NASKAH SEMINAR1
Pengaruh Karakteristik Parkir dan Kebutuhan Luas
Parkir
Terhadap
Kinerja Terminal Giwangan sebagai Terminal Bus Tipe A
(The Influence of
Parking Characteristic and Area Recuitment Giwangan Bus Station as a Type A Bus
Station)
Anas Miftachur Rohman2
INTISARI
Seiring perkembangan kegiatan perekonomian Kota
Yogyakarta, menjadikan mobilitas penduduk baik yang menuju maupun keluar kota
semakin meningkat. Karena kota yogyakarta merupakan daerah pariwisata dan pusat
perekonomian. Berkembangnya perekonomian di Yogyakarta, mengakibatkan mobilitas
penduduk yang menggunakan sarana transportasi darat meningkat.
Adanya mobilitas penduduk yang semakin tinggi
menyebabkan kebutuhan terhadap sarana transportasi khususnya sarana
transportasi darat juga semakin meningkat. Tuntutan pemenuhan kebutuhan sarana
transportasi mengakibatkan timbulnya aktivitas pemilihan moda yang aman,
nyaman, dan murah
Moda
transportasi darat di kota yogyakarta di antaranya adalah bus, taksi dan Trans
Jogja. Bus merupakan moda transportasi yang murah dan relatif nyaman. Apalagi
untuk kebutuhan perjalanan menuju ke luar kota, bus merupakan sarana utama yang
mampu menjangkau secara langsung daerah di sekitar Kota Yogyakarta. Di samping
itu juga bus merupakan moda transportasi yang menghubungkan antar kota antar
provinsi misal Jawa Timur, Bali, Sumatra, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta.
Kata
kunci :Durasi
parkir,Fasilitas Terminal,Headway.
1Disampaikan
pada Seminar Tugas Akhir
2Mahasiswa
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
3Dosen
pembimbing I
4Dosen
pembimbing II
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Seiring perkembangan kegiatan
perekonomian Kota Yogyakarta, menjadikan mobilitas penduduk baik yang menuju
maupun keluar kota semakin meningkat.Karena kota yogyakarta merupakan daerah
pariwisata dan pusat perekonomian. Berkembangnya perekonomian di Yogyakarta,
mengakibatkanmobilitas penduduk yang menggunakan sarana transportasi darat meningkat.
terhadap tebing
jembatan atau abutmen jembatan harus diperhatikan, karena bisa saja hal itu
merusak dari abutmen tersebut dan tererosi.
Gerusan
yang terjadi pada abutmen merupakan gerusan total (total scour) yaitu kombinasi antara gerusan lokal (local scour)dan gerusan umum (general scour).Bisa juga kombinasi
antara gerusan lokal, gerusan umum dan gerusan terlokalisir atau penyempitan
(localized scour / constriction scour). Gerusan lokal yang terjadi disekitar abutmen
jembatan ataupun pilar disebabkan oleh sistem Adanya
mobilitas penduduk yang semakin tinggi menyebabkan kebutuhan terhadap sarana
transportasi khususnya sarana transportasi darat juga semakin meningkat. Tuntutan
pemenuhan kebutuhan sarana transportasi mengakibatkan timbulnya aktivitas
pemilihan moda yang aman, nyaman, dan murah
Moda transportasi darat di kota
yogyakarta di antaranya adalah bus, taksi dan Trans Jogja. Bus merupakan moda
transportasi yang murah dan relatif nyaman. Apalagi untuk kebutuhan perjalanan
menuju ke luar kota, bus merupakan sarana utama yang mampu menjangkau secara
langsung daerah di sekitar Kota Yogyakarta. Di samping itu juga bus merupakan
moda transportasi yang menghubungkan antar kota antar provinsi misal Jawa
Timur, Bali, Sumatra, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta.
Meningkatnya
mobilitas penduduk menuju maupun keluar Kota yogyakarta menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana transportasi khususnya moda transportasi bus.
Kondisi seperti itu membawa dampak semakin padatnya arus lalu lintas.
Kondisi arus lalu
lintas bus yang semakin meningkat tersebut secara logis harus diimbangi dengan
ketersedian prasarana yang memadai sehingga munculnya dampak yang lebih serius
bisa diantisipasi sejak awal. Prasarana transportasi utama bus adalah terminal
yang menjadi pusat kegiatan menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan
intra maupun antar moda, pengaturan kedatangan dan keberangkatan kendaraan
1.2
Tujuan
Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui
karakteristik parkir di Terminal Giwangan yaitu Akumulasi Parkir, Volume
Parkir, Parking Turnover, Indeks Parkir, Headway dan Durasi
Parkir di Terminal Giwangan.
b. Mengevaluasi
kinerja Terminal Giwangan sebagai terminal Tipe A dimana kendaraan yang berada
di Terminal sebanyak 50-100 bus
c. Mengetahui
kebutuhan luas ruang dan fasilitas parkir Terminal Giwangan berdasarkan standar
perencanaan terminal kelas A.
2.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.1
Parkir
Parkir merupakan keadaan tidak bergerak
suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara dan membutuhkan lokasi parkir
berupa fasilitas parkir. Dirjen Perhubungan Darat (1996) melalui buku yang
diterbitkan menjelaskan bahwa jenis parkir ada 2 macam yaitu:
1) Parkir
di badan jalan ( on street parking)
2) Parkir
di luar badan jalan (off street parking)
a. Fasilitas
parkir untuk umum adalah berupa gedung parkir atau lahan/kawasan parkir untuk
umum yang diusahakan sebagai kegiatan tersendiri.
Fasilitas
parkir sebagai fasilitas penunjang adalah tempat yang berupa gedung parkir atau
lahan/kawasan parkir yang disesuaikan untuk menunjang kegiatan pada bangunan
utama
2.2
Simulasi
2.1.2
Terminal
Definisi terminal
Terminal adalah pangkalan kendaraan
bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan ,menaikan
dan menurunkan orang dan atau barang,serta perpindahan moda angkutan.
(UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan)
Terminal merupakan :
- Prasarana angkutan
yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus penumpang
dan barang.
- Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan
pengoperasian lalu lintas
- Titik simpul dalam
jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan umum
Terminal
Penumpang adalah :
- Prasarana
transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang.
- Perpindahan
intra dan antar moda transportasi
- M
engatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum. (Keputusan Menteri
Perhubungan No 31 Tahun 1995)
3.
LANDASAN
TEORI
Karakteristik
Parkir
Mendefinisikan
karakeristik parkir dalam beberapa hal berikut :
Akumulasi parkir
Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang
diparkir di suatu tempat perjalanan. Integrasi dari kurva akumulasi parkir
selama periode tertentu menunjukkan beban parkir (jumlah kendaraan parkir)
dalam satuan jam kendaraan (vehicle hours) per periode tertentu.
Sehingga dapat didefinisikan bahwa akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan
yang diparkir disuatu area pada waktu tertentu
b. Volume
parkir
Volume parkir merupakan
jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir (yaitu jumlah kendaraan per
periode waktu tertentu biasanya per hari). Waktu yang digunakan untuk parkir
dihitung dalam menit atau jam menyatakan lama parkir.
Perhitungan volume
parkir dapat digunakan sebagai petunjuk apakah ruang parkir yang tersedia dapat
memenuhi kebutuhan parkir kendaraan atau tidak dan berdasarkan volume tersebut
dapat direncanakan besarnya ruang parkir yang diperlukan apabila diperlukan
pembangunan ruang baru.
Volume parkir dalam penelitian
ini adalah jumlah kendaraan yang masuk areal parkir selama jam-jam pengamatan
(dianggap satu hari dan mengunaka fasilitas parkir). Volume parkir dihitung
dengan menjumlahkan kendaraan yang menggunakan areal parkir pada jam
pengamatan.
Volume parkir dalam
penelitian ini adalah jumlah kendaraan yang masuk areal parkir selama jam-jam
pengamatan (dianggap satu hari dan mengunakan fasilitas parkir). Volume parkir
dihitung dengan menjumlahkan kendaraan yang menggunakan areal parkir pada jam
pengamatan.
Persamaan yang digunakan untuk
menghitung besarnya volume yang terjadi adalah sebagai berikut :
Vp = Ei
+ x ……………………………………………………...(3.2)
Dengan
: Vp =
Volume parkir (bus)
Ei = “Entry”
(kendaraan yang masuk lokasi parkir (bus)
Berdasarkan
perhitungan volume parkir maka dapat diketahui jumlah bus yang menggunakan
fasilitas parkir. (Sumber: Prof.Ahmad Munawar M.sc,2000) “analisis
karakteristik parkir”
c. Pergantian
parkir (parking turnover)
Pergantian parkir menunjukkan tingkat
penggunaan ruang parkir dan diperoleh dengan membagi volume parkir dengan
jumlah ruang parkir untuk periode waktu tertentu.
Pergantian parkir dirumuskan sebagai
berikut :
Pp
= (Vp
: Rp)
……………………………………………………...(3.3) Dengan :
Pp =
Pergantian parkir (bus/hari/SRP)
Vp = Volume parkir
(bus/hari)
Rp =
Ruang parkir (SRP)
(Sumber: Prof.Ahmad Munawar M.sc,2000)
“analisis karakteristik parkir”
d. Indeks
Parkir
Indeks
parkir adalah prosentase jumlah parkir yang terjadi dengan
jumlah
ruang yang tersedia. Indeks parkir
dirumuskan sebagai berikut :
Ip
= (Ac
: Rp)
x 100 % ……………………………………………...(3.4)
Dengan
:
Ip = Indeks parkir (%)
Ac = Akumulasi parkir (bus)
Rp =
Ruang parkir (SRP)
(Sumber: Prof.Ahmad Munawar M.sc,2000) “analisis
karakteristik parkir”
e. Durasi
parkir
Durasi adalah rata-rata
lama waktu yang dihabiskan oleh pemarkir pada ruang parkir. Berdasarkan hasil
perhitungan durasi dapat diketahui rata-rata lama penggunaan ruang parkir oleh
pemarkir. Durasi ini mengindikasikan apakah diperlukan suatu pembatasan waktu
parkir (dilihat dari rata-rata durasi parkirnya).
Perhitungan durasi parkir di dalam
terminal dibedakan berdasar areal parkir dan kegiatan yang bersangkutan.
Persamaan
untuk menghitung besarnya durasi parkir adalah :
DP
= Ex
- En
……………………………………………………...(3.5)
Dengan
:
Dp = Durasi parkir (menit)
Ex = Waktu saat kendaraan keluar dari ruang
parkir (menit).
En = Waktu saat kendaraan masuk ke ruang
parkir (menit)
Berdasarkan
karakteristik parkir yang terjadi maka dapat diketahui tingkat kepadatan parkir
yang terjadi di kawasan parkir tersebut sehingga apabila terjadi
ketidakteraturan dalam parkir, dapat diketahui penyebabnya dan diadakan
pemecahan yang menyangkut beberapa karakteristik parkir yang terjadi. (Sumber:
Prof.Ahmad Munawar M.sc) “analisis karakteristik parkir”
f.
Headway
Headway adalah
selisih waktu antara kendaraan satu dengan kendaraan yang berikutnya, headway
ada dua yaitu : headway masuk yaitu menghitung selisih waktu kedatangan
di pintu masuk antara kendaraan satu dengan yang berikutnya. Sedangkan headway
keluar merupakan selisih waktu keberangkatan kendaraan antara bus yang satu
dengan bus belakangnya di pintu keluar
Hi
=
Dengan
:
Hi = Headway kendaraan i
(menit)
Xi
= Kendaraan i (menit)
3.3.2
Perencanaan Fasilitas Terminal
Dari
studi Dirjen perhubungan darat yang bekerja sama dengan Fakultas Teknik UGM ,
tentang Studi Standardisasi Perencanaan Kebutuhan Fasilitas Perpindahan
Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan, bahwa untuk pedoman perencanaan fasilitas
utama terminal pada prakteknya harus disesuaikan dengan pola operasi dan
karakteristik daerah setempat.
1) Kapasitas
/ Ruang parkir kendaraan
Jumlah
ruang yang harus disediakan untuk kendaraan di dalam terminal sangat
dipengaruhi oleh karakteristik kendaraan dan pengoperasiannya. Dalam hal ini
waktu tunggu kendaraan di terminal dan headway merupakan parameter utama
yang harus ditetapkan.
Waktu tunggu didapatkan
dari selisih waktu kedatangan dan keberangkatan bus, sedangkan headway
adalah selang waktu yang diperlukan antara bus yang satu dengan bus lainnya
yang menyusul di belakangnya. Nilai headway masuk didapatkan dengan
mengurangkan waktu kedatangan di pintu masuk bus n+1 dengan waktu kedatangan
bus n begitu pula dengan headway keluar. Nilai headway keluar
didapatkan dengan mengurangkan waktu keberangkatan di pintu keluar
antara bus n+1 dengan bus n. Pendekatan yang digunakan adalah :
FPKi
|
=
JKi
x SRPi
|
……………………………………...(3.6)
|
JKi
|
=
WTi
/ Hi
|
……………………………………...(3.7)
|
WTi
|
=
1/6 x Wp i
|
...........................................................
(3.8)
|
Dengan
:
FPKi = Fasilitas parkir kendaraan untuk moda i (m2)
JKi = Jumlah
kendaraan moda i
DP = Waktu tunggu
kendaraan di terminal (menit)
Hi =
Headway kendaraan i
(menit)
Wp
i = Waktu perjalanan kendaraan i
SRPi = Satuan Ruang Parkir i
(m2 / kendaraan)
2) Ruang
tunggu penumpang
Ruang tunggu penumpang didasarkan pada
jumlah orang yang naik dan turun di terminal serta jumlah pengantar dan
penjemput. Pergerakan orang/penumpang tidak diperhitungkan sehingga untuk
menyederhanakan perencanaan dianggap karakteristik operasi dan jumlah orang
naik sama dengan orang yang turun di terminal sehingga tidak terjadi penumpukan
penumpang/orang di dalam terminal.
3) Ruang
sirkulasi
Ruang sirkulasi diperlukan bagi
kendaraan maupun manusia yang menggunakan fasilitas terminal. Luasan fasilitas
bagi kendaraan maupun ruang tunggu perlu ditambah dengan ruang untuk sirkulasi
terutama pergerakan manusia/penumpang.
4) Fasilitas
umum lainnya
Selain
fasilitas utama yang sudah ada masih diperlukan fasilitas lain untuk melengkapi
dan menunjang kelancaran terminal. Fasilitas itu dihitung berdasarkan
perencanaan ruang dan perlu diperhitungkan juga keberadaan ruang tidak efektif
yang digunakan untuk papan informasi, taman, dan sebagainya.(Sumber: Prof.Ahmad
Munawar M.sc) “analisis karakteristik parkir”
4.
METODE
PENELITIAN
4.1
Materi
Pada penelitian
ini angkutan yang diteliti adalah bus AKAP, AKDP, dan Bus Kota yang memasuki
Terminal Giwangan Kota Yogyakarta dari semua jalur.
4.2
Waktu Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di terminal Giwangan Yogyakarta rencananya pada hari sabtu dan
minggu . Kedua hari itu dianggap mewakili hari normal. Waktu penelitian dimulai
jam 07.00-17.00 WIB dengan asumsi pada waktu tersebut adalah waktu puncak.
4.3
Peralatan
Alat
yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
·
Lembar survai dan alat
tulis.
·
Arloji atau sejenisnya
sebagai alat penunjuk waktu.
4.4
Lokasi Penelitian
Di
terminal Giwangan, Umbulharjo, kota Yogyakarta
4.5
Metode Pengumpulan Data
1. Jenis
Data
a. Data
Primer
Data primer merupakan data yang
diperoleh secara langsung melalui survai lapangan yang berupa :
·
Jumlah dan jenis
kendaraan yang masuk dan keluar terminal.
·
Jenis dan plat nomor
kendaraan.
·
Waktu kendaraan masuk dan keluar
b. Data
Sekunder
Data sekunder merupakan data yang
diperoleh dari instansi pemerintah yang terkait. Adapun data yang diperoleh
berupa :
·
Lay out
Terminal Giwangan.
·
Data fasilitas Terminal
Giwangan.
·
Data jumlah dan
penumpang bus yang masuk Terminal giwangan selama 5 Tahun terakhir.
2. Surveyor
Surveyor adalah
orang-orang yang diberi
tugas untuk melakukan
pengamatanlangsung dan melakukan
pencatatan data di
lapangan. Surveyor sebelum menjalankan tugasnya diberikan
pengarahan tentang teknis di lapangan serta lokasi dimana surveyor menjalankan
tugas. Penelitian menggunakan tenaga surveyor kurang lebih sebanyak 4 orang
yang ditempat pada titik lokasi yang sudah ditentukan di terminal Giwangan.
3. Pencatatan
Data
Langkah pertama adalah
menyamakan arloji ataupun alat pencatat waktu yang sejenis. Selanjutnya proses
pencatatan data dapat dijelaskan sebagai berikut :
Langkah-langkah survai yang dilakukan meliputi :
1)
Mendistribusikan secara
jelas surveyor pada titik-titik lokasi pengamatan.
2)
Kendaraan yang sudah
ada di dalam terminal yang datang sebelum waktu pengamatan dicatat sebagai
kendaraan yang parkir.
3)
Setiap kendaraan yang
melewati pintu masuk dicatat oleh surveyor berupa waktu datang, nama bus, dan
plat nomor kendaraan. Bila tidak memungkinkan mencatat semua variabel diatas
karena frekuensi kendaraan yang padat maka diutamakan mencatat data waktu dan
nama bus.
Setiap kendaraan yang masuk area
parkir menaikkan penumpang, maupun area parkir sementara, dicatat oleh surveyor
berupa waktu datang dan waktu berangkat, nama bus, dan plat nomor
5. KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Karakteristik parkir di terminal
Giwangan Yogyakarta adalah sebagai berikut:
a.
Akumulasi parkir
Rata-rata akumulasi parkir maksimum
Tertinggi di Terminal Giwangan untuk parkir menaikkan penumpang sebesar 67 bus
pada hari Sabtu sedangkan pada hari Minggu sebesar 106 bus.Sedangkan Terendah
di Terminal Giwangan untuk parkir menaikkan penumpang sebesar 25 bus pada hari
Sabtu sedangkan pada hari Minggu sebesar 24 bus Adapun rata-rata akumulasi
parkir untuk parkir di Terminal Giwangan adalah 45 bus pada hari Sabtu dan pada
hari Minggu sebesar 71 bus.
b.
Volume Parkir
Volume parkir Tertinggi yang terjadi di
Terminal Giwangan pada hari Sabtu sebanyak 1506 bus dan pada hari Minggu
sebanyak 1554 bus. Sedangkan volume parkir terendah di Terminal Giwangan adalah
69 bus pada hari Sabtu dan pada hari Minggu sebanyak 64 bus.
c.
Parking Turnover (Pergantian
Parkir)
Tingkat pergantian parkir paling tinggi
untuk parkir di Terminal Giwangan terjadi pada hari Sabtu sebesar 19,06
bus/hari/ruang dan pada hari Minggu sebesar 19,67 bus/hari/ruang terjadi pada
pukul 16.00-17.00 wib.
Sedangkan
tingkat pergantian parkir di Terminal Giwangan paling rendah terjadi pada hari
Sabtu 0.87 bus/hari/ruang, dan untuk hari Minggu tingkat pergantian parkir
sebesar 0,81 bus/hari/ruang terjadi pada pukul 06.00-07.00 wib
d.
Indeks Parkir
Untuk parkir menaikkan penumpang nilai
indeks parkir paling tinggi di Terminal Giwangan terjadi pada hari Sabtu 84,81 % terjadi pada pukul 12.00-13.00 wib dan 134.18 % pada hari Minggu terjadi
pada pukul 13.30-14.30 wib.
Untuk parkir menaikkan penumpang nilai
indeks parkir paling Rendah di Terminal Giwangan terjadi pada hari Sabtu yaitu sebesar 31,65 % terjadi pada pukul 06.00-07.00 wib dan hari
Minggu 30,38 % terjadi pada pukul
06.00-07.00 wib.
e.
Durasi Parkir
Durasi parkir Tertinggi untuk parkir
menaikkan penumpang di Terminal Giwangan untuk 30 menit terjadi sebesar 255
Kendaraan pada hari Sabtu dan sebesar 255 Kendaraan pada hari Minggu.
Sedangkan Durasi parkir Terendah untuk
parkir menaikkan penumpang di Terminal Giwangan untuk 210 menit terjadi sebesar
25 Kendaraan pada hari Sabtu dan sebesar 255 Kendaraan pada hari Minggu.
f.
Headway
Rata-rata
headway tertinggi untuk parkir di terminal giwangan sebesar 2,22 menit pada
hari sabtu dan 2,22 menit pada hari Minggu terjadi pada pukul 06.00-07.00 wib.
Rata-rata
headway terendah untuk parkir di terminal giwangan pada hari sabtu sebesar 1,13
menit terjadi pada 08.30-09.30 dan 1,05 menit pada hari Minggu terjadi pada
pukul 09.00-10.00 wib.
g. Evaluasi
terhadap Terminal tipe A
Didapat dari hasil analisis bahwa akumulasi parkir terpuncak sebanyak 106
bus/jam. Maka Terminal Giwangan termasuk terminal tipe A. Dengan standar
terminal berdasarkan tingkat pelayanan,didasarkan jumlah minimum kendaraan
persatuan waktu adalah Terminal tipe A :
50-100 bus/jam yang di terminal. (Sumber : KM
Menhub no 31 tahun 1995 tentang terminal angkutan jalan).
h. Evaluasi
kebutuhan luas parkir Terminal
Didapat
data dari Pengelola Terminal diketahui bahwa luasan parkir yang disediakan
adalah 1120,80 m2. Berdasarkan dari hasil analisis bahwa kebutuhan
parkir untuk Terminal Giwangan keseluruhan adalah :
Kebutuhan
parkir : SRP x ( akumulasi terpuncak – Ketersediaan parkir )
Kebutuhan
parkir : 42,5m2 x 27 = 1147 m2. Sehingga luasan parkir
masih kurang 26,2 m2.
1.2
Saran
Setelah menyelesaikan penelitian
ini penulis memiliki
beberapa saran yang
bisa ditindaklanjuti dalam bentuk penelitian yaitu :
1.
Perlu adanya penelitian
penyebab Terminal Giwangan dalam hal ini penggunaan areal parkir masih tersisa
dari total areal parkir yang ada, karena minimnya kendaraan dan penumpang yang
masuk ke Terminal Giwangan serta pengaruh penggunaan moda transportasi lain.
2. Perlu
adanya penelitian dengan objek penelitian ruang parkir untuk kendaraan
pengunjung baik mobil maupun motor.
3. Perlu
adanya penelitian lebih lanjut tentang pengoptimalan fasilitas terminal
Giwangan.
DAFTAR PUSTAKA
Bina
Marga, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Perhubungan
Darat, Jakarta.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
, Final Report Untuk Studi Standardisasi Perencanaan Kebutuhan Fasilitas
Perpindahan Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan , Yogyakarta.
Munawar, Ahmad, 2000, Analisis Kebutuhan
Parkir di Lingkungan Kampus UGM,Prosidius Simposium FSTPT,Yogyakarta.
Muslihudin, 2012, Analisis Kapasitas dan
Tingkat Pelayanan Terminal Purwokwerto, Jurusan Teknik Sipil UII,Yogyakarta.
Presiden Republik Indonesia,Peraturan
Pemerintah Nomor 43 tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.
Ratnasari, Rita Eka, 2009, Analisis kapasitas
dan tingkat pelayanan terminal antar kota Tirtonadi di Surakarta, Jurusan
Teknik Sipil UNS,Surakarta.
0 comments:
Post a Comment