Monday 2 April 2018

PENYEBAB DAN SOLUSI PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI INDONESIA


penyebab dan solusi permasalahan TRANSPORTASI DI INDONESIA

I.                   KEMACETAN
Gambar 1.1 Kemacetan di Nagreg Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Setiap tahun saat musim lebaran, jalur ini sering mengalami kemacetan di karenakan terdapat perbaikan jalan di suatu titik yang membuat arus para pengemudi terhambat. Serta kontur jalan yang menajak dan berkelok curam, memaksa para pengemudi agar berkonsentrasi lebih saat melintas di jalur ini. Mobil, bus, truk dan sepeda motor yang membajiri Nagreg adalah merupakan arus campuran antara pemudik yang tujuan Jawa Tengah dengan pemudik lokal yang bolak-balik Bandung-Garut atau Bandung-Tasikmalaya dan sebagian lagi adalah arus wisata (pelancong), seperti ke Pangandaran, Ciamis atau pemandian Cipanas.
Solusi dari kemacetan ini adalah menggunakan jalur alternatif di sekitar jalur ini serta menggunakan sistim buka tutup jalur maupun menggukan sistim satu arah. Untuk masalah perbaikan jalan sebaiknya mempercepat pengerjaan perbaikan tersebut dan saat perencanaan seharusnya memilih waktu yang tepat, seperti target harus selesai sebelum musim lebaran tiba.
Gambar 1.2 Kemacetan di Jakarta

Kehadiran kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi membutuhkan jalan raya sebagai alur berjalannya kendaraan baik itu sepeda motor, mobil, kereta dll, kepadatan jumlah penduduk suatu kota yang masing-masing membutuhkan serta  memiliki kendaraan sebagai sarana transportasi menuju ke tempat kerja atau melakukan aktifitas sehari-hari tentu membutuhkan jalan raya yang mampu menampung semua kendaraan yang ada disetai pengaturan manajemen lalu lintas yang bagus sehingga setiap kendaraan dapat berjalan normal serta lancar tanpa kemacetan, di bebagai kota pada negara dengan pertumbuhan ekonomi meningkat tajam sering terjadi penambahan jumlah kendaraan dengan grafik yang melonjak tajam, sementara insfrastruktur jalan raya masih membutuhkan waktu dan berbagai kendala untuk mengikuti perkembangan jumlah kendaraan yang ada, sehingga dapat melayani dengan maksimal. Contohnya di Indonesia khususnya di kota Jakarta yang identik dengan kemacetan. Lalu bagaimana cara mengatasi kemacetan jalan di Jakarta??

Berbagai upaya telah di lakukan pemerntah seperti pembuatan jalur busway, pembatas dan jumlah penduduk yang datang/urbanisasi sampai rencana pembangunan rel kereta namun nampaknya masih belum cukup untuk mengurangi kemacetan yang ada.
Berikut ini adalah beberapa solusi kemungkinan untuk mengatasi kemacetan di kota Jakarta:
Ø  Pembuatan jalan baru maupun pelebaran jalan
Membuat jalan baru atau melakukan pelebaran tentu dapat menambah kapasitas jumlah kemdaraan yang dapat di tampung namun tentu tidak mudah menangani pemebasan lahan yang padat dengan penduduk dengan bagnunan-banguna yang sudah berdiri dengan berbagai fungsi.
Ø  Membuat jalan layang
Pembuatan jalan layang yang telah di bangun seperti pada jalur Ancol-Tawang terbukti dapat mengatasi kemacetan, di mana pada jalan lantai 2 diperuntukan sebagai jalan tol khusus untuk kendaraan roda empat atau lebih sedangkan pada jalan lantai 1 di gunakan untuk jalan umum, namun tentu membutuhkan biaya yang besar serta waktu yang lama untuk membuatnya, dan asalkan desain jalan layang yang akan di buat tidak seperti gambar di bawah ini:
Gambar 1.3 Desain Jalan Tol

Ø  Membuat jalur busway dan pengurangan kendaraan yang ada
Mengurangi kendaraan yang ada memang dapat mengurangi kemacetan yang salah satunya menganjurkan masyarakat untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi dan beralih ke busway sebagai sarana transportasi umum.
Penyebab kemacetan di Jakarta adalah sebagai berikut:
Ø  Ada arus urbanisasi besar-besaran warga dari pedesaan menuju ibu kota sehingga menambah kepadatan penduduk yang terpusat di Jakarta.
Ø  Hampir setiap detik, menit, atau hari ada saja kendaraan baru yang turun ke jalan, entah itu berupa sepeda motor baru, mobil baru atau jenis angkutan lainnya, penambahan jumlah kendaraan ini melebihi batas kapasitas infrastrukur jalan yang ada sehingga tidak dapat menampung semua kendaraan dalam waktu yang sama.
Ø  Masyarakat yang berada pada ekonomi yang bagus seringkali memiliki lebih dari satu kendaraan, misalnya jika dalam satu keluarga yang terdiri dari suami istri dan memiliki lima orang anak, maka dalam keluarga tersebut bisa terdapat dua mobil untuk suami istridan lima sepeda motor untuk lima orang anaknya.
Ø  Kepatuhan para pengendara dengan rambu-rambu lalu lintas jauh dari 100% taat, hal ini tentu ada penyebabnya misalnya belum optimalnya kinerja polisi lalu lintas, belum maksimalnya pengadaan rambu-rambu lalu lintas atau kurangnya pendidikan tentang lalu lintas bagi pengemudi.

II.                PARKIR SEMBARANGAN
Gambar 2.1 Parkir sembarangan di bahu jalan
Penyebab dari parkir sembarangan adalah kurangnya kesadaran para pemilik kendaraan bermotor terhadap akibat lalu lintas yang berada di sekitarnya, serta pemilik usaha/bangunan yang  tidak menyediakan lahan parkir sendiri di suatu tempat, tukang parkir liar yang tidak tau diri, sudah tau ada rambu larangan parkir di situ tetep aja jadi tukang.
Solusinya adalah pemerintah harus menurunkan petugasnya seperti polisi dan satpol PP untuk menindak lanjuti parkir secara liar tersebut karena hal itu jelas-jelas dapat mengganggu arus lalu lintas serta dapat menyebabkan kemacetan, sang pemilik usaha/bangunan juga harus memliki tempat parkir sendiri selain di bahu jalan. Kalau masih ada yang ngeyel baik tukang parkir liar maupun sang pemilik kendaraan bermotor sendiri, maka akan ada sangsi yang tegas dari pihak yang berwajib.

III.             FASILITAS SARANA TRANSPORTASI KURANG MEMADAI

Gambar 3.1 Kereta api over penumpang
Sarana transportasi yang satu ini dapat menjadi pilihan untuk mengatasi kemacetan khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Namun jika penumpangnya seperti itu, naik di lokomotif, di atas gerbong, bukannya akan membahayakan nyawa mereka sendiri. Para penumpang sering tterdesak, mentang-mentang di buru waktu agar tidak terlambat kerja langsung nekat seperti tindakan di atas.
Solusinya adalah PT KAI harus menambah armada dan gerbong agar penumpang dapat masuk kedalam semua, agar antara moda transportasi tersebut dengan jumlah penumpang seimbang.


0 comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *