya yang timbul  dari pelaksanakan pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor

Test meliputi :
·         Test Beban Kosong (No Load Test)
·         Test Beban Penuh (Full Load Test)

1.5.1.              No Load Test

2.5.1.1.           Test ini dilakukan tanpa beban artinya peralatan ditest satu per satu seperti misal pengujian Instalasi 0,6/1 KV (Kabel Tegangan Rendah):
·             Pengukuran tahanan isolasi dengan megger 1,000 Volt
·             Pengukuran tahanan instalasi dengan megger 1,000 Volt
·             Pengukuran tahanan pentanahan

2.5.1.2.           Dan harus diberikan hasil test berupa Laporan Pengetesan/hasil pengujian pemeriksaan. Apabila hasil pengujian dinyatakan baik, maka test berikutnya harus dilaksanakan secara keseluruhan (Full Load Test).

1.5.2.              Full Load Test (Test Beban Penuh)

2.5.2.1.           Test beban penuh ini harus dilaksanakan Kontraktor sebelum penyerahan pertama pekerjaan. Test ini meliputi :
·             Test nyala lampu‑lampu dengan nyala semuanya.
·             Test pompa‑pompa seluruhnya, yang dilaksanakan bersama‑sama sub pekerjaan pompa-pompa.
·             Test peralatan (beban) lainnya.

2.5.2.2.           Lamanya test ini harus dilakukan 3 x 24 jam non stop dengan beban penuh, dan semua biaya dan tanggung jawab teknik sepenuhnya menjadi beban Kontraktor, dengan schedule/pengaturan waktu oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

2.5.2.3.           Hasil test harus mendapat pengesahan dari Perencana dan Konsultan Manajemen Konstruksi. Selesai test 3 x 24 jam harus dibuatkan Berita Acara test jam untuk lampiran penyerahan pertama pekerjaan.

1.6.                Referensi Produk

2.6.1.               Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Kontraktor baru dapat mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi.

2.6.2.               Produk bahan dan peralatan, pada dasarnya adalah sebagai berikut :

No
Uraian
Spesifikasi Teknis
Merk/Produk




1
Komponen Panel TR
MCB
Schneider/ ABB/ HAGER / SIEMENS


MCCB Fixed



MCCB Adjustable Rating



ACB Adjustable Rating





2
Capasitor Bank
415 V
FRACO/ NOKIAN/ ABB/




3
Panel Manufacturer
Free standing & wall mounted
Finishing box powder : Powder coating
Box Panel Form 2, busbar standard
INDUSTIRA-INDUSMITRA  / JEFTA / PURAMAYUNGAN / STAR




4
Measuring Device
Ampermeter
GAE/ Rivalco/ Circutor/ JETRO


Voltmeter
GAE/ Rivalco/ Circutor/ JETRO


Frequency Meter
GAE/ Rivalco/ Circutor/ JETRO


Cos phi meter
GAE/ Rivalco/ Circutor/ JETRO




5
Digital Power Meter PDTR
Multi function power meter
Schneider, Socomec, ABB




6
Push Button & Pilot Lamp
Standard
Schneider/Axle/Rivalco




7
Control Relay

Socomec/ Schneider / Omron




8
Contactor, Star Delta starter, DOL

Schneider/ABB/ Hager/ Siemens




9
Current Transformer

Schneider , GAE, CIC




10
Control Fuse
 4 A
TELE, GAE,Risesun, JETRO




11
Kabel – kabel
NYY, NYA, NYMHY, NYM, NYFGbY
Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Tranka, Voksel


FRC
Fujikura, Furukawa, Pirelly, Shan Cable




12
Konduit
PVC High Impact
Ega/ Clipsal/G-Visi




13
Cable Mark

3M/ Legrand/setara




14
Lampu TL TKI /Balk
Fluorescent TL-D (T 8)
Philips/ Osram/ GE


Starter
Philips atau setara


Condensor
Philips atau setara


Fitting
Philips/ Schwabe/ BJB


Ballast Standard Magnetic Low Loss
Philips/ ATCO / OSRAM / VOSSLOH-SCHWABE


Armature
Creation / Philips /  Artolite /Interlite




15
Lampu Indirect
Fluorescent T5
Philips/ Osram/ GE


Starter
None


Condensor
None


Fitting
Philips/ Schwabe/ BJB


Ballast Electronic Primalum
Philips/ Osram


Armature
Creation / Philips /  Artolite /Interlite




16
Down Light  PLS
Lampu, ballast, fitting
Philips / Osram /GE


Armature
Creation / Philips /  Artolite /Interlite




17
Lampu LED
Fluorescent
Philips / Osram / GE


Armature
Creation / Philips /  Artolite /Interlite




18
Lampu Baret
Fluorescent TL-D (T 8)
Philips/ Osram/ GE


Starter
Philips atau setara


Condensor
Philips atau setara


Fitting
Philips/ Schwabe/ BJB


Ballast Standard Magnetic Low Loss
Philips/ ATCO / OSRAM / VOSSLOH-SCHWABE


Armature
Creation / Philips /  Artolite /Interlite




19
Lampu GMS
Fluorescent TL-D (T 8)
Philips/ Osram/ GE


Starter
Philips atau setara


Condensor
Philips atau setara


Fitting
Philips/ Schwabe/ BJB


Ballast Standard Magnetic Low Loss
Philips/ ATCO / OSRAM / VOSSLOH-SCHWABE


Armature
Creation / Philips /  Artolite /Interlite




20
Lampu Exit
Fluorescent TL-D (T 8)
Philips/ Osram


Starter
Philips atau setara


Condensor
Philips atau setara


Fitting
Philips/ Schwabe/ BJB


Ballast Standard Magnetic Low Loss
Philips/ ATCO / OSRAM / VOSSLOH-SCHWABE


Armature
Creation / Philips /  Artolite /Interlite




21
Lampu Taman
Lampu HPLN
Philips / Osram / GE


Armature
Creation / Philips / Artolite




22
Nicad Battery
Minimal 2 jam
Menvier / Maxspid / BKA




23
Stop kontak, Saklar
 Type standard
Berker / Clipsal / Legrand / MK




24
UPS
Back Up time 30 menit
Socomec / Schneider / Liebert




25
Kabel tray / kabel ladder
Galvanized
Three Star / Metosu / Tri Abadi / Interack / setara







0 comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *