Wednesday 21 March 2018

PERENCANAAN PROYEK



PERENCANAAN  PROYEK

A.  Tinjauan Umum
Pengertian proyek adalah suatu bentuk usaha yang kompleks dan merupakan kegiatan yang sifatnya berulang dan berkelanjutan untuk menghasilkan suatu produk yang spesifik seperti yang telah direncanakan, sehingga apabila terdapat suatu pekerjaan yang kompleks namun tidak memiliki sifat berulang belum dapat dikatakan sebagai suatu proyek (Soeharto, 1999).
Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas (Soeharto, 1999).
Suatu proyek memiliki beberapa tahapan yang tertuang dalam perencanaan sebagai suatu tahap awal dari suatu pekerjaan yang mulai dari ide atau gagasan yang bersifat kritis, mendasar  dan sistematis sehingga apa yang telah diusulkan dapat diaplikasikan secara nyata dalam pekerjaan proyek. Perencana pada dasarnya adalah sebagai suatu bentuk awal untuk menyatukan ide/gagasan dari pemilik (owner) bersama dengan tim perencana sehingga diperoleh suatu penyelesaian atau kata mufakat yang diinginkan oleh kedua belah pihak. Namun dalam perencanaan sebuah konstruksi bangunan yang baik haruslah memperhatikan beberapa persyaratan, antara lain:
1.    Aman, hal ini berarti bahwa beban yang nantinya akan diaplikasikan pada konstruksi yang direncanakan tidak melebihi ambang bebas yang disyaratkan. Selain itu juga perlu diperhatikan beberapa perubahan fungsi bangunan agar sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan.
2.    Nyaman, hal ini menyatakan suatu konstruksi yang didesain tersebut dapat memberikan kenyamanan bagi yang menggunakan artinya bahwa konstruksi tersebut tidak mengalami kerusakan fisik dan ketidaksesuaian spesifikasi yang dapat memberikan beban moral dan psikologi bagi pengguna.
3.    Efisien, hal ini menyatakan sebagai suatu bentuk fungsi atau kegunaan dari konstruksi yang telah direncanakan agar dapat dimanfaatkan dan diberdayakan sebesar mungkin.
4.    Ekonomis, dalam hal ini ekonomis bukan hanya berarti murah namun lebih tepat diartikan sebagai suatu bentuk korelasi pengeluaran yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk dengan spesifikasi kualitas dan persyaratan yang ada.

B.  Survai Lapangan
Dalam merencanakan suatu pekerjaan konstruksi, fungsi bangunan dan kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap perletakan suatu bangunan permanen/konstruksi permanen yang direncanakan. Sebelum melakukan pekerjaan konstruksi suatu proyek maka perlu dilakukan pengamatan secara detail terhadap data proyek yang ada serta diperlukan survai terlebih dahulu terhadap kondisi lingkungan sekitar untuk memberikan gambaran awal tentang proyek yang direncanakan. Hasil survai yang didapatkan nantinya akan dijadikan suatu pedoman dan pertimbangan dasar untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya dalam pelaksanaan proyek. Beberapa survai lapangan yang di lakukan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.    Survai lokasi
Survai lokasi dimaksudkan untuk mengetahui secara pasti situasi lokasi yang akan dipakai untuk melaksanakan proyek. Dengan melakukan survai lokasi maka seorang perencana dapat mengetahui batas-batas lahan yang akan digunakan untuk proyek tersebut menentukan tempat peletakan material, jaringan listrik dan lain sebagainya.  Dengan survai lokasi, perencanaan yang dibuat dapat benar-benar optimal sesuai dengan kondisi dan lokasi yang ada.
2.   Survai lingkungan
Survai lingkungan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana lingkungan dapat mendukung kelayakan suatu proyek. Dengan survai lingkungan perencana mengetahui dari mana bahan atau material akan didatangkan, tenaga kerja yang akan dipakai dan sejauh mana pengaruh keberadaan proyek tersebut terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
3.   Penyelidikan tanah
Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah yang ada di lapangan sebelum mendirikan bangunan di atas tanah tersebut. Penyelidikan tanah dilakukan setelah lokasi kedudukan bangunan diketahui secara tepat. Tujuan dilaksanakannya penyelidikan tanah adalah untuk mengetahui keadaan tanah, jenis tanah, serta sifat indeks dari parameter-parameter teknis tanah dasar bangunan. Hal ini dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jenis dan ukuran pondasi, penentuan kedalaman pondasi, besarnya daya dukung tanah terhadap beban rencana dan perkiraan penurunan yang bisa terjadi.
4.    Data Kuat Tekan Beton yang Direncanakan
Data ini merupakan dasar yang harus dipenuhi dalam setiap bagian konstruksi yang akan dibangun. Apabila nantinya dijumpai kuat tekan beton yang tidak sesuai dengan ketentuan maka harus diulang, sehingga beton tersebut memenuhi  standar yang telah ditetapkan .
Pengujian beton baik untuk konstruksi utama ataupun untuk bagian-bagian luar lain dari bangunan untuk mengetahui kuat tekan beton tersebut. Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui apakah beton yang digunakan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan atau tidak.
5.    Jumlah Tenaga Kerja yang DiButuhkan
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan harus diperhitungkan dengan cermat dan dipertimbangkan pengalaman kerja dari tenaga kerja tersebut. Bila tenaga kerja ini tidak diperhitungkan dengan baik, maka proyek ini akan mengalami kegagalan dalam pencapaian target waktu yang ditentukan.

C.  Studi Kelayakan
Sebelum diadakan suatu proses kegiatan dari suatu proyek maka setiap pihak harus mengetahui alasan dan latar belakang suatu proyek yang akan  dilaksanakan. Secara garis besar di dalam studi kelayakan ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu:
1.    Memenuhi fungsi bangunan yang sesuai dengan spesifikasi yang telah didesain dengan perencaaan awal.
2.    Keamanan dan kenyamanan bangunan menjadi persyaratan yang mutlak pada suatu konstruksi banguan,
3.    Estetika / keindahan, merupakan faktor yang dapat memberikan suatu nuansa yang dapat memberikan kepuasan baik jasmani maupun rohani / batin bagi pengguna fasilitas tersebut.
4.    Ekonomis, yang dimaksud ekonomis adalah korelasi antara produk yang dihasilkan dengan fungsi/manfaaat yang akan diterima hal ini akan dinilai melalui beberapa kriteria yang dapat memberikan fungsi dengan yang telah ditentukan.

D.  Analisis Dampak Lingkungan
Analisis dampak lingkungan merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan suatu bangunan. Bangunan yang baik adalah bangunan yang sedikit memberikan pengaruh negatif pada lingkungan sekitar.
Dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat Pembangunan Masjid Quwatul Islam adalah adanya pencemaran udara berupa debu-debu yang ditimbulkan oleh kendaraan proyek yang keluar masuk. Polusi suara lebih mendominasi yaitu berupa kebisingan yang ditimbulkan dari alat-alat berat atau suara mesin yang digunakan dalam pembangunan proyek. Dengan adanya analisis dampak lingkungan ini diharapkan Proyek Pembangunan Masjid Quwatul Islam ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, baik saat memulai pelaksanaan pembangunan hingga selesainya proyek pembangunan tersebut.



E.     Desain dan Perencanaan Proyek
Sebuah desain proyek digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan proyek. Dalam sebuah perencanaan proyek, tim perencana harus menyiapkan gambar kerja Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS), yaitu ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi selama pelaksaan proyek dan bill of quantities (BOQ) yaitu volume pekerjaan atau daftar kuantitas pekerjaan.
1.    Gambar
Untuk dapat memahami dengan sebaiknya seluruh seluk-beluk pekerjaan proyek,  kontraktor diwajibkan mempelajari gambar secara seksama seluruh gambar pelaksanaan. Gambar juga dapat di gunakan untuk menghitung volume pekerjaan yang akan direncanakan. Gambar-gambar menguraikan beberapa jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan pada saat pekerjaan proyek terlaksana, diantaranya gambar Arsitektur, Struktur, Landscape, Elektrikal, Mekanikal Elektrikal. Gambar-gambar yang belum ada pada dokumen Bendel/album gambar secara detail akan dimuat dalam “DETAIL BOOK” yakni gambar-gambar detail pekerjaan dari konsultan perencana. Semua ukuran yang tertera di gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai terpasang. Mengingat masalah ukuran, kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum. Gambar-gambar pelaksanaan dan shop drawing adalah gambar-gambar diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan kontraktor atau sub kontraktor, supplier atau produsen yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
2.      RKS
Penyusunan RKS merupakan satu hal yang sangat penting, karena RKS dapat digunakan sebagai:
a.    Pedoman kerja (kerangka acuan) untuk menggambarkan proyek pembangunan.
b.    Dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan pekerjaan proyek.

3.      RAB
Perencanaan suatu proyek konstruksi, khususnya perencanaan terhadap anggaran biaya proyek (estimasi biaya) yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut, sangat berpengaruh terhadap kelangsungan keseluruhan proses pembangunan konstruksi. Oleh karena itu, dibutuhkan ketelitian dalam mengerjakan estimasi biaya, yang disajikan dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya). Dalam RAB terdiri dari uraian/deskripsi jenis pekerjaan, kuantitas/volume pekerjaan, dan harga satuan pekerjaan. Uraian/deskripsi jenis pekerjaan dan volume pekerjaan didapat dari denah/gambar dan spesifikasi proyek, sedangkan harga satuan pekerjaan terdiri dari harga material, upah pekerjaan dan faktor lain yang mempengaruhinya.

0 comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *