Mengenal Baja
(introduction of Iron)
Oleh :
Ahmad Hasnan S
Baja dan Besi sampai saat ini menduduki peringkat pertama logam
yang paling banyak penggunaanya, besi dan baja mempunyai kandungan unsur
utama yang sama yaitu Fe, hanya kadar karbon lah yang membedakan besi dan
baja, penggunaan besi dan baja dewasa ini sangat luas mulai dari perlatan
yang sepele seperti jarum, peniti sampai dengan alat – alat dan mesin berat.
Artikel ini akan mengupas sedikit mengenai sejarah dan proses
pembuatan baja.
|
Lisensi Tutorial:
Copyright
© 2006 Oke.or.id
Seluruh
tulisan di oke.or.id dapat digunakan, dimodifikasi
dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan
syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright
yang disertakan dalam setiap dokumen. Diperbolehkan untuk mengedit , mengubah
dan menerbitkan ulang dengan syarat tetap menyertakan atribut penulis dan oke.or.id. Untuk Tujuan komersial
harap menghubungi penulis atau oke.or.id
|
Sejarah baja
·
Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500
SM
·
Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan
pembuatan tersebut selama 400 tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun
tersebbut proses peleburan besi mulai diketahui secara luas.
·
Tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews, roma,
carhaginians dan asiria juga mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam
kehidupannya.
·
Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di
invansi oleh bangsa arya.
·
Tahun 700 – 600 SM, Cina belajar membuat besi.
·
Tahun 400 – 500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di
eropa.
·
Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara membuat baja
·
Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan
pertama kali pada 1000 M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus.
·
1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang.
·
1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya
di eropa.
bijih besi antara lain :
- Hematite - Fe2O3
- 70 % iron
- Magnetite - Fe3O4
- 72 % iron
- Limonite - Fe2O3
+ H2O - 50 % to 66 % iron
- Siderite - FeCO3 -
48 % iron
Pemurnian Besi
·
Prinsip
dasar : Menghilangkan kandungan oksigen dalam bijih besi.
·
Cara
tradisional : blomery, pada proses
ini bijih besi dibakar dengan charcoal, dimana
banyak mengandung carbon sehingga terjadi pengikatan oksigen, pembakaran
tersebut menghasilkan karbondiokasida dan karbon monoksida yang terlepas ke
udara, sehingga besi murni didapat dan dikeluarkan dari dapur,kekurangnya tidak
semua besi dapat melebur sehingga terbentuk spoge, spoge berisi besi dan
silica.
·
Proses lebih modern adalah dengan blas furnace, blast
furnace diisi oleh bijih besi, charcoal atau coke (coke adalah charcoal yang
terbuat dari coal) dan limestone (CaCO3). Angin secara kencang dan kontinu
ditiupkan dari bawah dapur. Hasil peluburan besi akan berada di bawah, cairan
besi yang keluar ditampung dan disebut dengan pig iron.
Proses pembuatan baja
Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi
kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam.
Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain :
- proses
konvertor
terdiri dari satu
tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping.
Sistem kerja
- Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,
- Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8
dari volume konvertor)
- Kembali ditegakkan.
- Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari
kompresor.
- Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk
mengelaurkan hasilnya.
·
proses Bassemer
(asam)
lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang
mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah
besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3
·
proses Thomas
(basa)
Lapisan dinding
bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat
dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang
mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn
dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk
mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO),
3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak
cair)
- proses
Siemens Martin
menggunakan
sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah :
- memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur
dapur
- sebagai Fundamen/ landasan dapur
- menghemat pemakaian tempat
Bisa digunakan
baik besi kelabu maupun putih,
- Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika
(SiO2),
- besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3
+ 60 % CaCO3)
- proses Basic
Oxygen Furnace
- logam
cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
- Oksigen
(± 1000) ditiupkan lewat Oxygen
Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5
%O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.
- ditambahkan
bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
Keuntungan dari
BOF adalah:
·
BOF
menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen
·
Proses
hanya lebih-kurang 50 menit.
·
Tidak perlu tuyer di bagian bawah
·
Phosphor
dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon
·
Biaya
operasi murah
- proses dapur
listrik
temperatur tinggi dengan
menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.
Keuntungan :
·
Mudah
mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
·
Temperatur
dapat diatur
·
Efisiensi
termis dapur tinggi
·
Cairan
besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik
·
Kerugian
akibat penguapan sangat kecil
- proses dapur
kopel
mengolah
besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses
- pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
- Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan
selama ± 15 jam.
- kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan
rendah hingga kokas mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku.
- besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 %
ton/jam dimasukkan.
- 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang
pengeluaran.
Untuk membentuk
terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan
terurai menjadi:
akan bereaksi dengan
karbon:
- proses dapur
Cawan
·
Proses
kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam
cawan,
·
kemudian
dapur ditutup rapat.
·
Kemudian
dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam
cawan akan mencair.
·
Baja
cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan
menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan
Klasifikasi
baja
1.
Menurut
komposisi kimianya:
a.
Baja
karbon (carbon steel), dibagi menjadi
tiga yaitu;
·
Baja
karbon rendah (low carbon steel) è machine, machinery dan mild steel
- 0,05 % - 0,30% C.
Sifatnya
mudah ditempa dan mudah di mesin. Penggunaannya:
-
0,05
% - 0,20 % C : automobile bodies,
buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
-
0,20
% - 0,30 % C : gears, shafts, bolts,
forgings, bridges, buildings.
·
Baja
karbon menengah (medium carbon steel)
-
Kekuatan
lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
-
Sifatnya
sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan:
-
0,30
% - 0,40 % C : connecting rods, crank
pins, axles.
-
0,40
% - 0,50 % C : car axles, crankshafts,
rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
-
0,50
% - 0,60 % C : hammers dan sledges.
·
Baja
karbon tinggi (high carbon steel) è tool steel
-
Sifatnya
sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % - 1,50 % C
Penggunaan
-
screw drivers, blacksmiths hummers, tables
knives, screws,
hammers, vise jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing
dies, fine cutters.
b.
Baja
paduan (alloy steel)
Tujuan
dilakukan penambahan unsur yaitu:
1.
Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan,
kekuatan tarik dan sebagainya)
2.
Untuk
menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
3.
Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia
(oksidasi dan reduksi)
Untuk
membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
1.
Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤
2,5 %
2.
Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5
– 10 %
3.
High alloy steel, jika elemen paduannya
> 10 %
Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja
campuran khusus (special alloy steel)
dan high speed steel.
·
Baja
Paduan Khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam
seperti nikel, chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan
menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah
sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet
bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon
steel).
·
High Speed Steel (HSS) è Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % - 1,50 %.
Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills,
reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High
Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat
dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan
harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel.
Baja Paduan dengan Sifat Khusus
1.
Baja Tahan Karat (Stainless
Steel)
Sifatnya antara
lain:
·
Memiliki
daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan
·
Tahan
temperature rendah maupun tinggi
·
Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
·
Keras,
liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
·
Tahan
terhadap oksidasi
·
Kuat
dan dapat ditempa
·
Mudah
dibersihkan
·
Mengkilat
dan tampak menarik
2.
High Strength Low Alloy
Steel
(HSLS)
Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile
strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap abrasi, mudah dibentuk,
tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat mampu las
yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini
diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu),
nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.
3.
Baja
Perkakas (Tool Steel)
Sifat-sifat
yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah
diasah, tahan panas, kuat dan ulet.
Kelompok dari
tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan
antara lain:
- Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan
tipe W oleh AISI), Shock resisting
(Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan
repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.
- Cool work tool steel, diperoleh dengan
proses hardening dengan pendinginan yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan
dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A dan D didinginkan di
udara.
- Hot Work Steel (tipe H), mula-mula
dipanaskan hingga (300 – 500) ºC dan didinginkan perlahan-lahan, karena
baja ini banyak mengandung tungsten dan molybdenum sehingga sifatnya
keras.
- High speed steel (tipe T dan M), merupakan
hasil paduan baja dengan tungsten dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan
sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan panas tetapi tidak tahan kejut.
- Campuran
carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan
tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur
tinggi.
Klasifikasi lain antara lain :
a.
Menurut penggunaannya:
·
Baja
konstruksi (structural steel),
mengandung karbon kurang dari 0,7 % C.
·
Baja
perkakas (tool steel), mengandung
karbon lebih dari 0,7 % C.
b.
Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
·
Baja
tahan garam (acid-resisting steel)
·
Baja
tahan panas (heat resistant steel)
·
Baja
tanpa sisik (non scaling steel)
·
Electric steel
·
Magnetic steel
·
Non magnetic steel
·
Baja
tahan pakai (wear resisting steel)
·
Baja
tahan karat/korosi
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi
baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja
yaitu:
1.
Baja
karbon konstruksi (carbon structural
steel)
2.
Baja
karbon perkakas (carbon tool steel)
3.
Baja
paduan konstruksi (Alloyed structural
steel)
4.
Baja
paduan perkakas (Alloyed tool steel)
5.
Baja
konstruksi paduan tinggi (Highly alloy
structural steel)
Selain itu baja juga diklasifisikan menurut kualitas:
1.
Baja
kualitas biasa
2.
Baja
kualitas baik
3.
Baja
kualitas tinggi
Standard
AISI dan SAE